Dear Readers, Happy Reading 💕
Aku dan Jen pamit ketika hari sudah menjelang sore. Rutinitas sore sudah menantiku di rumah. Tetapi aku tidak terlalu memikirkannyaSepanjang jalan pulang aku berpikir bagaimana cara menceritakan masalahku pada Jen. Aku takut dia malah tidak peduli padaku dan membuatku kecewa.
Akhirnya ketika sampai di rumah aku memberanikan diri, kuhampiri dia saat sedang santai.
"Jen, aku boleh ngomong sebentar?" Kataku sedikit grogi.
Terlihat Jen asik memainkan hp nya kemudian meliriku sebentar.
"Kenapa? Mau bahas gosip tetangga ya?" Jawabnya dengan ekspresi datar.
"Loh kok kamu tahu?" Tanyaku terkejut sekaligus bingung akan reaksinya.
"Sekampung pada ngomongin kamu masa aku ngga tau. Makanya kalau suami nggak kasih izin jangan bandel" Gumamnya.
Sama persis seperti dugaanku. Jen pasti kesal karena aku tak menurut.
"Soal itu aku minta maaf. Sekarang aku khawatir sama makhluk yang dilihat Bu Nayeon di rumah kita. Menurumu itu apa ya Jen?"
"Ah kamu gosip dipercaya, selama ini kita aman-aman saja di rumah ini. Mungkin bu Nayeon bohong. Dia usil sama kamu." Jawab Jen, ia tampak santai menanggapi.
"Tapi Jen, aku percaya bu Nayeon. Soalnya abang juga lihat sosok yang menyerupai aku Jen." Kataku. Kali ini Jen diam.
"belakangan ini aku juga sering mimpi aneh. Ada sosok wanita bergaun merah yang selalu menindihku saat tidur. Dia seperti ingin menguasai tubuhku Jen. Sepertiya dia suka sama kamu" Tambahku.
"Kamu yakin sama yang kamu alami?" Tanya Jen, kali ini dia terlihat serius.
"kamu boleh nggak percaya. Tapi kamu bisa tanya sendiri ke abang dia tidak pernah bohong. Aku kasihan dengan abang, ia takut padaku Jen. Satu hal lagi yang aku tidak pernah cerita ke kamu..."
"Apa?" Tanya Jen penasaran.
"Selama ini setiap kamu meniduriku aku tidak pernah dalam keadaan tersadar. Tubuhku seperti ada yang menggunakannya. Dan aku takut jangan-jangan sosok wanita itu yang selama ini melakukanya"
"astaga!! Benar begitu Jisoo?" Jen terkejut bukan main kali ini.
"Selama ini aku kira kau hanya terlalu sibuk mengurus urusan rumah tangga. Makanya kau sering lupa, sering tak ingat dengan kewajibanmu. Jadi selama ini aku berhubungan dengan...."
Kami berdua sama-sama ketakutan. Siapa sosok wanita yang selalu menyerupaiku ini? Mau apa dia dengan rumah tangga kami.
Saat kami masih terdiam terpaku. Tiba-tiba ponsel berdering mengagetkan kami. Aku lihat ayah menelponku. Segera aku mengangkat telpon dari ayah.
"Halo ayah." Kataku.
Aku berusaha berbicara seceria mungkin agar ayah tidak menghawatirkanku.
"Halo Jisoo. Gimana kamu Nak?" Tanya ayah mencemaskan anaknya seperti biasa.
"baik Ayah. Ada apa ayah telpon?"
"Syukur kamu baik-baik saja. Ayah sedang usahakan cari pinjaman untuk ongkos. Minggu depan ayah datang ke rumahmu nak. "
"Loh Ayah mau datang? Syukurlah, tapi ayah tidak usah sampai pinjam segala. Jisoo tidak mau memberatkan ayah."
"Pokoknya sesegera mungkin ayah akan tengokin kamu. Kamu sudah cerita ke suami mu belum?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cerita Horor Pendek || Jensoo
FanficTerdiri dari kumpulan-kumpulan cerita horor dengan berbagai judul. Hanya untuk orang-orang pemberani yang bisa baca cerita ini. Meskipun horor tetap ada romantisnya kok~ dibumbui biar gak tegang-tegang amat.