Dear Readers, Happy Reading 💕
"Selamat siang mbak, dengan mbak Jisoo?" Ujar suara di dalam ponsel."Iya mbak saya sendiri." Sahut Jisoo.
"Oke, mbak besok bisa datang ke kantor kita untuk interview jam 2 siang ya, ke lantai dasar temui ibu Irene." Ujar suara di dalam ponsel.
"Baik mbak, terimakasih." Sahut Jisoo dengan semangat.
"Akhirnya, semoga bener-bener keterima kerja ya Tuhan." Ujar Jisoo dengan semangat.
Jisoo berkali-kali melamar kerja, dia hampir putus asa karena harus membiayai hidupnya dan kuliahnya semester 2 di ilmu perbankan walau dengan jalur beasiswa.
Jisoo memilih merantau ke kota besar agar bisa mendapat pekerjaan dan membiayai hidupnya di sana. Jisoo adalah anak gadis yang cantik, dia baik dan ramah, dan dia tidak percaya hantu. Bagi Jisoo~
"Hantu itu omong kosong lah" ujar nya kepada Seulgi teman kampus nya.
"Gila kau, kalo ketemu beneran bagaimana?" Ujar Seulgi.
"aku nggak percaya, nggak ada hantu itu. Lagian kau kebanyakan baca novel hantu sama liat penampakan di YouTube sih, otak jadi ngehang. Itu kan semua demi konten." Sahut Jisoo.
"Tapi beneran loh, di YouTube ada kuntilanak merah sama putih." Sahut Seulgi.
"Anggap itu bendera Indonesia. Beres kan." Sahut Jisoo.
"Berani banget mulutmu itu, umpama kamu ketemu beneran?" Ujar Seulgi.
"aku pernah ketemu, aku kejar eh dia kabur. Kan aneh. Harusnya terbang dong." Sahut Jisoo sambil memakan bakso bersama Seulgi.
"Iya juga ya, eh tapi kalo aku liat di YouTube itu terbang juga ke atas pohon." Sahut Seulgi kembali.
"Pake Sling dodol, mereka tuh udah siap semuanya demi subsrciber dan viewers." Sahut Jisoo yang lebih dulu menghabiskan makanannya.
"Bener lagi kata-katamu, gilaaaa!!"
Mereka kemudian masuk ke kelasnya untuk kembali ujian semester 2. Jisoo bersemangat, dia ingin memberi bukti kepada ibunya bahwa dia bisa berhasil di ibu kota.
Dengan bermodalkan nilai terbaiknya dan beasiswa, Jisoo harus berjuang mencari nafkah sendiri.
Jam kuliah pun telah usai. Jisoo dan Seulgi pulang ke rumah mereka masing-masing, Seulgi selalu diantar jemput orang tuanya. Jisoo pergi dan pulang dengan bus trans.
"Jisoo, mau ikut bareng nggak?" ajak Seulgi.
"Tunggu aku bokek pake banget baru ikut, oke Tante." Sahut Jisoo kepada orang tua Seulgi.
Jisoo dan Seulgi seperti kakak adik. Ibu Seulgi menganggap Jisoo sebagai anaknya.
"Nunggu bus lagi, kali aja dapet tempat duduk. Pegel banget ya Tuhan" keluh Jisoo.
Kemudian bus datang, Jisoo bersemangat naik dan melihat banyak bangku kosong. Dia tersenyum dan langsung duduk.
Namun Jisoo merasa tidak nyaman dengan seseorang yang ada di hadapannya. Seorang pria yang menatapnya dengan manis. Jisoo merasa dia harus pindah tempat duduk.
"Kenapa juga liatinnya gitu amat sih." Ujar Jisoo dalam hati dan menunduk karena malu.
Rambutnya terjatuh di dahi nya, lalu Jisoo merapikannya lagi. Rambut panjang yang bergelombang bagian bawah, menambah anggun paras Jisoo di usia muda.
Jisoo mencoba berpindah kursi. Dia melihat kanan dan kirinya. Pria tersebut nampak tersenyum melihat Jisoo.
Namun ketika Jisoo berdiri, bus mengerem mendadak. Jisoo terjatuh tepat di hadapan pria tersebut yang seketika berdiri hendak turun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cerita Horor Pendek || Jensoo
FanfictionTerdiri dari kumpulan-kumpulan cerita horor dengan berbagai judul. Hanya untuk orang-orang pemberani yang bisa baca cerita ini. Meskipun horor tetap ada romantisnya kok~ dibumbui biar gak tegang-tegang amat.