⚡️NASI GORENG KAMBING

80 2 0
                                    

"Ini dia, udah sampai nih. Ayo turun!" Ucap Alan sambil mematikan mesin motornya dan membuka helm full face yang ia pakai.

Mendengar hal itu, Alyn segera turun dari motor Alan untuk melepas helmnya dan memberikannya pada sang pemilik.

"Oh Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih, ini mah gue juga langganan di sini. Sumpah ini enak banget, cocok gitu antara nasi yang digoreng terus rempah bumbu dan yang terpenting daging kambingnya tuh empuk dan gak bau." Ucap Alyn menjelaskan bahwa nasi goreng tersebut juga tempat makan kesukaannya.

"Lah lo tau? Sumpah ini the best banget anjrit, bener apa yang lo bilang itu. Rasanya tuh gak akan pernah bosen buat dateng kesini lagi, bahkan sampe menusuk hati yang terdalam saking enaknya astaga!" Sahut Alan sambil mendeskripsikan makanan tersebut dengan ekspresi memegang dada andalannya.

Alyn yang melihat itu hanya mengulum senyumnya, kemudian ia berjalan memasuki tenda untuk mencari tempat duduk yang masih kosong. Kemudian manik matanya menangkap 1 meja yang terdiri dari dua bangku di bagian pinggir, lalu ia mengajak Alan untuk duduk disana sambil mulai membaca pesanan makanan dan minuman yang mereka mau.

Di sinilah sekarang Alan dan Alyn berada, tepat berada di Jalan Kebon Sirih Barat Dalam I. Mengunjungi sebuah nasi goreng legendaris yang diperkirakan sudah berdiri sejak tahun 1958, disebuah warung tenda pinggir jalan yang menambah kesan klasik dan otentik dari makanan ini.

"Lo mau pesen apa?" Tawar Alyn pada Alan ketika sudah membaca isi buku menu yang ada di atas meja mereka.

"Gue nasi goreng kambingnya dong pasti, sama minumnya es teh manis satu." Ucap Alan sudah hafal menu yang menjadi kesukaannya.

"Oke, berarti sama ya nasi goreng kambingnya dua. Bedanya lo minum es teh manis, gue minumnya es jeruk. Udah kan? Kalo gitu bentar ya gue ke pelayannya dulu mau kasih pesenan kita." Ucap Alyn setelah menanyakan menu yang ingin di pesan Alan dan dirinya.

Dengan tanda mengiyakan, Alan kemudian menganggukan kepalanya. Kemudian Alyn berjalan menuju ke tempat pemesanan untuk memberi tahu pesanannya agar segera dibuatkan.

"Mbak, saya mau pesan ya?" Ucap Alyn di meja pemesanan.

"Iya kak, silakan ingin pesan apa? Jawab sang pelayan perempuan itu sambil menyiapkan sebuah kertas dan pulpen untuk menuliskan pesanan Alyn.

"Nasi goreng kambingnya dua, terus minumnya es teh manis satu sama es jeruknya satu. Nanti diantar ke meja yang ada dipinggir tenda sana ya." Tutur Alyn dengan jelas memberi tahu menu apa saja yang dipesan dan menunjukkan tempat dimana ia dan Alan duduk.

Sambil Alyn menyebutkan pesanannya, sang pelayan dengan sigap menulis apa yang ia dan Alan pesan.

"Siap kak, itu saja ya pesanannya? Saya ulangi dulu. Nasi goreng kembingnya dua, es teh manis satu dan es jeruknya satu. Apa ada tambahan lain untuk pesanannya? Ucap sang pelayan mengulangi pesanan Alyn sambil menanyakan ada hal tambahan lain dalam pesanan tersebut.

"Iya benar itu pesanannya. Hm, gak mbak. udah cukup itu aja. Terimakasih ya." Jawab Alyn memastikan pesanannya.

"Oke, sama - sama kak. Untuk pesanan makannya ditunggu 15 menit dan 5 menit untuk minumannya." Ucap seorang pelayan perempuan pada Alyn memprakirakan pesanannya siap.

Alyn pun mengangguk dan segera berjalan kembali menuju tempat duduknya bersama Alan, tapi dari jauh sebelum ia sampai ke mejanya. Ia mendengar suara Alan sedang berbicara lewat hp-nya namun dengan intonasi nada yang tinggi. Sama sekali tidak ingin tau tentang hal itu, Alyn tetap berjalan hingga sampai di bangkunya bertepatan dengan Alan menyelesaikannya pembicaraannya.

Konstelasi Patah Hati {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang