[CHO KYUHYUN] YOU ARE MINE!

PART 18

Seandainya Kyuhyun mengucapkan kalimat ini lima tahun yang lalu dengan hati yang berbunga – bunga ia akan saat itu juga langsung memeluk atau mungkin akan mencium Kyuhyun namun tidak untuk saat ini, kalimat yang baru saja pria itu lontarkan justru semakin membuat Jaekyung merasa tidak suka mendengarnya. mengapa sekarang Kyuhyun mengatakan hal ini? Apa maksud dan tujuan Kyuhyun seperti ini? Kemana kalimat Kyuhyun yang selalu nyaman berada disamping Hyemin?

Jaekyung diam tidak membalas ucapan Kyuhyun gadis itu hanya kembali duduk di kursinya,

"Itu urusan pribadimu Kyuhyun, bukan ranahku untuk mengetahui apa yang saat ini sedang terjadi padamu."

Kyuhyun tertegun mendengar kalimat dingin Jaekyung tangannya keringat dingin. Ia masih belum bisa percaya kini Jaekyung tidak begitu peduli lagi padanya. Lalu apa yang ingin kau mau Cho Kyuhyun? ingin Jaekyung menjadi bodoh untuk pria pengecut dan brengsek sepertimu? Bangun Kyuhyun! kau yang membuat gadis ini menjadi gadis yang tidak kau kenal. Kau yang mendorongnya menjauh saat begitu banyak waktu untuk kau meraihnya! Batinnya mengolok – ngoloknya. Kedua tangannya terkepal erat.

"Jaekyung – "

"Aku tidak suka dengan karyawan yang tidak bisa membedakan apakah itu urusan pekerjaan atau urusan pribadi. Lain kali aku tidak ingin tahu apapun tentang urusan pribadi anda, Tuan Cho. Peringatan untukmu, jangan lagi lancang kepadaku untuk menceritakan secara lugas mengenai kehidupan pribadimu kalau aku tidak memintanya, kau mengerti!" tegas Jaekyung. Kedua mata cantik Jaekyung menatap tajam Kyuhyun yang membalas menatapnya sendu. Gadis itu menyerahkan berkas yang tadi Kyuhyun bawa.

"Sekarang keluar dari ruanganku." Perintah Jaekyung mutlak tanpa ingin di bantah. Jaekyung memutar kursi kerjanya menghadap kaca di belakangnya.

Penolakan tersebut membuat hati Kyuhyun sakit. Kepalan tangannya semakin tergenggam erat. ternyata begini rasanya di acuhkan, Ya Tuhan ini belum seberapa dengan apa yang dulu ia lakukan kepada Jaekyung. Bagaimana ia selalu memberikan punggung untuk gadis ini. Dadanya seperti diremas sangat keras oleh sesuatu membuat nafasnya seperti kesusahan mencari udara.

"Maaf sajangnim, saya permisi."

Jaekyung masih bergeming di tempatnya saat terdengar pintu ruang kerjanya tertutup. Tanpa Kyuhyun sadari sejak tadi kedua mata Jaekyung memanas. Ia menatap kosong objek di depannya, Jaekyung tidak ada sedikitpun niatan untuk berbicara seperti itu. demi Tuhan tidak sama sekali, tetapi mendengar apa kalimat tidak masuk akal yang terlontar dari mulut Kyuhyun sendiri seperti pisau yang menikam tajam jantungnya, apakah sekarang Kyuhyun berubah menjadi pria pemain wanita? Apakah Kyuhyun tidak sadar ucapannya akan menyakiti hati Hyemin sekalipun Jaekyung tidak menyukai gadis itu. sekali lagi ingatan ucapan ibu Kyuhyun kembali masuk kedalam pikirannya, kedua matanya tertutup sambil mengambil nafas panjang kemudian menghembuskannya, ia urut keningnya. Apa yang sebenarnya terjadi disini saat ia pergi? Mengapa tidak ada kesenangan ia dapat di hidupnya? Mengapa justru orang – orang yang ia kasihi membuatnya perlahan – lahan seperti ingin membunuhnya?

Kyuhyun menghentak dengan keras berkas yang baru saja di tanda tangani oleh Jaekyung keatas meja kerjanya, masih dengan perasaan kesal ia duduki kursi kerjanya, meremat sangat kuat kepalanya, kepalanya seakan ingin meledak saat itu juga. Penolakan Jaekyung tidak main – main. Rambut yang sebelumnya tertata rapi tersebut tampak berantakan namun tidak mengurangi ketampanan seorang Cho Kyuhyun. pria itu menghela nafas keras, ia mengusap kasar wajahnya, harus bagaimana lagi ia menunjukkan keseriusan hatinya untuk berubah dan hanya memandang Jaekyung seorang? Saat pikirannya sedang kacau ponsel yang berada di saku jas kerjanya bergetar, dengan sedikit malas ia mengambilnya melihat siapa yang mengganggu moodnya yang sedang tidak baik saat ini. Setelah melihat siapa yang berani menghancurkan situasi hatinya Kyuhyun tertegun sejenak, tampak sebuah pesan dari gadis yang sudah 7 tahun berada disampingnya, gadis yang dulu selalu ia agung – agungkan bahkan di depan Jaekyung. Sialan! Mengingat Jaekyung dirinya kembali ingat bagaimana beberapa menit yang lalu ia dibuat kesal oleh gadis itu.