01. Bantuin Ara

181 14 2
                                    

Di pagi yang cerah ini, seorang gadis yang cantik rupawan tengah berjalan di koridor sekolah dengan menggendong tas sekolah kesayangannya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di pagi yang cerah ini, seorang gadis yang cantik rupawan tengah berjalan di koridor sekolah dengan menggendong tas sekolah kesayangannya itu. Tak lupa ia menampilkan senyum manisnya yang membuat kaum adam menatapnya hingga tak berkedip.

Ya, dia adalah Aisyah Aqillah. Seorang gadis berumur 17 tahun yang kini duduk di bangku kelas 3 SMA. Rupanya memang cantik, tapi hatinya? Ia punya beribu wajah untuk menutupi kesedihannya. Ya, hatinya sangat sakit, melihat teman lainnya yang masih memiliki seorang ibu. Ia merasa iri karna ia tak memiliki sosok ibu yang telah meninggalkannya ketika ia dilahirkan ke dunia.

Tapi, sedih tak akan membuat dirinya sukses. Ia mencoba hal yang dapat membuatnya bahagia. Ia ingat jika ia masih memiliki seorang ayah yang akan membahagiakannya.

•••

Aisyah PoV

Aku berjalan dari parkiran mobil menuju kelas dengan senyum yang selalu terpancar di bibirku. Banyak sekali pria yang menatapku tanpa berkedip, tapi aku tak memperdulikan itu. Di depan sana, aku melihat seorang pria tampan tengah mengenakan earphone di telinganya. Aku tak memperdulikannya dan tetap berjalan. Namun--

"Aisyah"

Aku berhenti lalu menoleh ke arahmya, ia adalah naufan, laki-laki yang tengah dekat denganku.

"Kenapa lo ngga angkat telfon gue?"

Aku tak menjawabnya dan memilih menyibakkan rambutku lalu meninggalkannya. Aku berjalan hingga terhenti kala melihat beberapa murid yang tengah bermain basket. Aku menatap mereka hingga bola itu terlempar ke arahku, namun aku segera menangkapnya.

"Syah, balikin bolanya" dia bagas sahabat naufan.

Aku menghiraukannya dan membuang bola itu asal lalu kembali ke kelas. Saat akan kembali melangkah tiba-tiba motor seseorang berhenti seenaknya di depanku.

"Lama ngga ketemu syah" sapa pandu sahabat naufan sekaligus cucu dari pemilik sekolah.

Saat akan menjawabnya, tiba-tiba seorang gadis yang ku ketahui namanya adalah ara menabrak pandu.

"Maaf" lalu ara segera berlalu dari hadapan kita. Lalu pandu juga ikut pergi. Saat kembali melangkah aku menemukan gantungan kunci yang terjatuh.

"Selera pandu norak banget"

Aku lalu mengambilnya.

"PANDU" teriakku

Pandu pun menoleh ke arahku. Aku lalu menarik tangannya lalu menyerahkan gantungan itu kepadanya.

"Punya lo kan?"

Tanpa berkata, ia berlalu dari hadapanku. Aku tak memikirkannya dan kembali ke kelas. Di depan kelas, aku memilih membaca novel seraya ditemani yori sahabatku.

"Lalu mereka jatuh cinta" yori merebut novel itu dari tanganku "yaampun, ini ceritanya gampang banget ditebak"

"Ya gapapa dong. Pertemuan sesuai takdir, hubungan asmara, dan pangeran tampan berkuda wahh keren bangett"

[9] Tentang Wanita dan Rasa Yang Disembunyikan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang