17

9.6K 708 290
                                    

Warning Spoiler! untuk yang melihat anime only. Chapter ini mengandung timeskip.

.

.

.

.

.

Bagi Akaashi Keiji, waktu berjalan begitu cepat bagaikan mengedipkan mata. Tanpa terasa, hitungan waktu di dunia akan terus berputar setiap detik, menit, dan jam. Bagi sebagian orang, perputaran waktu itu sangatlah berharga. Termasuk bagi Akaashi.

Sudah beberapa tahun berlalu, dan kini Akaashi ingin mengatakan bahwa dirinya bukan seorang remaja. Ia seorang pria—yang kini berkutat dengan pekerjannya. Tumpukan naskah komik yang harus diedit. Tangan Akaashi bergetar, mencoba untuk konsentrasi karena takut tinta di tangannya itu keluar dari jalurnya.

Akaashi lalu menghembuskan napasnya panjang.

Lelah.

Letih sekali.

Ia pikir, di akhir pekan ini, di tempat Bokuto-san—ia bisa lebih bersantai. Namun nyatanya, perjalanannya dari Osaka ke Tokyo membuahi sebuah pekerjaan yang harus diselesaikannya.

Akaashi melepaskan kacamata yang membingkai di mukanya beberapa tahun belakangan ini, ketika ia menyadari bahwa semakin lama kemampuan pandangnya semakin menurun. Juga meletakkan penanya. Tangannya meraih remote televisi, menyalakannya. Maniknya pun tertarik untuk menonton rekaman minggu lalu—pertandingan MSBY yang disiarkan di televisi. Meski ia sudah menonton itu berulang kali, tetap saja ia menyukainya.

{Kita bisa lihat, itu adalah toss dari Miya Atsumu!}

Suara komentator terdengar. Si setter lulusan Inarizaki itu mendorong bolanya dengan begitu luwes, mengarahkannya ke arah sang nomor #12. Derap langkah kakinya terdengar, begitu khas di telinga Akaashi.

Lalu, lelaki itu melompat—memukul bola dengan penuh percaya dirinya. Bokuto Kotaro terbang bagaikan burung hantu, mengibaskan kedua sayapnya tanpa ragu dan memukul tangannya seolah ia memiliki cakar yang begitu tajam.

BUAK!!!

Pukulan itu mencetak skor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukulan itu mencetak skor. Bokuto mengepalkan tangannya, lalu menepuk tangannya dengan Atsumu Miya si setter. Keduanya memasang senyuman lebar.

{YAKKK, serangan Bokuto Kotaro dan Miya Atsumu memang tidak terhentikan!}

"Benar, itu tidak terhentikan..." gumam Akaashi. Atsumu Miya memang sangat berbakat dan begitu hebat. Perlahan, ia menarik senyuman di wajahnya. Akaashi benar-benar menyadari bahwa hari ini datang juga. Hari dimana seseorang yang bukan dirinya... memberikan toss untuk orang tercintanya.

[✔] The Dummy Owl《BokuAka Fanfiction》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang