Hai~ Maaf baru bisa update sekarang. Makasih buat kalian yang masih nunggu ff ini.
Part ini mengandung unsur dewasa 🔞 pembaca diharapkan bijak dalam menyikapinya.
Langsung saja...♡Happy Reading♡
______Musik keras menggema dipenjuru ruangan gelap yang hanya bercahayakan sorot lampu warna-warni menyorot acak ke seluruh ruangan. Bau asap rokok, minuman beralkohol dan aroma parfum mahal beradu menjadi satu memenuhi ruangan yang tidak terlalu besar namun dipenuhi oleh aktivis malam yang gila dan liar menghabiskan tenaganya di tengah ruang bertemankan sebuah lampu disko yang berputar di atasnya.
Semua orang tampak menikmati suasana malam di club malam tersebut. Namun, tidak dengan satu orang.
Perempuan berwajah sendu dengan ditemani 2 botol bir dan 1 botol soju yang berada dalam genggamannya tengah duduk menyendiri di sudut ruangan menghindar dari keramaian orang-orang yang menari dengan musik keras yang hampir memecahkan gendang telinga.
Acap kali wajahnya terlihat murung, sesekali tersenyum miris disertai kekehan rendah mengutuk seseorang dalam pikiran yang sudah dapat dikatakan sedikit hilang waras.
"Cowok brengsek"
Sumpah serapah itu kembali keluar dari mulutnya setelah meneguk setengah botol soju.
"Gue sudah ngasih banyak kesempatan buat lo berhenti ngulang kesalahan yang sama. Tapi, lo gak ngehargain gue BAJINGAN."
Emosinya tidak terkontrol akibat kehilangan kendali pada dirinya. Perlahan telaga indah itu akhirnya meloloskan buliran hangat yang mengaliri pipi merahnya. Secepat mungkin ia menyeka buliran hangat yang telah mengaliri pipinya dan menahan senggugukannya.
"BIG NO Jen !! Dia gak pantes buat ditangisin. Berhenti menangisi cowok sialan yang gak bisa menghargai cewek kayak dia !!"
Kembali ia tandaskan minuman yang sejak tadi masih dalam genggamannya hingga habis tidak tersisa.
Kini kepalanya semakin pening, rasanya tidak sanggup membuka mata sembabnya lebar-lebar. Namun, racauan demi racauan semakin terlontar tanpa rem dan Jennie tidak bisa mengatur itu. Ia sudah kehilangan kendali atas dirinya sendiri, hingga kepalanya semakin berat dan ia menenggelamkan ke dalam kedua lengannya diatas meja .
Jennie tidak perduli dengan kerasnya musik club malam tersebut dan tidak perduli dengan keramaian di sana. Baginya mau bagaimanapun, tidak ada yang istimewa lagi dalam hidupnya. Termasuk kehidupan percintaan yang BULLSHIT !!!
Jennie tidak akan percaya lagi tentang itu.
Buliran hangat itu kian deras mengaliri pipinya yang kian memerah akibat 2 botol alkohol yang sudah ludes ia tandaskan. Isakannya semakin menjadi, ia semakin tidak bisa mengontrol diri, dan kepalanya sangat berat. Rasanya sangat tersiksa.
Siapa yang tahan dengan umur yang masih belia, dan Jennie bukan orang yang pro dengan alkohol. Namun, malam ini ia sudah menghabiskan 2 botol sekaligus. Ini pengalaman pertamanya. Dan ia benar-benar tersiksa akan pengaruh alkohol tersebut.
"Berhenti minum. Dan pergi dari sini." Suara dingin seorang pria terdengar familiar di telinga Jennie.
Dengan sekuat tenaga ia buka mata beratnya, dan menampakkan pria menjengkelkan yang selalu mengganggunya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Siren In Love
RomanceKehidupan Kim Taehyung seketika hancur setelah tragedi kecelakaan 5 tahun silam yang menyebabkan kedua orangtuanya meninggal dunia. Semenjak kejadian itu Tae hampir frustasi karna keadaannya yang tidak memiliki siapapun kecuali saudara orangtuanya d...