6

1.2K 121 0
                                    

Yura point of view

Hari itu aku mengantar Taeil Oppa untuk keberangkatan dinasnya keluar kota selama 3 bulan.

Beberapa malam sebelum ia pergi, ia hendak menitipkan Haechan pada sepupunya. Namun, Haechan menolak dan Taeil juga takut jika tiba tiba Haechan mengamuk.

Taeil Oppa sudah mengatakannya pada Haechan jika ia akan pergi dinas dan hanya aku yang ada dirumah. Jawaban Haechan hanya pasrah.

"Apapun yang eomma akan lakukan padaku aku hanya bisa menerimanya appa.." seperti itulah jawaban Haechan.

Setelah Taeil Oppa pergi, aku menyibukkan diriku. Melihat lihat album foto Haechan dan teman temannya. Aah mereka sangat menggemaskan.

 Aah mereka sangat menggemaskan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"anyeong eommanim

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"anyeong eommanim.." itu suara mark. Aah mark datang untuk menemani Haechan hari ini.

"anyeong mark.."

"eommanim mau apakan foto foto itu?" mark terlihat terkejut dengan ku yang nengeluarkan foto foto mereka dari album lama Haechan. Memindahkannya ketempat yang baru. Menghiasnya dibuku ini. Mau mencoba?

"aniya.. Mark takut Haechan menunggu."

"Aah Mark... Bawa camilan di atas pantry bersamamu ok. Jika butuh sesuatu Mark bisa bilang pada eommanim.."

"ne.." ucap Mark dan pergi menuju kamar Haechan.

•••••••••••

Haechan tak makan appapun sedari pagi. Ia hanya memakan roti dan camilan camilan yang ada di fridge. Maksudku adalah, ia tidak mengambil makanan beratnya. Apa yang harus aku lakukan? Aku takut ia sakit...

Namun.. Saat aku ingin mengecek keadaan Haechan, aku terkejut akan suara bantingan benda dari dalan sana.

Apa Haechan mengamuk?

Mark membuka pintu dengan terburu.

"ada apa Mark?"

"eommanim.. Haechan.. Sepertinya ia mimpi buruk.. Matanya terpejam tapi ia mampu membuat kegaduhan.."

Aku masuk ke kamar besar itu dan saat itu juga aku hampir terkena lemparan sebuah buku tulis yang jelas itu milik Haechan.

Jika aku memeluk Haechan dan tertiba ia sadar.. Maka itu akan menjadi hal buruk. Lalu, apa yang harus aku lakukan?

Aku meminta tolong pada mark untuk memeluk Haechan sementara aku akan menelepon dokter pribadi Haechan.

Saat aku mebelepon dokter itu hanya menyarankanku untuk memberikan obat penenang yang biasa Haechan minum.

Aku mengambilnya dari laci meja Haechan, memberikannya pada Haechan sesuai dengan dosis yang dokter itu katakan padaku.

Haechan kehilangan kesadarannya setelah meminum obat itu.

"eommanim.. Mark izin akan pulang.. Besok mark akan mengajak teman teman.."

"ne.. Terima kasih Mark sudah mau mengajak Haechan bermain.."

"ne.."

Healing of my son [Taeil & haechan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang