Yuna pov
saat mendengarkan pengumuman itu entah mengapa aku merasa sangat bersalah ketika melihat wajah teman teman sekelas ku yang begitu murung aku jadi merasa sangat bersalah
"hiks..hiks... maaf.. maaf" aku mulai menangis
tiba tiba tenda ku terbuka dan memperlihatkan wajah teman teman sekelas ku dan mereka tersenyum padaku
"maaf.. maaf .. maaf aku buat kalian kalah.. maaf" ucapku sembari menangis teman temanku yang sudah kembali ke tenda mencoba menenangkanku yang mulai menangis keras
"udah lah cuman lomba menang kalah wajar kok" ujar salah satu temanku
hingga akhirnya ada seseorang yang bukan dari kelas kami membuka tenda kami yang membuat semua orang yang ada ditenda merasa terkejut dan heran
"Yuna bisa kita bicara sebentar" ucap seseorang itu
ya! dia adalah Tiara salah satu anggota pasukan yang ku latih
"kalian bisa kasih aku ruang "mohonku pada teman temanku
setelah mereka meninggalkanku memberi ruang privasi antara aku dan Tiara
"jadi mau apa kamu kesini?" ujarku to the point padanya sembari mengelap air mataku
"Ah aku kesini mau mengajak mu untuk makan bersama kami,apa kau mau?" ucap Tiara sembari tersenyum
"untuk apa!" ujarku ketus
"Kita menang berkat kamu,jadi aku mau mengajak mu untuk makan bersama kami ditendaku untuk ucapan tanda terima kasih kami karena kamu telah melatih kami...mau ya pliss"sembari memegang tanganku
aku segera mengibaskan tangannya dari tanganku aku merasa ini semua salahnya tapi aku juga tidak bisa menyalahkannya juga
tetapi saat itu perasaan campur aduk antara sedih, marah, kecewa , dan bahagia hingga aku tak menyadari bahwa kemarahanku yang keluar saat itu
"kamu ini kenapa sih!" ucap Tiara meninggikan suaranya karena kesal
"gak usah sok baik deh, gara gara kamu kelas aku kalah dan sekarang kamu ngajak kamu makan bareng kalian dengan alasan kalian menang" aku menatapnya dengan sinis
"maksud kamu apaan sih!!! aku datang kesini tuh baik baik, dan ini balasannya tau gitu gak usah ngajak manusia kek kamu, gak tau diuntung , ka..."
PLAK
sebuah tamparan keras yang Yuna layangkan pada Tiara
"apa!! mau bilang apa ,, sumpah demi apapun aku gak peduli kalau kalian lupain aku, dan aku gak pernah berharap untuk kalian ingat AKU HANYA MEMBANTU WULAN BUKAN KALIAN terserah gak peduli sekarang Keluar!! sebelum aku tampar lagi, KELUAR SANA!!" teriakku pada Tiara
Tiara hanya mendengus kesal dan pergi meninggalkan tenda ku tanpa sepatah kata apapun
setelah menampar Tiara aku merasa sedikit berlebihan pada Tiara tapi aku juga merasa kesal padanya hingga aku tidak memikirkannya lagi dan mulai menangis kembali
hingga saat makan malam teman-temanku makan diluar dan aku sudah terlelap tidur didalam tenda karena aku merasa lelah karena menangis sedari tadi hingga saat subuh tiba aku merasa ada yang mengganjal dimataku dan benar saja Wulan bilang bahwa mataku bengkak sangat besar dan berwarna merah
akhirnya pukul 11.20 kami disuruh membereskan tenda kami dan bersiap pulang kerumah masing masing dan menjalani liburan akhir tahun
Kelanjutan nya di Next Chapter 💖
jangan Lupa Vote untuk mendukung Author⭐
jangan Lupa Komentar yang membangunnya💬
KAMU SEDANG MEMBACA
color in my life
Teen FictionTak semua pertemuan harus berjalan secara singkat dan kehadirannya belum tentu memberikan warna bagi nya dan untuk orang lain. Dengan kedatangan dia di sisi ku membuat ku tau akan arti sebuah warna dalam hidup ku pertemuan kurang menyenangkan denga...