chapter 5

1K 44 1
                                    

Mata eren mulai terbuka setelah malam kemarin eren pingsan, dia mulai duduk melihat sekitarnya dan merasakan kepalanya diperban.

"Ah...dimana aku?"ucap eren.Tak lama kemudian pintu mulai terbuka dan memperlihat kan teman-temannya armin,jean,sasha,connie,historia,reiner,annie,dan bertolt datang untuk menjenguk eren.

"Syukurlah kau sudah sadar."ucap armin lega.

"D-dimana aku?"ucap eren bingung.

"kau ada dirumah sakit, waktu kau pingsan kami membawamu kesini"ucap jean.

"yo eren."ucap connie.

"Lama tidak bertemu."ucap sasha.

"Kau merasa lebih baik eren?"ucap reiner.

"mungkin sedikit, sepertinya aku butuh sedikit istrahat."ucap eren sambil memegangi kepalanya.

Tak lama kemudian mereka mendengar ketukan pintu dan memperlihat kan mikasa dengan ekspresi cemas diwajahnya.

"EREN!! Kau baik-baik saja!?"ucap mikasa khawatir.

"Hmmm"ucap eren menunduk, tidak mau berkontak mata dengan mikasa.

"Eren..."gumam mikasa.

Armin dan teman-temannya saling menatap dan mengangguk memberikan kode agar eren dan mikasa bisa berbicara berduaan.

"Mikasa, kami mau pergi sebentar mau kah kau menjaga eren sebentar?"ucap armin.

"Baiklah"ucap mikasa yang sudah tau apa yang direncanakan mereka.

Mereka pun keluar dari ruangan eren dan meninggalkan eren dan mikasa berduaan.Situasi terasa sangat canggung setelah teman-temannya pergi, beberapa menit kemudian suster masuk memberikan makanan untuk eren, dan mikasa pun berdiri untuk mengambil makanan tersebut berupa bubur dan segelas air.

"Eren makanlah."ucap mikasa menyodorkan senduk ke eren.

"Aku bisa makan sendiri"ucap eren dengan muka agak datar dan cemberut.

"B-baiklah"ucap mikasa kecewa karena eren menolak disuapi olehnya.

Erenpun mulai makan, setelah beberapa suapan ada sedikit bubur yang menempel di pipi eren dan erenpun mau membersihkan sedikit bubur yang ada di pipinya, tapi tangan kiri mikasa menghentikan tangan kiri eren untuk tidak membersihkan sedikit  bubur dipipinya dan tangan kanan mikasa untuk membersihkan sedikit bubur dipipinya.

"Makan jangan terburu-buru eren"ucap mikasa.

"Hmmm."ucap eren tidak memperdulikannya.

Setelah habis makan, mikasa mengambil mangkok dan gelas bekas eren makan tadi dan meletakkannya dimeja dekat kasur eren.

"Mengapa kau datang kesini?"ucap eren tidak peduli.

"Tentu saja untuk menjengukmu eren, kau tau waktu aku mendengar kabar bahwa kau sedang ada dirumah sakit aku langsung gematar dan takut terjadi apa-apa dengan dirimu."ucap mikasa menunduk dengan ekspresi sedih.

"oh."ucap eren tidak peduli.

"Eren.. Aku mohon maafkan aku, aku sangat menyesal dan aku akan melakukan apa saja agar kau bisa memaafkan aku!."ucap mikasa dengan air mata mengalir dipipinya sambil memegang tangan eren.

Eren pun mulai menghela nafas dan mulai melepaskan tangan kirinya dari tangan mikasa dan mata mikasa membelak dengan air mata dipipinya mendengar jawaban dari eren yang membuat hati eren dan mikasa merasa hancur.

"Pergilah."ucap eren menahan air matanya.

Bersambung...

it rained yesterday (EREMIKA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang