Tiara POV
Hari ini aku sedang berada didalam kelas bersama teman-teman ku,yah kami sedang sedikit berbincang-bincang masalah pelajar yang kami tak paham.Namun ditengah perbincangan kita tiba-tiba El datang ke kelas ku dengan keada wajah yang seperti berbeda dari biasanya tapi aku atu kok kenapa wajah nya seperti itu saat datang ke kelas ku pasti dia mau membicara soal masalah hubungan kita.
Dan saat Adriel sampai di meja ku semua teman-teman langsung pergi keluar kelas mungkin mereka sangat mengerti suasananya maka dari itu mereka meninggalkan ku dan Adriel dikelas.Yah tinggal aku dan Adriel saja yang berada dikelas.
"Tiara anu...kita..." ucap Adriel yang menatap mataku
Disini aku tau maksud Adriel apa yang datang ke kelas ku dengan keadaan yang berbeda seperti sebelumnya dan jujur saja emang beberapa minggu ini hubungan ku dengan adriel sedikit menjauh.
"aku mengerti kok,maaf jika kamu tidak senang padaku aku sudah berusaha nama aku tetap tidak bisa membuatku nyaman" ucap ku dengan senyuman di bibir ku,tapi jujur itu adalah senyuman palsu ku agar Adriel tidak merasa bersalah telah berkata seperti itu pada ku,dan jujur saja kalau boleh boleh memilih aku ingin menangis didepannya saat ini juga.
"Maaf" ucap nya pada ku
"Tak apa" ujarku pada nya jujur berat rasa nya aku harus berkata seperti itu.
Dan aku pun sempat berpikir kenapa semua orang yang aku sayangin dan memiliki hubungan dengan ku harus pergi begitu saja dari ku apa aku tak pantas untuk hidup bahagia bersama orang-orang yang aku cinta bahkan orang yang aku sayangin.
aku sedari tadi melamun dan akhirnya harus terganggu dengan suara bel yang berbunyi yang menandakan pelajaran segera dimulai.
hingga bel masuk bunyi dan aku sampai tak sadar bahwa aku tidak ikut istirahat tadi hingga saat semua orang masuk aku melihat seseorang dengan pipi berwarna merah ya itu Yuna dan saat itu juga Adrial sedang duduk di bangku nya dan mengatakan sesuatu pada Yuna
aku tak sengaja mendengar sedikit percakapannya tapi seketika aku pikir ini salah lalu aku menggeserkan tubuhku dan mendengar semua percakapan mereka jadi kalau bikin dosa nggak nanggung heuheu.
dan setelah mendengar percakapan mereka aku sangat terkejut saat mendengar bahwa Yuna menampar dirinya dan kata Adrial juga 'Lagi' berarti sudah sering Yuna lakukan itu akh pikiranku kacau pertama karena adriel kedua karena masalah Yuna
hingga aku pulang pun aku masih merasa bingung dengan ini semua dan saat sampai ke rumah aku tidak menghiraukan sapaan bibi dan langsung naik ke kamarku dan merebahkan diri dikasur dan aku tidak ingin memikirkan apapun saat itu
seminggu kemudian setelah kejadian itu aku melihat betapa beruntungnya adriel bisa tertawa lepas dengan temannya tersebut ya dia Yuna. padahal Minggu lalu aku melihat Yuna dan Adriel seperti ada masalah kini aku lihat sepertinya mereka sudah berbaikan
bahkan aku kerap sekali melihat Adrial, Adriel, dan Yuna selalu bermain bersama dan bahkan aku sempat menaruh curiga kalau Adrial dan Yuna punya hubungan spesial diantara mereka berdua.Dan bahkan kalau aku melihat tingkah lucu mereka aku sering merasa bahagia sehingga aku mulai melupakan masalah yang aku hadapi ini.
saat aku pulang sekolah aku langsung mengambil ponselku dan saat kubuka ada suatu notifikasi dari adriel
Adriel
Ra
maaf kalau kata kataku Minggu lalu
membuatmu sakit hati
ya
tak apa tak usah difikirkanjadi ..
ya biarlah yang berlalu
tenang saja aku tak marah
kita masih berteman
oh ya
kamu tau Yunaok ..
tentu aku tau
dia sahabat saudaraku
ada apa?ah tidak aku hanya bingung
saudaramu dan Yuna terlihat dekatdia memang seperti itu
karena Yuna orangnya mudah
bergaul dengan anak laki lakiah begitu
setelah percakapan itu aku mulai menutup mataku dan pergi ke alam mimpi karena aku merasa lelah sekali. hingga sekitar 2 jam kemudian ada suara ketukan pintu ternyata bibiku
tok tok tok..
"Eungh.. ya ? aku bangun" jawabku yang sebenarnya aku masih tidur dan mataku juga masih tertutup rapat
"non makanan sudah siap" jawabnya dari luar
"ah .. iya iya .." jawabku
"bibi masak rendang loh" ucap bibiku
aku langsung bangun setelah mendengar kata 'rendang' karena itu makanan kesukaan ku , aku langsung melompat dan membuka pintu dan berjalan turun secepat mungkin padahal bibi saja masih berjalan ditangga
"ayo bi.. mana rendangnya " ucapku
"iya bibi ambil dulu ya" jawabnya pergi ke dapur mengambil rendang nya
" bi papah nanti pulang jam berapa ??" tanyaku pada bibi yang sedang menaruh yang berisi rendang
"mungkin papah non pulang jam malam seperti biasa" jawabnya
" ouh" jawabku singkat dan setelah makan malam itu aku segera naik ke kamar mengerjakan tugas dan segera tidur
Kelanjutan nya di Next Chapter 💖
jangan Lupa Vote untuk mendukung Author⭐
jangan Lupa Komentar yang membangunnya💬
KAMU SEDANG MEMBACA
color in my life
Teen FictionTak semua pertemuan harus berjalan secara singkat dan kehadirannya belum tentu memberikan warna bagi nya dan untuk orang lain. Dengan kedatangan dia di sisi ku membuat ku tau akan arti sebuah warna dalam hidup ku pertemuan kurang menyenangkan denga...