Satu

677 10 0
                                    

Dua garis merah tertera jelas di testpack yang baru beberapa menit lalu Daniella pakai.

Ia memberanikan diri untuk membeli alat itu setelah sudah 3 minggu telat menstruasi.

Daniella menyimpan testpack miliknya ke dalam laci nakas di samping tempat tidurnya.
Lalu ia keluar kamar menuju dapur untuk mengambil sisa makanan semalam yang harus dihangatkan dahulu.

Setelah itu ia makan di kursi meja makan dengan tenang.

Tak lama, seseorang gadis datang menghampiri Daniella dari arah tangga dan merebut garpu yang Daniella pegang lalu mengambil sepotong daging di piring Daniella.

"El, minta ya, makasih", ucap gadis itu lalu pergi mengambil air di dispenser.

Daniella hanya melirik kakaknya malas sambil berdecak. "Ck, ngapain ijin kalau ujungnya asal nyomot!", ucap Daniella sewot.

Sementara sang kakak hanya terkekeh melihat kekesalan adiknya.

Tak lama Renatta, kakak kedua Daniella mengarahkan kepalanya ke arah Daniella.
"Oh iya El, nanti sore Haris pulang dari Jepang, kamu yang jemput di bandara ya. Kakak abis ini mau reuni sama temen SMA."

"Ya, sorenya jam berapa?", tanya Daniella.

"Jam 5 an, bisa lebih kalau pesawat nya delay." jawab sang kakak.

"Okay, ntar gue jemput."

"Sip." kata Renatta sambil mengacungkan jempolnya dan berlalu menuju kamarnya mencari baju untuk pergi ke tempat reuni.

Daniella menoleh ke arah jam di tangannya.

"Masih jam 1. Tidur dulu bentar deh."
batin Daniella.

• • •

Malam hari, pukul 18.47 Daniella baru sampai di bandara untuk menjemput adik satu satunya. Ia keluar membuka pintu bagasi lalu langsung kembali masuk ke mobil tanpa membantu adiknya. "Lah dia mah udah gede ngapain dibantuin begitu doang?" Pikirnya.

"Lama banget dah lo, gua nungguin sampe lumutan tau gak?!" amuk Haris sambil memasukkan koper ke bagasi.

"Gua tadi ketiduran, terus di jalan macet. Udah belom si, lama banget. Buruan masuk!", sahut Daniella saat Haris menaruh tas ransel ke jok tengah.

"Iya sabar dikit kenapasih?! Marah-marah mulu.", balas Haris.

Sang puan melirik kesal, "Dih?! Perasaan dari tadi lo yang ngamuk ngamuk dah?"

Setelah adiknya masuk ke mobil, Daniella segera menjalankan mobilnya menyusuri jalanan malam yang terlihat ramai oleh pengendara motor dan mobil.

Tiba-tiba ia ingin pecel ayam.

"Makan pecel ya Ris." ajak Daniella pada Haris.

Haris yang sedang fokus memainkan ponselnya hanya mengiyakan ajakan kakaknya.

Setelah mendengar balasan singkat adiknya, Daniella segera membawa mobilnya menuju tempat makan aneka pecel di pinggir jalan.

"Bang, pecel ayam nya 1. Lo mau apa?", tanya Daniella.

"Samain aja."

"2 ya bang."

Penjual pecel kemudian bertanya, "Minumnya apa neng?"

Haris menyahut, "Es jeruk aja El."
"Iya dah es jeruk 2 bang.", ucap si puan.

Mereka berdua menikmati makanannya sambil berbincang sedikit tentang keadaan di Jepang dan di rumah utama.

Selesai makan, mereka segera kembali ke rumah karena Haris sudah kelelahan setelah menempuh perjalanan jauh dari Jepang ke Indonesia.







to be continued

to be continued

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(O1) 🅖︎🅡︎🅐︎🅥︎🅘︎🅓︎🅔︎🅩︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang