15. Pameran Video

25 5 3
                                    

Sesampainya di depan rumah, aku hendak mengambil alih tas ku namun ia menahannya.

"Apa lo beneran bakal mati?"

Aku tertawa kecil ke arahnya.

"Kenapa? Lo gasabar lihat gue pergi?"

"Lo bisa hidup kalau operasi itu berjalan lancar"

"Lo gatau kisah gue?"

"Itu karna gue percaya sama lo"

"Hm, itu cara bagus buat hibur gue. 'Operasi yang sukses' itu cukup optimis. Hati-hati di jalan. Sampai jumpa"

Aku mengambil alih tasku. Keesokannya di kamar, aku merasakan sakit di dadaku. Aku memilih berbaring terlebih dahulu, tak lama Ayah datang.

"Aisyah, apa kamu sangat kesakitan?"

"Sedikit"

"Yang kuat ya sayang. Kamu minum obat. Setelah tidur kamu sembuh kok. Hari ini gausah sekolah ya, istirahat di rumah"

•••

Irham PoV

Aku duduk di kelas seraya membaca buku. Namun pikiranku tertuju pada Aisyah yang kabarnya tengah sakit.

"Aisyah sakit lagi. Dan gaada yang bisa gue lakuin" gumamku

Aku menuju ruang seni yang kosong itu dan memilih tiduran di lantai dengan mata terpejam sedangkan pikiranku tertuju pada Aisyah.

'Ini harapan gue, bisa lihat langit penuh bintang. Di sini kita gabisa lihat bintang di langit'

"Kenapa hati gue, sakit banget? Kenapa? Gue ngerasa gelisah. Gue kangen sama lo, Aisyah"

•••

Aisyah PoV

Keesokan harinya, aku sudah diperbolehkan Ayah untuk sekolah. Aku melihat Irham yang berada di loker miliknya. Aku segera menghampirinya diam-diam.

"Hai Irham"

Dia lalu memelukku tiba-tiba lalu melepaskannya.

"Gimana keadaan lo? Lo ngerasa lebih baik?"

"Ya. Lihat, gue sangat sehat. Lo lama ya nungguin gue?"

"Kalau itu artinua gue nungguin lo, gamasalah berapa lama. Gue akan selalu nungguin lo"

Irham lalu mengajakku ke ruang seni namun ia menyuruhku untuk menutup mata.

"Lo diam di sini ya. Itung 1-10 oke"

"Oke"

"1,2,3,4,5,6,7,8,9,10"

Ia lalu melepaskan tanganku yang tadi menutupi mataku. Aku melihat situasi di dalam sini,  ternyata ia menutup semua jendela dengan kain hitam yang sudah dibentuk bintang-bintang kecil.

"Wahhh,, cantik banget. Ini kayak bintang beneran"

Aku menatap Irham dan tersenyum.

Aku menatap Irham dan tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[9] Tentang Wanita dan Rasa Yang Disembunyikan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang