Dear Readers, Happy Reading 💕
Lift menyala. Seolah ada yang menyalakannya. Jen dan Jisoo hanya berdiri santai seperti sedang menuggu bus.
Lift berhenti dan terbuka..
Kosong tak ada siapapun yang datang dari sana."Halah..kirain ada siapa ?" Ujar Jen.
"Iya ih, repot banget mainin lift. Yok pak kita ke atas lagi." Ujar Jisoo sambil bergandengan tangan.
Mereka tertawa karena tak ada siapa siapa di dalam lift. Namun masih menjadi misteri ketika lift bisa hidup dengan sendirinya.
"Sepi banget di sini pak Jen." Ujar Jisoo sambil melihat seluruh isi dari gedung lantai 3. Sepi, dingin dan lembab.
"Ini ruangan apa sih?" Jen melihat ruangan kaca, sepertinya ruangan khusus untuk pertemuan.
"Masuk aja kali kita." Ajak Jisoo sambil berusaha membuka pintu namun sulit.
Akhirnya Jen mencoba membukanya dan berhasil."Nih bisa." Ujar Jen.
"Ya kan beda cewek sama cowok tenaganya" Sahut Jisoo sambil berjalan menuju ruangan kaca.
Mereka menemukan sebuah kardus berukuran besar. Jisoo penasaran dengan isinya.
"Pak, buka in" Ujar Jisoo.
"Bukain baju?" Tanya Jen.
"Kok baju, ini loh kotak ini." Sahut Jisoo.
Mereka mencium aroma busuk saat hendak merobek lakban yang tertempel di kardus. Setelah di buka ternyata hanya bangkai tikus yang ada.
"Kirain apa" Ujar Jen.
"Pak, ada suara orang menuju ke sini?" Bisik Jisoo.
Mereka berdua mencari tempat untuk bersembunyi. Terdapat banyak lemari lemari arsip dan file. Mereka bingung harus ke mana. Namun ada sebuah pintu yang seolah bisa menembus tempat lain, mereka berdua masuk ke dalam sana.
"Sini aja" Bisik Jen.
Mereka berdua kompak untuk masuk ke dalam.
"Pak, peluk dong, takut nih." Jisoo berbisik.
"Perasaan kamu baik-baik aja dari tadi, kok minta di peluk?." Bisik Jen yang kemudian memeluk Jisoo sesuai permintaan.
"Nah gini kan enak tau pak, hmmmm nyaman banget, jadi ngantuk." Bisik Jisoo sambil menahan tawa.
"Jangan ketawa nanti ketahuan." Bisik Jen.
"Biar nggak berisik, di cium dong pak. Nggak peka banget sih?" Ujar Jisoo.
"Nanti khilaf lagi ibu Jisoo." Bisik Jen.
Seketika keduanya terdiam disaat mendengar seseorang berbicara.
Bagi Jisoo suara itu tidak asing lagi.
Suara pak Donghae dan Pak Minho, mereka adalah dosen terlama di kampus."Suara siapa?" Bisik Jen.
"Husst bapak Donghae dan pak Minho." Sahut Jisoo sambil berbisik ke telinga Jen.
"Geli..." Sahut Jen karena Jisoo terlalu dekat dengan telinganya.
"Ihhhhh..." Ujar Jisoo sambil menggigit bahu Jen.
"Sakit..." Bisik Jen.
Jisoo tersenyum melihatnya. Mereka masih terjebak di sana dan mereka tak sadar bahwa di dekat mereka ada mayat seorang wanita yang terbungkus dalam plastik hitam di dalam sana.
Suara pak Donghae dan pak Minho masih terdengar. Mereka seolah merencanakan sesuatu dan mencari tahu siapa yang telah membuka pintu ruangan kaca tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cerita Horor Pendek || Jensoo
Fiksi PenggemarTerdiri dari kumpulan-kumpulan cerita horor dengan berbagai judul. Hanya untuk orang-orang pemberani yang bisa baca cerita ini. Meskipun horor tetap ada romantisnya kok~ dibumbui biar gak tegang-tegang amat.