Catatan Penulis

679 33 0
                                    

Hai. Saya kembali lagi setelah beberapa minggu mager ga nulis apa-apa sama sekali. Dasar males! Iya emang. Hahaha.

Oya, cerita ini semacam spin off(?)-nya "Balada Mahasiswa: FRNDS". Jadi kalau kalian belum baca "Balada Mahasiswa: FRNDS" mungkin agak bingung karena ada beberapa flashback yang udah diceritakan di cerita sebelumnya dan mungkin tidak saya tulis detailnya lagi di cerita ini. 

Cerita "Reuni: The Story After Balada Mahasiswa: FRNDS" ini masih menceritakan tentang Samira dkk. tapi dalam bentuk PoV 3 alias pake sudut pandang orang ketiga karena menurut saya lebih luas pandangannya ketimbang pake PoV 1. Ya, saya memang mengganti sudut pandang penutur cerita karena saya ingin lebih banyak menceritakan soal teman-teman Samira di cerita ini sehingga sangat sulit kalau menggunakan PoV 1 milik Samira seperti di "Balada Mahasiswa: FRNDS". Cerita "Reuni: The Story After Balada Mahasiswa: FRNDS" ini terjadi setelah sepuluh tahun kelulusan Samira dkk. Mereka kemudian dipertemukan kembali dalam sebuah acara reuni kelas dalam situasi dan kondisi berbeda— if you know what I mean. Beberapa adegan dalam satu bab mungkin ada yang merupakan repetisi dari bab sebelumnya karena saya ingin menunjukkan suatu kejadian dalam waktu yang bersamaan dengan suatu reaksi dari beberapa orang yang berbeda sehingga pembaca bisa lebih jelas melihat tokoh dan karakter dalam cerita ini satu per satu. Selain itu, biar tiap tokoh punya bagian yang sama besar karena mereka semua adalah tokoh utama dalam cerita saya. Saya mencintai mereka seolah mereka adalah kawan-kawan saya sendiri (lah, 'kan, emang iya?). Oya, berbeda dengan "Balada Mahasiswa: FRNDS", cerita ini murni imajinasi saya sendiri sekaligus sebuah harapan saya untuk benar-benar tercipta adanya reuni dengan teman-teman sekelas pas masa kuliah dulu. Kumpul-kumpulnya aja sih ga usah pake drama yang ada di cerita ini segala. Wkwk. Namun, cerita ini tetap mengusung genre slice of life yang sudah menjadi ciri khas saya. Jadi jangan ngarep baca adegan romantis menye-menye atau adegan seks panas atau adegan halu dengan tokoh halu yang super sempurna. Maaf, kalian tidak akan menemukan itu semua di cerita saya. Muahahaha.

Akhir kata, terima kasih yang sudah tertarik pada cerita ini (dan cerita-cerita saya yang lain) dan memasukkannya ke library serta menekan bintang dan meninggalkan komentar di tiap babnya untuk mendukung saya. Saya benar-benar merasa diapresiasi meski mungkin tidak selalu sempat membalas komentar kalian dan berterimakasih secara pribadi. Semoga kalian yang selalu mendukung saya diberikan rezeki berlimpah. Aamiin. Tak lupa saya meminta dukungan kembali dari kalian untuk cerita ini dengan menekan tombol bintang dan memberi komentar di tiap babnya agar cerita ini sukses terpampang masuk di rekomendasi cerita. Siapa tahu aja ada penerbit atau produser film yang liat terus terketuk pintu hatinya buat nerbitin ini cerita jadi buku atau jadi film. Raditya Dika aja bisa, kenapa saya nggak? Iya, 'kan? Genre cerita kita sebelas dua belas lah.

Selamat membaca, Gais!


Love ♥

Gie Salindri

REUNI (The Story After Balada Mahasiswa: FRNDS) | TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang