"yaudah hayuk kita balik, udah cukup segini kayunya"ucap Rey.
Mereka berdua pun meninggalkan tempat pengambilan kayu tersebut.
"Eii lama bat kalian"ucap Cherry pada Rey n Mutia dah udah nyampe.
"Hooh lama bangat, Ngapain hayooo"ucap Candra.
"Ah apaan si, kan tempat ambil kayunya jauh"kesel Mutia.
"Uluh uluh marah marah aja neng"ucap Kayla.
"Pms x wkwkkw"canda Cherry.
"Rey sini kayunya api nya mulai padam"ucap maisya pada Rey.
"Nih,biar gua aja yang idupin api nya
Lu duduk aja disana"perintah Rey."Humm gapapa aku duduk?"tanya maisya.
"Iya"ucap lembut Rey dan tersenyum yang menampakkan gingsul manis nya.
Malam itu sangat dingin untuk ngerjain tugas tapi kedinginan itu dicairkan dengan sebuah api yang bergoyang-goyang di tiup angin.
"Yey selesai"ucap Kayla yang sudah selesai duluan tugas kimianya.
"Copy dunk gua males nyari"ucap Cherry.
"Ga ada copy copy bikin sendiri kalo ga tau tanya ke gua or yang lain"ucap Kayla.
"Iya iya"kesel Cherry yang tak dapat contekan.
"Tia ini kea mana caranya"tanya Rey pada Mutia.
Dalam hati Mutia dia memaki maki kenapa harus minta ajarin ke dia, kenapa ngak ke kayla yang lebih encer otaknya.
"Ngak tau, tanya ke Kayla aja"bohong Mutia yang tau cara ngerjain bahkan dia udah lewati soal itu.
"Hummm tapi kamu udah jawab soal yang itu"ucap Rey yang melihat buku mutia, dengan cepat Mutia menutup bukunya.
"Ajarin aja Napa si Tia"ucap Cherry.
"Tau tuh"ucap Kayla.
"Iya iya, yang bagian mana ngak ngerti?"pasrah Mutia.
"Yang ini nya di apain?"tanya Rey.
"Yang ini dikali ini itu dituin bla...blaa.. blaa.."jelas Mutia.
Beberapa menit kemudian, tugas kimia yang memecahkan otak kelar juga begitu juga dengan Rey yang agak kesulitan akhirnya mengerti karena di ajarin Mutia, Canda candaan mulai terbentuk.
"Oii main truth or dare yuk"ajak Cherry pada sahabatnya.
"yukkk gimana caranya?"tanya maisya.
"Humm gimana masing masing kalian tulis di kertas pertanyaan nya gitu, buat dua pertanyaan satu buat truth satu buat dare"jelas Kayla.
"Wah seru nih keanya"ucap Candra.
"Buat Sono buruan, tapi Jan aneh aneh pertanyaan nya"ucap Mutia.
"Ooo buat pertanyaan yang aneh ooo,enak tuh" canda Kelvin.
"Jangan yang aneh aneh kampret"ucap Candra yang mendarat kan tangannya ke bahu Kelvin.
Semua membuat pertanyaan masing-masing dua jadi semuanya ada empat belas pertanyaan, permainan ini pasti seru karna mereka hanya milih kejujuran atau tantangan.
"Yuk suit dulu siapa yang kalah dia yang kena"ucap Kayla, yang semua sahabat nya sudah selesai menggulung kertas permainan itu.
"Prett kuprettt kampprrrreett"ucap bersama sama, so yang kalah Candra jadi harus memilih truth or dare.
"Mampus kena kau can"ucap Kelvin.
"Ah ga takut gua"jawab nya santai.
"Ayo pilih truth or dare?"tanya Kayla.
"Dare aja"ucap candra.
"Silahkan dipilih Bambang"ucap Kelvin menyodorkan gulungan.
"Dag dig dug, akang Gendang mana akang gendang"suara Rey memecahkan keheningan beberapa detik.
"Haahha biasa ngelawak juga lu Rey"tawa Cherry.
"Bakat yang bagus haha lu diterima di Genk kita"ucap Candra.
"Eh buka tuh gulungan"ucap Mutia.
Njrenngg...njreng ... Candra mulai membukanya perlahan dengan hati hati dan Akhirnya.
"Nyatain perasaan lu kepada orang yang lu suka"Candra membacakan gulungan itu.
"Haha emang pernah naksir cewek lu?pake nyatain segala wkwkw nyatain tuh sama tembok"ledek Candra.
"Dih gini gini gua ada yang gua kagumin tau"ucap Candra.
"Siapa?si Selly?monyet nya pak Bejo"ngakak Kelvin.
"Kaga lah kamprt, pokoknya ada deh tapi ga sekarang gua nyatain habis lulus aja gua nyatain ya"ucap Candra.
"Kenapa ga sekarang?"tanya maisya.
"Dia mondok di luar kota"jawab Candra.
"Anjayyy santri yang di incer"ucap Kayla.
"Iya dunk baru bahagia dunia akhirat"ucap Candra.
"Ok ok ingat janji lu habis lulus lu nyatain,ok kitaa lanjut mainnya"ucap Cherry.
Giliran kedua dimulai "prettt kumpprrttt Kamprettt"...
"Aku dunk"ucap maisya yang kalah suit.
"Iya pilih truth or dare?"tanya Kayla.
"Truth aja"ucap maisya.
"Biar gua yang buka"Kelvin merampas gulungan yang d ambil maisya.
"KEMBALIKAN!"perintah Cherry melotot.
"Tau nih Kelvin nakal"ucap maisya.
"Baca yang kenceng sya"ucap Mutia pada maisya yang sudah ada gulungan di tangannya.
"Apa yang kamu inginkan?"baca maisya.
"Ah pertanyaan macam apa itu"ucap Cherry.
"Ga bermanfaat benar bikin pertanyaan"ucap Kayla.
"Siapa yang bikin coba"ucap Mutia celingak-celinguk, dan sampai ke satu titik yaitu Kelvin.
"Hemm"dehem Cherry.
"Hehe...habis ga tau gua mau di tanyain"nyengir Kelvin sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Yaudah gapapa biar aku jawab, hal yang aku inginkan adalah cuma satu ga boleh antara kita berantem tetep gini terus pokoknya ga boleh roboh persahabatan kita"ucap maisya.
"Aaa pen melukkk"ucap Kayla yang memeluk maisya begitupun Cherry dan Mutia.
"Ikutan Meluk dunk"ucap Kelvin.
"Nih peluk"ucap Cherry yang mengangkat tanganya yang sudah siap sedia untuk terbang.
"Janji ga bakalan hancur persahabatan kita?"ucap maisya yang menunjukkan kelingking nya.
"Janji"serentak semuanya menyatukan kelingking nya kecuali Rey.
"Hemm hayok ikutan"ucap maisya.
"Boleh emg?"tanya Rey.
"Iya boleh"ucap maisya lembut.
Jari kelingking menyatu sebagai bentuk janji persahabatan mereka, mulai malam ini juga Rey masuk dalam persahabatan mereka.
"Janji ya kita tetap sama sama"harap maisya.
"Iya,hayuk lanjut main game lagi"ucap Kayla.
Pada permainan ke tiga yang kalah Rey.
"Truth"ucap Rey memilih truth dan mengambil gulungan paling atas.
"Siapa orang yang di naksir?"baca Rey pada gulungan itu.
"Aciee harus jawab jujur loh"ucap Cherry.
"Harus jujur ya?"tanya Rey.
"iya harus lah"jawab Kelvin kepo.
"Orang yang gua naksir saat ini ada di sini ada disamping gua"ucap Rey serius dan menatap Mutia yang dduk di sampingnya.
Duuug...serasa di terjang batu karang yang tajam, ga ada angin ga ada badai maupun petir, tapi kalimat itu menyambar begitu dalam di tubuh mutia.
#jung
KAMU SEDANG MEMBACA
school story'
Genç KurguRasa mungkin bisa diatur, tapi bagaimana jika mengagumi seseorang bertahun-tahun??.... Apakah rasa itu bisa hilang? Walaupun banyak yang datang di kehidupan Mutia, tapi ntah lah. Ini cerita aku yang mengagumi seseorang walaupun aku tau aku tak akan...