11

22.1K 2.2K 380
                                    

Mata biru itu terbuka perlahan. Beberapa kali sapphire itu mengerjap berubah warna menjadi hitam pekat.

"Ah sudah berapa lama." Gumam seseorang. Ia menggerakan tangannya keatas dan kebawah.

Ceklek

Feron melotot mendapati Mavi yang sudah duduk di atas ranjang dalam keadaan bugar. Setelah sekian lama tertidur, Mavi akhirnya terbangun.

"Anak nakal.." gumam Feron dengan nada rendah. Mavi menoleh dan tersenyum hangat.

"He yo paman. Apa kabar?"

Feron tidak menjawab dan malah berlari keluar. Tak lama kemudian ia kembali dengan sesuatu ditangannya.

"Apa kau mau melihat anak mu yang sangat merepotkan ini?"

Mavi tercengang. Apa dia koma selama bertahun tahun? Mengapa anaknya telah tumbuh menjadi balita?

"Aku tahu apa yang kau pikirkan. Dia bukan manusia ingat?" Kata Feron sembari berjalan ke arah Mavi.

"Nah,sekarang beri anakmu itu susu alami." Seringai Feron. Mavi tergagap.

"S-susu? Kau bercanda?"

"Nope." Jawab Feron singkat.

Mavi mengambil Zaskiel dengan jantung berdegup kencang. Bayi mungilnya telah tumbuh dengan begitu pesat.

"Dia sangat sehat. Apa yang kalian berikan padanya?" Tanya Mavi.

"Emm itu_"

"Akh.." Mavi menjerit kecil saat Zhaskiel menyusup dalam pakaiannya. Balita itu dengan cepat mencari puting susu ibunya.

"A-anak nakal itu."

Feron melangkah mundur tidak sanggup melihat bagaimana sang anak melecehkan ibunya seperti itu. Terlihat sangat cabul baginya. Belum lagi desahan Mavi saat bibir mungil itu mengulum dadanya.

Tubuh Feron menabrak dada bidang milik Ralph. Geraman terdengar seperti saat pertama kali Feron mendengar nya.

Feron menengadahkan kepala dan melihat Ralph bertatapan mata bersama Zaskiel. Feron merasa keheranan. Ia penasaran kenapa Ralph terlihat tidak menyukai Zaskiel.

"Mata Zaskiel_ merah?" Gumam Feron. Ia juga melihat iris mata Ralph berubah menjadi emas. Aura terasa semakin pekat. Untuk manusia dewasa biasa seperti Feron itu cukup terasa berat dan menyesakan. Udara terasa menipis. Feron jatuh terduduk dan batuk. Ia berusaha mengambil nafas sebanyak mungkin. Namun terasa sia-sia.

Feron berusaha mencapai tangan Ralph yang menggantung. Pemandangannya menjadi blur.

"Astaga paman!!" Jerit Mavi yang membuat Ralph terkesiap. Suasana kembali normal seketika. Mavi turun dari ranjang sembari membawa Zaskiel.

"Apa yang kalian lakukan??!" Bentak Mavi pada kedua tersangka. Zaskiel melepaskan puting Mavi dan mulai menangis keras. Ralph langsung menunduk menggendong Feron yang lemas.

"Maafkan aku Etannath." Bisik Ralph. Ia mengecup dahi Feron dengan penuh kelembutan. Tanpa menjawab Mavi, Ralph keluar dari kamar.

Mavi menghela nafas. Ia memeluk Zaskiel dan mencoba menenangkan nya.

"Maafkan aku.. sungguh aku tidak bermaksud seperti itu. Maaf." Zaskiel kecil berhenti menangis dan menyeringai tanpa di sadari oleh Mavi.

____________

Ralph membaringkan Feron. Mata nya terlihat sangat sendu. Ia berubah menjadi harimau kecil dan berjalan kesudut kamar seolah hendak menghukum dirinya sendiri.

Mon Garçon SirèneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang