Chapter 11

15 4 0
                                    

Happy Reading Gaes

Sabtu

Hari ini Allona dkk berencana untuk pergi hangout bareng, karena mereka sama-sama gabut, jadi memutuskan untuk pergi hangout bareng, dan mereka akan berangkat jam 9 pagi.

Tapi kini sudah jam 9 lebih 17 menit, tapi Allona ternyata masih molor, padahal di Gc kemaren dia bilang 'jangan pada ngaret! Yang ngaret di tinggal,'.

Ayla dan Aril hanya bisa berdecak kesal dengan sikap Allona, kini mereka sedang berusaha membangunkan Allona.

Eits, tapi gimana caranya mau bangunin Allona jika mereka berdua masih di depan rumahnya, dan pintu masih di kunci.

"ALLONAAA GHIFARI, BANGUN ANJIR, BUKAIN PINTU NYA, LUMUTAN GUA NUNGGUIN LO DI SINI," Teriak Aril sambil menggedor-gedor pintu rumah Allona.

Sedangkan Ayla dia hanya duduk manis di kursi yang ada di depan rumah Allona dengan memainkan handphone nya.

"Telfon aja napa sih, percuma lo gedor ama teriak-teriak kek tarzan, lo tau sendiri kalo Allona tidurnya kek kebo," ucap Ayla, membuat Aril berhenti menggedor-gedor.

"Heh, lo kan yang pegang hp nya, lo tau sendiri, kuota gue lagi sekarat gimana mau telfon nya," ucap Aril kesal dan ikut duduk di kursi sebelah Ayla dengan wajah kesalnya.

"Katanya anak sultan, tapi kuota aja sekarat, dasar," ucap Ayla sambil mencari kontak Allona untuk di telfon, setelah menemukannya, Ayla langsung menelefon Allona dan di angkat.

"Kenapa telfon?" tanya Allona di seberang sana dengan suara khas bangun tidur, membuat kedua orang yang sedari tadi menunggunya semakin kesal.

"WHAT? KENAPA? HEH KUTIL, KITA BERDUA UDAH DARI TADI NUNGGUIN LO DI DEPAN RUMAH LO, SEDANGKAN LO MASUH BARU BANGUN TIDUR, LO KUOA KITA MAU HANGOUT BARENG HAH?" Teriak Aril menyaut dengan nada kesal.

"Hangout ya? Jam berapa emang?" tanya Allona terdengar sambil menguap.

"HEH, I I TUH 7DAH JAM 9 LEBIH 20,DAN KITA JANJIAN JAM 9 TADI, DAN LO MASUH BELON NGAPA-NGAPAIN?" Teriak Ayla lagi.

"Oh, jam 9 lebih 20, WHAT JAM 9 LEBIH 20," Teriak Allona di akhir karena baru sadar dan nyawa baru sepenuhnya terkumpul.

"Bingsit, jan teriak napa, udah cepetan sana mandi siap-siap," kini gantian Ayla yang menjawab nya.

"Oke-oke, gua mau mandi and siap-siap dulu, lo tunggu bentar," ucap Allona.

"Buk-" belum sempat Aril meminta bukain pintu, Allona sudah memutuskan panggilannya.

"Allona laknat emang," ucap Aril kesal.

Sedangkan di kamar Allona, ia tengah bingung sendiri, mencari handuknya, saat ia menemukannya, Allona segera mengambil dan membawanya ke drama kamar mandi.

Beberapa menit kemudian, Allona telah keluar kamar mandi menggunakan style baju yang sangat cocok untuk suhu hari ini yang lumayan panas.

Allona langsung berjalan menuju meja riaknya, dia hanya memakai bedak dan sedikit lipstik, lalu mengambil sling bag dan di hanya berisi PB, heandshat, dompet, saja.

Setelah di rasa siap, Allona langsung pergi kebawa dan menuju keluar rumah, saat ia membuka nya, langsung di tunjukkan dengan wajah dua sahabat nya yang tengah menatapnya kesal dan Allona balas cengirang khasnya, yang membuat lesung pipinya terlihat dan matanya menyipit, menambah kesan cantiknya.

Di lain tempat, dan waktu yang sama.
Alveron dkk kini tengah berkumpul di apartemen Alex, ya karena lelaki itu tinggal di apartemen nya, dan dua sahabat nya kemaren menginap di sana.

"Hangout kuy," ajak Angga memecahkan keheningan yang sedari tadi melanda.

"Kuy lah, bosen gua di apartemen terus," saat Alex dengan semangat.

"Al lo mau kan ikut?" tanya Angga.

"Hm iya," jawab Alveron malas sambil memainkan handphone nya.

"Nah, kita siap-siap dulu," ucap Alex.

"Cima hangout doang juga pake siap-siap segala, dasar," cibir Angga.

"Gini ya bro, walaupun kita cuma sekedar hangout, tapi kita harus tampil perfect, kali aja gitu ada bulu nya tol, kan lumayan bisa memperbaiki keturunan," ucap Alex dan beranjak dari duduknya untuk bersiap, dan di ikuti oleh Angga, kenapa Alveron tidak? Karena dia tidak perlu ribet siap-siap, dia hanya tinggal memakai sepatu, udah.

Selang beberapa menit, mereka telah selesai, dan berjalan bersama di lobi apartemen menuju parkiran, sesampainya di parkiran, mereka menaiki mobil Alex, karena sebelum berangkat memang sudah sepakat untuk membawa satu mobil yaitu mobil Alex.

♡♡♡

Di salah satu Mall Bandung, Allona dkk tengah berjalan memasuki Mall itu secara beriringan, dengan penuh canda tawa, sampai

Brukkk

"Aduh," rintih Ayla karena terjatuh menabrak seseorang di depannya.

"Heh, kalo jalan hati-hati dong, sakit nih," ucap Ayla tanpa melihat seseorang yang di tabrak.

"Maaf, sini gue bantu," ucap orang itu, dan Ayla mengenalinya membuat ia langsung refleskan melihat orang itu.

"Alex," ucap Ayla, ya orang yang di tabrak Ayla tadi Alex yang sedang bersama kedua sahabatnya.

"Iya, sini gue bantu," ucap Alex sambil mengulurkan tangannya.

"Eh, iya," ucap Ayla, meraih tangan Alex dan berdiri di bantu Alex.

"Kalian juga disini ternyata," ucap Angga.

"Iya," saat Aril cepat.

"Kalo gitu, kita hangout bareng Yuk? Sesekali gitu hangout bareng," ajak Angga.

"Kuy lah, sesekali," ucap Aril cepat dengan semangat 45 dalam hati ia bersorak senang karena bisa hangout bareng Angga walau enggak berdua.

"Yaudah yoo masuk," ucap Alex langsung menarik tangan Ayla dan diikuti Angga sama Aril, tertinggal Allona dan Alveron.

Allona dan Alveron kini tengah menatap satu sama lain sejak tadi mereka bertemu, sampai suara Angga menyadarkan mereka berdua.

"Woy, kalo mau nostalgia, jangan disitu, kasian yang jomblo ngeliatnya," ucap Angga dan langsung berlari karena takut terkena amukan Alveron.

Allona yang mendengar itu langsung memutuskan kontak mata, dan berjalan masuk ke Mall, saat beberapa langkah tangannya di cekal, siapa lagi kalo buka Alveron.

"Kenapa?" tanya Allona mencoba santai walau hatinya berkerumun tak karuan.

"Sama gue aja, ke timezone mau?" ajak Alveron yang masih mengekalkan tangan Allona.

"Ayo," ucap Allona semangat karena memang dia sangat ingin ke timezone bermain disana.

Ucapan Allona yang semangat itu membuat Alveron tersenyum bahagia karena bisa berbicara sedekah ini dengan Allona.

Akhirnya mereka berdua berjalan bersama memasuki Mall, dengan tangan Alveron yang masih mengekalkan tangan Allona dan berpindah menautkan tangan mereka berdua, jadilah mereka berpegangan tangan atau saling menggenggam.

TBC 😉
Vote and Comment ya 😙

Antara Kita 'AL' [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang