#2
Yura point of viewHari itu seperti biasa setelah Taeil Oppa membawakan Haechan roti untuk makanannya karena ia tak akan mau memakan masakanku. Taeil Oppa berangkat untuk bekerja.
Kami tidak pergi berbulan madu?
Kami akan memikirkannya nanti. Jika keadaan Haechan mulai membaik.Karena bosan, aku memesan 2 box donat berbagai rasa. Aku hendak memakan satu box dan satunya lagi akan ku simpan jika Haechan menginginkannya.
aku juga membeli banyak camilan, sereal, roti gandum, dan susu untuk Haechan. Aku ingin berat badannya bertambah.
Bel rumah itu berbunyi, aku mengira bahwa Taeil Oppa kembali untuk mengambil sesuatu. Namun, yang datang adalah salah satu teman baik Haechan.
Mark lee
"halo Haechani eommanim.."
Ucapnya saat aku membukakannya pintu.
"eh Mark ya.. Ayo masuk.. Mau main sama Haechan ya? Haechannya ada dikamar.."
Mark masuk pun mengikutiku "aah Mark.. Bawalah ini.. Sebagai camilan bersama Haechan, bilang saja kamu yang membelinya..."
Aku pun mengambil dua botol banana uyu dari fridge dan memberikannya pada Mark."Ini juga.. Bermain lah, jika butuh apapun mark bisa memanggil eommanim kan?"
"aah iya.. Ingat bilang pada Haechan jika Mark membelinya untuk Haechan.." aku mengusak rambut mark dan membiarkannya pergi menuju kamar Haechan...
#########
Saat itu sudah malam, Taeil Oppa masih mengerjakan beberapa dokumen yang memang harus ia selesaikan.
aku dengan niat penuh ingin membuatkan Taeil Oppa minuman, terkejut melihat Haechan yang mengendap-endap membawa beberapa camilan dari dapur menuju kamarnya. Aku takut ia melihatku dan membuatnya terserang heart attack, jadi aku memutuskan untuk bersembunyi sehingga Haechan menyelesaikan misinya.
"dari mana sayang?" tanya Taeil Oppa yang menungguku sedikit lama.
"membuatkan kesayanganku cokelat hangat.." jawabku, aku mebaruh cokelat hangat itu dimejanya. Ia memelukku dan memberikanku sebuah ciuman.
"terima kasih.."
"tadi aku melihat Haechan mengendap-endap ke dapur.. Jadi maaf aku perginya lama... Aku harus bersembunyi sampai Haechan menyelesaikan misinya.."
"aah.. Apa yang haechan lakukan?"
"mungkin ia lapar tengah malam sayang.. Tak apa lah.."
"istirahatlah sayang sebentar lagi aku akan menyusulmu.."
"Oppa.. Besok aku akan pergi sebentar..."
"Kemana?"
"Aku mau membeli banyak stok camilan.. Untuk Haechan.. Aku senang melihatnya tadi...."
Taeil Oppa membalikkan badannya, hingga ia terfokuskan padaku.
"Terima kasih.. Jika denganmu.. Aku merasa Ada harapan untuk kesembuhan Haechan."
"Aku akan berusaha Oppa.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Healing of my son [Taeil & haechan]
DiversosNamanya Moon Haechan usianya 11 tahun dan memiliki trauma terhadap seorang ibu. Ibu kandungnya membuatnya memiliki trauma yang parah sejak ia kecil. Haechan sering mengamuk dan hanya ingin bersama ayahnya sepanjang waktu. Lalu bagaimana nasibku menj...