01

13.6K 590 290
                                    

"JEONGWOOOOO"

Teriak seorang pemuda kelahiran Jepang, dengan postur tubuh yang tinggi dari luar kediaman keluarga Park.

"Ihhh bentar haruto-!!! Masih sarapan aku lho. Masok aja kau dulu"

Haruto, orang yang tadi dipanggil oleh sang pemilik rumah langsung masuk ke dalam. Ia melihat sang tuan rumah sedang sarapan di meja makan.

"Eh Haruto... Bentar ya, Jeongwoo nya masih sarapan. Haruto udah sarapan nak?"

Tiba tiba datanglah seorang wanita paru baya yang sedang memakai seragam kantoran menghampiri nya. Itu adalah Nyonya Park, atau bisa disebut Mama nya Jeongwoo.

"Belom, eh udah maksudnya tante. Haruto dah sarapan kok. Hehe typo tadi mulut Haruto"

Haruto menduduki sofa yang terletak di ruang tamu sambil menunggu sang sohib menyelesaikan sarapannya.

Ia mengambil handphone dari sakunya. Ternyata jam masih menunjukkan pukul 06.30. Bukan kah ini masih terlalu pagi untuk pergi ke sekolah?

Tidak, mereka tidak mengerjakan PR di sekolah. Itu bukanlah alasan mengapa mereka datang pagi pagi sekali. Jadi jangan lah kalian bersuudzon ria. Mereka anak yang rajin. Tidak seperti kalian, eh maksudnya tidak seperti kita.

"Ruto, ayok lah gas. berangkat kita"

Jeongwoo menghampiri Haruto yang kini masih sibuk mengotak atik handphone nya, kini ia sedang melihat lihat meme di facebook.

Katanya meme facebook lebih fresh dibandingkan meme dari aplikasi lainnya. Haduh masih pagi sudah nge meme.

"Yahaha hayuukkk"

Haruto mengikuti nada dari salah satu video yang dibuat oleh editor berkelas.

"Mati kali aku nengok kau, udah jadi editor berkelas pulak sekarang"

Jeongwoo menunjukkan ekspresi 'minta di gaplok lu?' Ke Haruto

"Iri? Bilang bos.... Haha papale papale"

"Sabar Ya Allah, pengen kali ku tunjang anak ini. Tapi kalo ku tunjang, aku mau berangkat sekolah sama siapa"

Batin Jeongwoo.

Iya, mereka emang berangkat bareng gaisss...

Namanya juga sohib, dari zaman mereka masih jadi embrio sampe SMA kemana mana selalu bersama. Sampe dikira kembar siam versi terpisah. Intinya mereka gabisa terpisah oleh apapun!

Dulu ibu mereka bersahabat dari SD, jadi tidak heran jika anak anaknya menjadi sangat dekat bagai saudara. Mereka juga dulu menjadi tetangga ketika masih tinggal di Medan.

Iya, dulu mereka tinggal di Medan makanya logat bicaranya begitu, namun jika mereka berbicara di sekolah ya tetap pakai 'gua lu'. Tapi kadang pake 'aku kau' juga sih. Ah sudahlah, itu sesuai mood mereka masing masing.

Mereka menaiki motor Haruto yang tak perlu di beri tahu merk nya. Lalu Haruto menjalankan motor scoopy kesayangannya.

Motor itu adalah hadiah undian dari salah satu produk susu kaleng yang cukup terkenal dari Indonesia. Saat itu Haruto benar benar sedang membutuhkan motor, namun ia segan meminta kepada orang tuanya. Lalu ia mencoba mengikuti undian itu. Ternyata dia menang. Haruto merasa motor itu pembawa keberuntungan. Jadi ia sayang sekali dengan motornya yang dia beri nama 'Kyupi' itu.

"Eh Woo, tau ga bkfshbdusnfkssu"

Haruto mengajak Jeongwoo ngobrol. Tapi Jeongwoo tidak bisa dengar apa yang dibilang Haruto, mereka masih di motor.

SOHIB [HAJEONGWOO] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang