⚡️NEBENG + MAKAN MALEM

89 3 0
                                    

Ketika Alyn sedang berjalan secara perlahan sambil sedikit menyeret kakinya, di lorong menuju ruang laboratorium praktik yang dimana posisinya dekat dengan loker miliknya. Matanya melihat Alan sedang berbincang serius dengan seorang laki - laki, yang Alyn ketahui ia adalah Ardhan Fadillah atau biasa dipanggil Ardhan. Ia adalah teman sekelas Alyn dan merupakan wakil ketua dari ekskul anggar, tak lupa ia juga menjabat sebagai sekretaris osis SMA Gemintang Indah.

"LO GAK BISA GITU LAH! Itu namanya lo mutusin suatu masalah tanpa musyawarah dulu, kan anggota lain juga banyak yang bisa diajak diskusi. Gue kemarin emang gak bisa dateng karena ada kecelakaan dijalan." Ucap Alan tegas pada Ardhan.

"Ya terus gunanya gue sebagai wakil apa, gue kan ngegantiin posisi lo sementara kalo lagi gak hadir atau gak bisa ikut musyawarah buat mutusin suatu hal." Balas Ardhan tak mau kalah dari Alan.

Seketika mata Alyn pun membulat, ketika tahu bahwa Alan adalah ketua dari ekskul Anggar. Ia sama sekali tidak menyangka jika cowok yang membuat dua harinya menjadi sial itu adalah pemimpin suatu ekskul.

Tak ingin terlalu mencampuri urusan kedua orang tersebut, Alyn pun segera memutar arah untuk mencari jalan lain menuju laboratorium praktik. Namun lagi dan lagi, baru saja ia membalikkan badannya. Kakinya tak sengaja menyenggol tempat sampah hingga terjatuh, beruntungnya isi dari tempat sampah tersebut tidak berceceran. Sehingga ketika terjatuh, cepat - cepat Alyn mendirikannya kembali kemudian berjalan sedikit berlari dengan kaki yang pincang.

"Aduh anjrit, bego banget sih gue. Semoga Ardhan sama Alan gak denger pas gue jatuhin itu tempat sampah. Sialan banget! siapa sih yang taruh disitu astaga." Ucap Alyn kesal dengan tindakan cerobohnya.

BRAK... brak.... brak...

Mendengar ada yang terjatuh dari arah lorong, Alan pun segera menengok dan menemukan seorang perempuan yang sedang berlari kecil dengan kaki yang pincang. Hingga dengan cepat ia berucap pada Ardhan, jika ada urusan mendadak dan harus pergi sekarang.

Sedangkan Ardhan tidak menghiraukan hal tersebut dan kembali ingin memulai percakapan pada Alan, tetapi ketuanya itu dengan cepat mengambil alih pembicaraan.

"Oke kalau gitu, gue ada urusan sekarang. Nanti sepulang sekolah adain pertemuan sama semua anggota di basecamp jam 17.00. Gue cabut duluan, thank you dhan btw!" Ucap Alan dengan cepat dan sesuai perintahnya.

"Siap Lan, gue sampein ke anak - anak nanti. Yaudah gue balik kelas dulu, semangat lo ngerapihin perpusnya ahahaha." Jawab Ardhan dengan menyetujui permintaan Alan untuk mengumpulkan anak anggar sepulang sekolah.

"Sialan lo!" Ucap Alan sembari ingin menonjok kecil bahu Ardhan, namun sang empunya bahu sudah pergi berlari terlebih dahulu.

Alan pun hanya menggeleng kecil sambil tersenyum tipis. Kemudian berlari dengan langkah lebar, mengejar perempuan yang ia yakini itu adalah Alyn. Sedangkan Alyn yang dikejar terus berusaha menjauhkan dirinya dari Alan dan cepat - cepat ingin masuk ke ruang laboratorium praktik untuk menyelesaikan hukumannya sekaligus mengumpat disana.

Namun apa daya hanya tinggal beberapa langkah lagi ia akan sampai di depan ruang laboratorium praktik, pergelangan tangan kirinya dengan cepat dicekal oleh Alan yang sekaligus mampu membalikkan badan Alyn dengan sekali sentakan.

"Mau kemana lo? Oh, mau pura - pura bersihin lab ya? Padahal tadi abis nguping pembicaraan orang!" Tuduh Alan secara sepihak pada Alyn.

"Lepasin! Apa - apaan sih lo asal nuduh aja, gue tuh tadi emang mau ke lab, ada lo lagi ngobrol di tengah lorong. Yaudah gue langsung puter arah tapi gak sengaja nyenggol tempat sampah sampai jatuh." Jawab Alyn sedikit merekayasa kejadian yang terjadi.

Konstelasi Patah Hati {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang