Dear Readers, Happy Reading 💕
Jisoo bersiap tidur di kamarnya. Namun ada sedikit gangguan. Pintu rumahnya selalu diketuk tiap 1 jam sekali. Ia merasa terganggu, karena biasanya 2 jam sekali mengetuk pintu.
Jisoo enggan membuka matanya, karena dia ingin tidur.Pesan masuk dari Jen belum Jisoo baca, bahkan dari Seulgi sahabatnya.
Keesokan paginya.
Jisoo terbangun lebih awal. Jisoo mempersiapkan segalanya. Mulai dari laptop, buku, dan pakaian ganti saat pulang kerja.Kemudian Jisoo pergi meninggalkan rumah. Jisoo menunggu bus kembali di halte. Tak lama kemudian sebuah mobil hitam berhenti di halte. Jisoo tahu itu adalah Jen.
"Mbak, taxi mbak?" Ujar Jen sambil membuka jendelanya.
Jisoo tertawa melihat ulah Jen. Kemudian Jen turun dan membuka pintu untuknya.
Jisoo masuk dan duduk di dalam sana. Jen bersiap akan berangkat.
"Kok nggak naik bus lagi?" Tanya Jisoo.
"Nanti kamu capek, kan kamu sekarang sudah kerja, pulangnya harus kuliah lagi." Sahut Jen sambil mengendarai mobilnya.
"Maaf ya, semalem udah tidur, jadi nggak liat pesan pak Jen." Ujar Jisoo sambil membuka novel milik Jen.
"Iya gpp kok." Sahut Jen.
"Coba buka yang udah di kasih tanda" Ujar Jen.
"Oke"
Namun Jisoo nampak kaget dengan apa yang dia baca.
"Kemudian aku memeluk tubuhnya dan mencium keningnya serta mengecup bibirnya, aku berjanji tak akan meninggalkannya sendiri tanpa cinta"
"Aku mencintaimu lebih dari yang pernah engkau tahu, aku membutuhkanmu sepanjang usiaku hingga Tuhan mencabut waktuku untukmu"
"Mana suaranya, cuma diliatin aja ya?" Sahut Jen sambil menahan tawa.
"Malu ah" Ujar Jisoo sambil tersenyum.
"Loh kenapa?" Tanya balik Jen.
Jisoo hanya tersenyum dan melihat Jen.
"Kita ini sebenernya gimana sih?" Tanya Jisoo.
"Maunya gimana?" Tanya Jen kembali.
Mereka berdua tertawa karena mereka tahu apa yang mereka inginkan.
"udah sampe nih buk" Ujar Jen sambil mengatur posisi kendaraanya.
"Iya, makasih bapak Jen" Sahut Jisoo sambil tersenyum.
Kemudian Jen membuka pintu untuk Jisoo. Lalu mereka berdiri dan saling memandang.
"Kenapa?" Tanya Jen.
"Nggak ada" Ujar Jisoo sambil tersenyum.
Jisoo mencium Jen dan dia langsung berlalu dengan tertawanya karena berhasil mengerjai Jen.
"Eh di duluin" Sahut Jen sambil tertawa.
"Bye... hati hati" Ujar Jisoo dari jauh dan melambaikan tangannya. Jen membalasnya.
Jen berlalu dan menuju kampusnya. Ini hari-hari terkahirnya di sana.
Sampai di kampus, Jen seperti biasa. Dia menyelesaikan sisa waktunya di sana sebaik mungkin. Dan ketika selesai mengajar, Jen penasaran dengan apa yang Jisoo dengar di lantai tiga. Dia berjalan menaiki tangga hendak menuju ke sana. Namun seseorang mencegahnya.
"Pak, mau kemana?" Ujar seseorang.
"Mau ke atas, soalnya saya belum pernah keliling sampe atas pak" Sahut Jen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cerita Horor Pendek || Jensoo
Fiksi PenggemarTerdiri dari kumpulan-kumpulan cerita horor dengan berbagai judul. Hanya untuk orang-orang pemberani yang bisa baca cerita ini. Meskipun horor tetap ada romantisnya kok~ dibumbui biar gak tegang-tegang amat.