⚡️EFEK BURU - BURU

107 4 3
                                    

Nada alarm digital berwarna rose gold menggema sangat kencang di kamar Alyn ketika matahari sudah mulai memancarkan sinarnya, bagaimana tidak? Alyn setting volume alarm tersebut sampai batas maksimum. Diletakan di atas meja belajar di dekat tempat tidurnya, ditambah mode getar yang ikut ia nyalakan juga.

"Ya Allah, ampun gusti nu agung. Ini masih malem ngapain sih alarm gue bunyi, mulai ngaco deh alarm gue. Asli gue masih ngantuk banget ini, tolong lah ngertiii." Ucap Alyn setengah sadar sambil mematikan alarmnya. Namun ia lanjut tidur karena tahu kamarnya masih dalam kondisi gelap, belum ada cahaya matahari yang menelisik masuk tanpa ia melihat jam yang kini sudah semakin siang.

Kemudian tak lama terdengar suara...

MEOW...

MEOWWW...

Begitu lah kira-kira suara Claire, kucing ras american shorthair kesayangan Alyn. Berbulu putih keabu-abuan dengan sedikit corak hitam, ditambah aksi-aksi lucu yang membuatnya semakin menggemaskan. Tiap pagi pasti ia datang ke kamar Alyn melalui celah kecil di dekat pintu masuk kamar majikannya itu. Celah tersebut memang sengaja dibuat sebagai tempat keluar masuk Claire, kemudian ketika ia masuk ke dalam kamar Alyn akan langsung naik ke atas ranjang dengan melompati nakas.

Dari gerakan yang dilakukan oleh Claire saja ia sudah memancing sang majikan untuk bangun dari tidurnya, tetapi sepertinya gayung tak bersambut. Claire yang memiliki niat baik datang ke kamar Alyn untuk membangunkannya dari tidur, tidak memiliki daya upaya yang berarti.

Justru sang majikan malah mengajaknya untuk ikut turut serta tidur bersama diranjang queen size itu. Memang Alyn sangat pantas mendapat julukan "Si ratu tidur", karena perilakunya yang kalau tidur suka lupa waktu dan tempat.

"Hei Claire! Sini naik, temenin aku tidur ya?" Ucap Alyn dengan mata masih terpejam, sambil menepuk-nepuk kasur mengisyaratkan kucing kesayangannya untuk tidur bersamanya di ranjang.

Tak terasa waktu pun terus berlalu, hari semakin siang. Hingga terdengar sebuah suara khas ibu-ibu yang membangunkan anaknya di pagi hari. Ya, gedoran pintu dan teriakan yang nyaring.

DUG...

DUG...

DUG...

"ALYNNN CEPAT BANGUN! UDAH SIANG INI, KAMU MAU SEKOLAH APA ENGGAK SIH YA TUHAN." Teriak Rina, mama Alyn seraya menggedor pintu kamar putrinya dengan kepalan tangan.

"Iya ma, nanti dulu sebentar. Alyn masih ngantuk ma, 10 menit lagi telfon Alyn." Tutur Alyn yang masih memejamkan mata bersama Claire di atas tempat tidurnya.

"Mama gak tanggung jawab loh ya kalau kamu telat, mama udah bangunin kamu tapi kamu malah tidur lagi." Ucap Rina dengan penuh kesabaran dalam menghadapi putrinya yang sulit sekali untuk bangun pagi, kemudian ia berlalu pergi dari depan kamar Alyn.

Tak terasa matahari semakin meninggi dan mulai menelisik masuk ke kamar Alyn. Hingga Alyn pun terbangun dari tidurnya dengan posisi langsung terduduk kaget dan dengan sigap menyambar hp di atas nakasnya.

"Astaghfirullah, Ya Allah. Gila ini udah siang banget ya ampun, gue harus pake tenaga flash ini mah namanya." Kata Alyn dengan rasa kalang kabut dan panik yang bercampur aduk menjadi satu.

Tak butuh waktu lama untuk Alyn mandi, memakai seragam dan sedikit mengoles liptint pada bibirnya juga menyapukan bedak tipis di wajah agar tidak pucat. Dan saat ini, tidak ada kata untuk lambat. Waktu terus berputar dan hari pun semakin siang, apa mungkin ia masih bisa melewati gerbang sekolah dengan kondisi jam sudah melewati pukul 8 pagi, ditambah keadaan jalanan ibukota yang tidak bisa diprediksi.

Konstelasi Patah Hati {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang