Chapter 5

35 7 0
                                    

Happy Reading Gaes

Hari Senin, adalah di mana pelajar membencinya, karena harus datang lebih awal dan panas-panasan dibawah sinar matahari untuk mengikuti Upacara Bendera yang selalu di adakan pada hari Senin.

Dengan terik matahari walau sebenarnya bisa membuat sehat, tapi tidak dengan Allona yang sedari tadi mengeluh, karna ia berada dibarisan yang paling terkena paparan sinar matahari.

"Houses napa sih gua harus di barisan ini, sarap emang tuh guru," keluhan yang keluar dari mulut Allona kali ini bisa di dengar beberapa orang, terutama anak kelas sebelahnya.

"Lo masih kuat kan na? Lo pucat banget tuh," ujar Ayla yang berada di sampingnya.

"Ngatau pusing banget gue," keluh Allona sambil memegangi kepalanya.

"Kalo gitu lo ke UKS aja gue anterin," ajak Ayla.

"Engga, nanggung bentar lagi juga selesai," ucap Allona.

"Tap-" belum selesai Ayla menjawab, suara guru dari depan membuat semua orang melihat kearah barisan Allona.

"BARISAN SANA, KENAPA DARI TADI BERBICARA TERUS? MAU SAYA HUKUM HAH?" teriak seorang guru BK yang membuat semua murid menoleh.

"ALLONA SAKIT PAK, TAPI GAMAU DI BAWA KE UKS," jawab Ayla dengan teriakan juga membuat semua murid khawatir terutama satu siswa yang berada di barisan kelas sebelahnya.

"Bener Lonakamu sakit? Ke UKS saja," ucap salah satu guru yang sudah ada di depan Allona.

"Ga-" belum selesai Allona menjawab, tapi semua seketika bukan dan ia hanya mendengar semua orang disana meneriaki namanya, terutama satu suara yang paling ia rindukan.

"LONAAA," teriak siswa itu dan tanpa basa basi dia langsung berlari kearah Allona dan menggendongnya.

Kejadian tiba-tiba itu membuat semua murid disana kaget, dan banyak cibiran dari murid disana

Eh eh itukan anak baru ya?

Astagaaa gua juga mau kek gitu

Huaaa gua ga ikhlas deh kalo gitu

Teh ONAAA kenapa sama dia sih?

Romantis bat sih yaampun

Widihhh ada pasangan baru nih

Duo AL anyinggg

Dan masih banyak lagi

♡♡♡

Di dalam ruangan putih ada 2 murid, siswa/i dan 1 guru penjaga,

"Faniii, bangun please jangan buat aku khawatir," Lirih siswa itu yang tak lain adalah Alveron, sedari tadi ia menunggunya Allona siuman tapi tak kunjung siuman, membuat Alveron khawatir.

"Al mending kamu bawa Lona ke Rumah Sakit, saya takut terjadi apa-apa, nanti biar ibu yang ijin kan kalian berdua, dan jangan lupa hubungi keluarganya," ucap guru itu yang khawatir dengan keadaan Allona tak kunjung siuman.

"Kalo gitu saya bawa Allona ke Rumah Sakit bu, tolong ijinin kita berdua bu, permisi," ucap Alveron yang langsung membawa Allona ke parkiran, beruntung sekali sekarang ia membawa mobil.

Alveron langsung memasukkan Allona kedalam mobil ya dengan hati-hati, lalu ia juga masuk ke mobil itu, dan langsung mengendarainya dengan kecepatan sedikit tinggi, karna ia takut jika membawa dengan kecepatan tinggi akan membahayakan Allona.

Selang beberapa menit Alveron tiba di Rumah Sakit, selesai memarkirkan mobil nya, ia langsung membawa Allona masuk.

"DOKTER, SUSTER, CEPAT TANGANIN DIA," teriak Alveron yang menggema, membuat semua kaget dan suster langsung berlari mengambil brankar, lalu kembali.

Alveron yang melihat itu langsung meletakkan tubuh Allona di atas brankar dan ikut mendorong brankar itu sampai depan UGD.

Alveron langsung duduk di kursi tunggu depan UGD, ia sangat khawatir dengan Allona terlihat jelas di raut wajahnya, sampai ada nada dering telfon membuatnya harus mengangkat telfon itu, dan tertera nama sahabat gesreknya yaitu Angga

"Woy Al lo kemana? Bolos ya? Wah lo bolos ga ajak-ajak, aw-"

"Gue ga bolos,"

"La terus Lo kemana HAH?"

"Gue di Rumah Sakit!"

"What lo ke-"

"Gausah Bacot, kalo Lo mau kesini silahkan, ntar Gue Share Loc,"

Setelah itu Alveron langsung mematikan panggilannya dan nge share lokasinya,

Selang beberapa menit, dokter keluar, dan Alveron langsung berdiri menghampiri dokter itu.

"Bagaimana keadaannya?" tanya Alveron to the point, membuat dokter itu terkekeh.

"Apakah dia kekasihmu, kelihatannya kamu sangat khawatir dengannya?" tanya dokter itu dengan menggoda.

"Tante, Al serius, gimana keadaan dia," Tante? Yah dokter itu adalah Tante Alveron dari Mamanya.

"Haha oke boy, tidak ada yang serius, lambung dia kambuh lagi, sepertinya dia tidak teratur makannya akhir-akhir ini, jadi Tante sudah menyiapkan resepnya, dan jaga pola makannya, dan jika air impus nya ha is, dia boleh pulang" ucap Dokter atau Tante Alveron itu sambil memberikan resep obatnya dan diterima oleh Alveron, setelah itu dia langsung masuk ke dalam ruangan

Saat dia masuk, dia melihat Allona yang masih setia memejamkan matanya, Alveron berjalan ke arah brankar dan duduk di kursi sebelah brankar.

"Hay, kamu masih inget aku kan? Ini Ryan kamu, dan kamu Fani aku, aku rindu banget sama kamu, masa kamu ga rindu aku, pasti rindu lah ya, maaf dulu aku marah-marah sama kamu, waktu itu aku hanya terbawa emosi, kamu tau, sampai saat ini mencinta dan menyayangimu, dan itu akan terjadi selamanya, tidak akan berkurang, melainkan bertambah, ah sudah lah ya, I Love You Fani," ucap Alveron dan langsung meletakkan kepalanya di atas tangan Allona yang ia pegang, selang beberapa menit mata Alveron bertanya dan memasuki alam mimpi.

"I Love You Too Ryan and I Miss You So Much,"

TBC🙏
Vote and Comment ya 😙

Antara Kita 'AL' [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang