"Hei. Kau tidak apa? Kau terlihat frustasi sendirian seperti ini. Biar kubantu."
"Aku Gun Atthaphan. Siapa namamu?"
"Aku berniat membantumu. Mengapa kau terlihat sangat benci padaku?"
"Kau bisa menceritakan masalahmu padaku. Meskipun kita baru bertemu. Kau bisa mempercayai aku!"
"Berbulan bulan aku berbicara denganmu. Dan kau masih terlihat membenciku. Apakah aku terlihat semenjijikkan itu? Apakah usahaku masih kurang selama ini?"
"Ya. Aku memang mencintaimu. Dan terserah apapun pendapatmu. Aku sudah tidak peduli lagi."
"Aku menyerah, Off. Lakukan apapun yang kau mau. Aku pergi."
"Kau bilang kau membenciku. Mengatai aku menjijikkan. Mengapa tiba tiba datang?"
"Kenapa melarangku pergi? Kau ingin membuatku lebih tersakiti lagi hingga mati?
...-
Bukan begitu apanya? Apalagi yang ingin kau bicarakan? Biarkan aku pergi. Aku lelah. Jangan menahanku lebih lama."
"Omong kosong apa yang kau bicarakan? Mencintaiku juga? Bisakah aku percaya pada omong kosong seseorang yang telah membuatku jatuh hingga titik terendah?"
"Memulai dari awal?
Jika aku menerima itu. Bisakah aku mempercayaimu?"
"Dipastikan jika kau gagal menepatinya. Aku tidak akan pernah kembali."
"Baiklah! Ayo berjalan bersama!"
"Kau yakin, P' Off?"
"Aish! Jangan gila! Akh!- OFF JUMPOL SIALAN!"
"HAHAHAHA. Panggilan Papii untuk P' Off terlihat lucu sekali hahaha."
"Oke! Aku mau jadi teman kencanmu sekarang!"
"Jika Papii bertanya apakah Gun bahagia? Tentu saja! Asalkan itu bersama Papii, Gun pasti bahagia."
"P- Papii benar benar melamar Gun?"
"Tentu! Aku menyayangimu, Papii!"
"Gun tidak keras kepala! Papii yang keras kepala!"
"Gun baik baik saja Papii! Bekerjalah tanpa memikirkan Gun!"
"Hahaha. Kalau kata ibu, dulu Gun adalah pribadi yang kuat. Dan kata Pim dan nenek, Gun menjadi pribadi yang lebih kuat setelah kepergian ibu.
Nah, ketika bertemu Papii. Gun terjatuh berkali kali, namun Gun tidak menyerah.
Tapi bukan berarti Gun kuat jika Papii meninggalkan Gun. Jadi jangan pergi,
G-gun akan selalu ada disini."
"Tidak, Gun."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mom. { OffGun }
Fiksi PenggemarChimon Wachirawit Adulkittiporn yang baru berumur 12 tahun menemukan sebuah album kuno di gudang yang berada didepan kamar ayahnya. Ketika membuka album tersebut, ia teringat. Ayahnya sering menunjukkan beberapa foto foto disini melalui handphone sa...