Chapter 12

17 2 0
                                    

Happy Reading Gaes

Senin
Dimana semua para pelajar membenci hari itu, karena di setiap Pagi mereka akan panas-panasan dan mengeluarkan keringat.

Upacara berlangsung selama kurang lebih 40 menit, dan baru saja di bubarkan, semua Siswa Siswi memasuki kelas masing-masing, tapi juga ada yang menuju toleransi atauoun kantin.

Allona dkk sedang berjalan ke arah kelasnya secara beriringan, dengan Aril yang terus mengrutu karena keringat yang keluar dari tubuhnya, dan wajah Allona yang sedikit memerah karena terlalu lama kena sinar matahari, kecuali Ayla yang santai, berjalan seperti biasa.

Namun, saat sudah dekat dengan kelas mereka, suara panggilan memberhentikan langkah mereka, terutama Allona.

"PERHATIAN SEBENTAR! CEK CEK, PANGGILAN UNTUK ALLONA GHIFANI KELAS 12 MIPA 2 UNTUK MENUJU KE RUANG GURU MENGHADAP KE BU ASTA! SEKALI LAGI PANGGILAN UNTUK ALLONA GHIFANI KELAS 12 MIPA 2 UNTUK MENUJU KE RUANG GURU MENGHADAP KE BU ASTA! SEGERA! TERIMAKASIH,"

"Eh, lo di panggil tuh na, mau di anter atau sendiri?" tanya Aril menawarkan antaran ke Allona.

"Sendiri aja, kalian ke kelas sana," ucap Allona, setelah mengatakan itu Allona langsung berjalan kembali menuju Ruang Guru menemui bu Asta, yang sudah pasti akan membahas tentang Olimpiade.

Sesampainya di Ruang Guru ia segera menuju ke meja bu Asta tapi, ada satu Siswa yang duduk di depan bu Asta, membelakangi Allona dan sebelahnya kosong, mereka seperti membicarakan hal yang penting.

Allona yang bodo amat, dia langsung kembali berjalan ke meja bu Asta, dan sesampainya disana, "permisi bu," ucap Allona sopan, membuat bu Asta langsung menengok ke arah Allona, tapi tidak dengan Siswa itu.

"Eh, nak Allona sudah datang, duduk dulu sebentar ibu mau membicarakan tentang Olimpiade dan Patner kamu," ucap bu Asta, Allona yang sudah duduk langsung menatap bu Asta heran Siapa Patner Olimpiade nya? - pikir Allona.

"bu Asta udah ada Patner saya? Siapa?" tanya Allona langsung.

"Itu cowo yang di samping kamu, Alveron Zaryan sekelas sama kamu," ucap bu Asta.

Degh

Mendengar namanya saja, ia langsung kaget dan refleks menoleh ke arah sampingnya, karena setelah di duduk dia tidak melihat ke sampingan maya, jadi ia tidak tahu jika di sampingnya adalah Alveron.

"Dia bu?" tanya Allona pelan tapi masih di dengarkan oleh mereka berdua, bu Asta dan Alveron.

"Iya, dia setuju kok, kamu juga kan? Tenang aja dia punya banyak prestasi di sekolah lamanya, walau ya terkenal nakalnya, tapi dia juga sering ikut Olimpiade kok," ucap bu Asta meyakinkan Allona membuat Allona bimbang.

"Em, iya bu saya setuju aja, jadi?" ucap Allona setuju, lalu bertanya ke bu Asta selanjutnya.

"Nah, karena lomba nya kurang satu minggu lagi, saya minta kalian untuk belajar bersama untuk mempersiapkan diri, jadi kemungkinan kalian berdua hanya akan mengikuti jam pelajaran pertama dan kedua, selanjutnya kalian akan belajar berdua di perpustakaan sampai satu jam pelajaran sebelum bel pulang, paham?" jelas bu Asta panjang.

"Paham bu," jawab Allona dan Alveron bersama.

"Ya sudah, sekarang kalian boleh kembali ke kelas karena sebentar lagi jam pertama akan di mulai, dan jika waktu istirahat kalian bisa istirahat dulu, setelah itu kembali belajar bersama," jelas bu Asta lagi dan untuk kali ini hanya di jawab anggukan oleh mereka berdua.

"Ya sudah bu, kalo begitu saya permisi keluar dan kembali ke kelas," ucap Allona seraya bangkit dari duduknya.

"Iya, silahkan Allona dan Alveron," ucap bu Asta kepada mereka berdua sambil tersenyum.

"Permisi bu," ucap mereka berdua kembali kompak.

Setelah itu mereka berdua keluar Ruang Guru bersama dan yah berjalan kembali ke kelas bersamaan.

Kata bersama sepertinya akan kembali melekat di antara mereka berdua.

♡♡♡

Kringgg

Bel berbunyi, menandakan pergantian jam pelajaran ke tiga, yang artinya Allona dan Alveron akan keluar kelas pergi ke perpustakaan dan belajar bersama.

Allona kini tengah membereskan bukunya, setelah selesai ia langsung berdiri dan berjalan ke luar.

Saat berada di luar kelas, ternyata Alveron sedang bersandar di dinding dengan gaya So cool nya dan tas punggung yang berada di pundak kanannya.

"Kenapa masih disini?" tanya Allona menatap Alveron membuat orang yang di tanya langsung balik menatap.

"Nungguin lo, ayo," ajak Alveron sambil menarik tangan Allona dan Allona hanya diam saja, percuma jika ia menolak.

Mereka berdua berjalan bersama di koridor dengan tangan Alveron yang masih tetap menarik tangan Allona atau lebih tepatnya berpindah menggenggam tangan Allona, walaupun masih jam Kbm, tak dapat di pungkiri mereka menjadi pusat perhatian karena para murid melihat mereka berdua lewat jendela kelas masing-masing.

Sesampainya di perpustakaan, sudah ada bu Asta yang duduk di salah satu kursi perpustakaan, Allona dan Alveron yang melihat itu langsung berjalan ke arah bu Asta.

"Permisi bu," ucap Allona dan Alveron.

"Eh kalian, duduk aja dulu," ucap bu Asta mempersilakan mereka berdua duduk dan mereka berdua duduk di depan bu Asta menaruh tas nya di kursi samping mereka masing-masing.

"Ini ibu bawa dua buku, disini sudah ada semua materi yang akan ada di Olimpiade dan lengkap dengan contoh soal, kalian bisa mempelajarinya, jika ada yang tidak bisa kalian bisa saling tanya, kalau masih tidak bisa tunggu ibu dulu, karena ibu mau pergi sebentar," ucap bu Asta sambil memberikan dua buku yang sangat tebal ke mereka berdua.

"Baik bu," ucap Allona dan Alveron, setelah itu bu Asta pergi keluar perpustakaan.

Suasana hening setelah bu Asta pergi, Allona dan Alveron sibuk mempelajari materi-materi itu, kadang ada gerutuan dari mulut Allona, sampai ada salah satu soal yang tidak bisa ia jawab.

Allona sedikit melirik ke arah Alveron yang masih lancar mempelajari materi tanpa sedikit kesusahan, ragu jika harus bertanya materi yang tidak ia pahami kepada orang yang notabe nya Mantan sendiri.

Allona bergerak gelisah, ia bingung apa ia akan bertanya atau menunggu bu Asta saja? Saya akan Allona yang terus bergerak seperti kebingungan, Alveron langsung melirik Allona dan.

"Kalo mau tanya, tanya aja, gausah ragu," ucap Alveron membuat Allona tersadar dan salting sendiri.

"Apaan sih? Ngga ada," ucap Allona malu.

"Mana yang gabisa? Kali aja gue bisa," tanya Alveron langsung menatap Allona, membuat Allona langsung membuang jauh egonya.

"Yang ini," ucap Allona sambil menunjuk soal yang tidak ia mengerti.

"Oh ini, gini caranya...."

Mereka berdua masih terus belajar, dan tidak ada rasa ragu untuk saling bertanya jika ada soal yang tidak di mengerti.

TBC 😉
Vote and Comment ya 😙

Antara Kita 'AL' [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang