Yuna POV
Akhirnya setelah lama ini lah bel yang kutunggu akhirnya aku bisa pulang dan rebahan di atas kasurku saat aku selesai mengganti baju seragamku dan mau beristirahat ada seseorang yang mengirimiku pesan chat WhatsApp
Al jelek
Nyil..
Unyil...
Y
Paanmau ikut gw gak?
bareng temen temen gw
sekalian kenalandimana?
jam?
kapan?Di Deket sekolah
jam 10
besok mumpung liburan
mau nggak nyilunyal,, Unyil
Gw punya nama Udin
ikuuutt😊😊ok
setelah itu aku merasa mengantuk dan tidur sebentar hingga pukul 16.00 aku terbangun karena adzan jadi aku bangun dan segera pergi ke kamar mandi
setelah jam makan malam aku segera pergi ke kamar dan segera mempersiapkan pakaian yang akan dikenakan besok tapi saat aku sedang mempersiapkan pakaian ada sebuah pesan masuk lagi
Al jelek
nyil..
besok gw bawa si murid baru okhuum
bawa aja kalau dia mausip
jangan lupa besok
dandan yang rapih
jangan kayak preman pasar luiya
apa!!! preman pasarkagak
hmmm
setelah mempersiapkan nya aku segera naik ke atas kasur dan segera tidur agar besok tidak kesiangan
keesokan harinya aku menunggu ditempat yang ditentukan Al ,Al menyuruhku masuk ke dalam sebuah tempat seperti basecamp mereka dan saat itu aku melihat seorang gadis cantik sepertinya itu murid baru akh aku terlalu cuek hingga aku tak menyadari kemarin murid baru itu datang
"hai" sapaku pada gadis itu
"eh El nih orang yang gw sering ceritain" ujar Al yang duduk di sebelahku
"ouh ini yang namanya Unyil toh" ucap El dengan polos nya
" Al!!" teriakku pada Al
" apa ?" tanyanya tanpa dosa
" kenalin aku adriel Adeknya Al" sembari mengulurkan tangannya padaku dan tersenyum manis
" Iyah aku Yuna" jawabku sembari membalas uluran tangan nya
" astaga El kamu beda banget daripada kakak kamu " ucapku sembari menyindir Al
"paan lu " ujar Al tidak terima
"hai Yuna kenalin aku Dicky terus yang disebelahku ini Christian atau panggil Christ" ujar dikcy
"hai aku Yuna" jawabku ramah
" hilih jijik aku kamu bahasanya" sindir Al
"sirik aja lu boss"
setelah mendengar pertanyaan ku mereka semua tertawa dan tak butuh waktu lama semua orang kecuali si murid baru mengeluarkan sifat aslinya dan beberapa kali El juga menjahiliku dan aku juga sudah beberapa kali berteriak hingga semua nya kembali tertawa
"hai kamu.. em" sapaku pada murid baru itu yang sedari tadi diam namun saat aku mau menyapanya aku malah lupa namanya
"Nia"jawabnya sembari tersenyum
"ah iya Nia salam kenal, oh ya kamu kenapa bisa kesini padahal disini cowok semua"tanyaku
"aku ,, diajak oleh Al dan bukannya kamu sendiri cewek hayo loh " sembari menggodaku
"eh... iya juga yah hahaha" cengirku
"ya udah kita gabung yuk dari tadi aku liat kamu diem aja disini" ajaku
"ah gimana yah, aku harus pulang sepertinya" ujar dia yang terlihat bingung
"ah baiklah "jawabku sembari mengangguk
" tolong sampaikan maaf ku pada yang lain " aku hanya mengacungkan jempolku
"ok"
tanpa aku sadari El sudah melihat kami dari belakang
"aish" aku terkejut
"lu ngagetin gua anjir! gimana kalau gua punya penyakit jantung lu mau tanggung jawab" kesalku
" nggak" singkat padat jelas jawabannya
"geblek lu btw itu coklat lu dapet darimana kek kenal" tunjukku pada coklat yang El makan
" ini dari si Al katanya dia Nemu di tas coklat " jawabnya
"bentar tas coklat? , tas gua anjir Al bangsa* gantiin coklat gua , gua beli buat dimakan dirumah" teriaku kembali masuk ke basecamp dan mengejar Al
dan saat El masuk aku langsung memukulnya
"lu juga ngapa kagak tanya dulu ke Abang lu itu coklat darimana ogeb lu" sembari memukul punggung El dan Al
" Al lu bawa maung kek gini darimana ?" canda El yang membuat aku semakin kesal
"kagak tau gua gw juga penasaran apa dulu mamanya ngidam toa masjid sampe berisik gini" jawab Al
"aish lu berdua sama aja "
Dicky dan Christ hanya tertawa saat melihatku menyiksa sikembar padahal mereka juga memakan coklatku tapi enatah mengapa aku hanya bisa marah pada si kembar
Yuna POV end
Kelanjutan nya di Next Chapter 💖
jangan Lupa Vote untuk mendukung Author⭐
jangan Lupa Komentar yang membangunnya💬
KAMU SEDANG MEMBACA
color in my life
Teen FictionTak semua pertemuan harus berjalan secara singkat dan kehadirannya belum tentu memberikan warna bagi nya dan untuk orang lain. Dengan kedatangan dia di sisi ku membuat ku tau akan arti sebuah warna dalam hidup ku pertemuan kurang menyenangkan denga...