"Paman.."
"Tidak!"
"Paman~"
"Tidak!!"
"Paman!!"
"Tidak akan!! Dan berhenti mengejarku dengan perut balon mu Mavi!"
"Paman! Berhenti! Kau membanjiri rumahku dengan darah manstruasi mu."
"Aku tidak peduli. Dan aku tidak mengalami hal itu Mavi!"
"Kau hanya perlu memakainya paman."
"Never!!" Feron yang hanya memakai bathrobe berhenti mendadak. Kepalanya terasa pening. Ia bersandar di dinding dan tubuhnya perlahan turun. Feron nyaris pingsan. Terlihat darah kembali mengalir deras di antara kedua kakinya.
"Pusing.." Gumam Feron. Mavi kesusahan saat mendekati Pamannya. Ia terlihat sedikit kelelahan.
"Paman kau sangat pucat! Paman harus meminum pil penambah darah ini dan juga memakai_"
"Tidak!!"
Mavi memasang wajah datar. Sungguh rasanya Ia ingin memukul kepala pamannya agar bisa berpikir dengan jernih.
"Jika paman masih keras kepala, aku akan meninggalkanmu lagi. Biarkan makhluk itu menangkap dan memakan inci demi inci dari tubuhmu." Ancaman Mavi berhasil. Feron terlihat gelisah.
"Aku.. Tidak akan menjadi sepertimu kan?" Feron bertanya dengan suara yang sangat kecil.
"Hah??! Aku tidak mendengarmu paman. Sungguh. Aku tidak mendengarmu berkata apa. Maksudnya seperti ku itu bagaimana?" Kata Mavi dengan nada kesal. Feron merampas plastik di tangan Mavi. Ia mengeluarkan air mineral dan pil penambah darah. Feron sempat bimbang saat melihat kotak pink dengan gambar roti panjang putih.
"Aku membencimu." Geram Feron pada Mavi yang memasang wajah tanpa dosa.
"Aku menyayangimu juga. Oh ayolah paman. Setidaknya kau harus menghargai usaha Ron dan temannya yang harus menahan malu saat membeli benda aneh itu."
Feron mendesah pasrah. Ia berdiri memegangi perutnya yang masih sedikit keram.
"Aku_"
"Apalagi paman?"
Feron menunduk malu. Rambut peraknya ikut turun membingkai wajah tirus miliknya.
Cantik.
Mavi sempat terpana. Namun, hawa panas kembali merambat di perutnya.
"Paman cantik," Gumam Mavi.
"Aku bercanda! Berhenti cemburu tidak jelas dasar ikan danau!" Feron heran melihat Mavi mengomel sendirian.
"Hhh.. Cepatlah paman. Aku lapar."
Feron tersenyum miring.
"Apa hubungannya denganku anak nakal."
"Paman!"
♌♌♌
Feron terlihat gelisah. Ia kebingungan saat hendak memakai pembalut. Feron mencoba mengingat apa yang biasa Mia lakukan saat mendapatkan masa menstruasinya.
"Hmm~ dia melepaskan ini. Ah.. Perekat. Dan_ tunggu. Milik Mia tidak sepanjang ini." Feron mencoba menempelkan pembalut itu ke celana dalamnya. Ia lalu memakainya. Feron memekik girang.
"Untung saja aku pernah melihat Istriku menggunakan benda ini."
Istri? Ya. Feron memiliki istri cantik bernama Miyana Slifer. Feron sangat merindukan istri cantiknya itu. Mereka menikah 4 tahun lalu akan tetapi belum di karuniai anak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mon Garçon Sirène
Mystery / ThrillerMavi Eyfili. Pria 20 tahun yang bekerja di sebuah bank. Mavi tinggal sendirian di sebuah rumah peninggalan orangtuanya yang cukup besar dengan sebuah danau di belakang rumahnya. Mavi mempunyai kebiasaan unik. Sejak mendapat pelecehan seksual, Mavi...