Tiara Pov
Pengumuman yang selama ini mereka tunggu-tunggukan akhrinya terdengar juga,yah dimana sang komando sedang mengumumkan pemenang dari perlombaan baris-bebaris ini.Setelah aku tau siapa pemenang lomba ini rasa nya aku sedikit tak menyangka kalau tim pasukan kelas kami yang memenangkan lomba ini,aku dan temen" ku pun ikut senang dan kami pun berpelukan bersama.
Tapi disaat pertengahan berpelukan bersama teman" ku, aku melihat raut wajah Yuna yang begitu berbeda seperti tak ikut senang dengan kemenangan tim kami bahwa sekarang dia sudah menangis dan langsung berlari bergitu saja kedalam tenda miliknya, ditengah ku memperhatikan tingkah Yuna yang sedikit tak senang dengan kemenangan kita ada seseorang yang menepuk pundak ku,aku pun langsung tersadar dari lamunan ku dan melihat orang yang meneput pundak ku.
"Kamu kenapa melamu rara terus kenapa kamu juga melihat ke arah Yuna terus"ucap seorang yang menepuk pundak ku
"Ahk aku enggak melamun kok Nia"ucap ku
Yah orang yang tadi menepuk pundak ku adalah Nia temen sekelasku Dan dia satu"satunya orang yang mengenakan hijab disekolah kami.
"Terus kenapa kamu melihat terus ke arah Yuna"ucap Nia
"Enggak kok ,aku hanya aneh saja kenapa raut wajah Yuna berbeda ketika kita memenangkan perlombaan ini seharusnya kan dia ikut senang juga berarti kan dia telah berhasil melatih Kita tapi ini kok terlihat tidak senang dan dan kenapa juga dia berlari ke tendanya"ucap ku
"udahlah jangan dipikirin mungkin dia lagi ada masalah atau harus buru-buru masuk ke tendanya,mending Kita sekarang rayain aja kemenangan kita dengan cara makan bersama tuh liat temen-temen yang lain udah masuk dalam tenda tinggal Kita berdua saja yang masih diluar,kalau masalah Yuna Coba kamu datang ketendanya Dan ajak dia untuk makan bersama Kita untuk tanda ucapan terimakasih ke dia karena udah melatih Kita"ucap Nia
"Mmmm, iya deh nanti aku coba ke tendanya buat aja dia makan bareng Kita"ucap ku pada Nia Tak lupa juga dengan senyuman manis ku
Saat ini aku sedang berjalan ke arah tendanya Yuna karena aku mau ucapin terimakasih dan ingin mengajaknya untuk makan bersama kami.Hingga akhirnya aku pun telah sampai di depan tendanya Yuna, akhirnya aku langsung membuka tendanya Yuna Dan disanah aku melihat Yuna tidak sendirian tapi didalam tenda juga ada temen sekelasnya,tapi tunggu deh kenapa Yuna menangis apa dia sedang ada masalah sama temen-temen ahk sudahlah itu urusan mereka sekarang niat ku hanya ingin bertemu Yuna Dan benar saja dengan kedatangan ku ditendanya Yuna semua yang ada di sanah terkejut Dan pasti heran kenapa aku datang ke sini.
"Yuna bisa Kita bicara sebentar"ucap ku sembari tersenyum
Akhirnya Yuna berbicara kepada teman-temannya untuk memminta ruang buat dia berbicara dengan ku,setelah semua teman-temannya Yuna meninggalkan kami Yuna langsung bertanya padaku
"Jadi mau apa kamu kesini"ucap nya to the point sambil mengelap air matanya
"Ah aku kesini mau mengajak mu untuk makan bersama kami,apa kau mau?"ucap ku tersenyum
"Untuk apa"ucap nya ketus
"Kita menang berkat kamu,jadi aku mau mengajak mu untuk makan bersama kami ditenda kami,untuk ucapan tanda terima kasih kami karena kamu telah melatih kami..mau ya pliss"ucap ku sambil memegang tangan nya
Tapi tiba-tiba saya dia mengibaskan tanganku yang sedang memegang tangan nya, jujur disini aku dibuat rasa binggung oleh nya apa aku ada Salah dengan nya dan denganku
"Kamu ini kenapa sih!"ucap ku meninggikan suaraku
"Gak usah so baik deh,gara-gara kamu kelas aku kalah dan sekarang kamu ngajak aku makan bareng kalian dengan alasan kalian menang"ucap nya yang begitu sinis melihat ku
Jujur disini aku dibuat binggung lagi oleh ya hingga aku terbawa emosi Dan aku membalas perkataan dia
"Maksud kamu apaan sih!!aku datang kesini tuh baik-baik Dan ini balasannya tau gitu aku gak usah ngajak manusia ke kamu gak tau diuntung,ka..."
PLAK
Suatu tampar yg tiba tiba mendarat dipipi ku Dan ini sangat mengejutkan ku Dan jujur in pertama kalinya aku ditampar oleh nya orang tua ku saja Tak pernah melakukan nya pada ku,hingga aku memegang pipi ku sungguh rasa nya sakit dan seketika air mata ku pun pengalir ,Dan Yuna pun berkata kembali.
"Apa!!mau bilang apa,,sumpah demi apapun aku gak peduli kalau kalian lupain aku,Dan aku gak pernah berharap untuk kalian ingat AKU HANYA MEMBANTU WULAN BUKAN KALIAN terserah gak perduli sekarang keluar!! sebelum aku tampar lagi,KELUAR SANAA!!"teriaknya pada ku
Setelah Yuna menampar ku dan Yuna menyuruhku keluar aku pun langsung keluar dangan memegang pipi ku yang ditampar oleh nya Tak lupa dengan air mata yang sudah mengalir deras dari tadi,aku saat Tak bisa berkata apa-apa pada nya.
Hingga aku sampai ditenda ku semua teman-temanku begitu kaget melihat ku datang dengan keadaan menangis dan memegang pipi ku hingga Salah satu dari mereka menghampiri ku yang masih diambang tenda,yah yang menghampiri ku adalah Meli
"Kamu kenapa rara,kenapa kamu datang-datang dengan ke adaan menangis seperti ini Dan ini kenapa kamu pegang pipimu terus"ucap Meli sebari menarik tangan ku yang menempel di pipi ku
Dan begitu kagetnya Meli melihat pipi ku yang merah
"Pipi mu kenapa rara kok bisa merah seperti ini,siapa yang berani-beraninya nampar kamu hah JAWAB AKU rara"ucap nya sambil mengoyang-goyangkan badan ku,aku hanya mengelengkan kepala saja
Dan Meli pun segera memeluku aku hanya bisa menangis di dalam pelukannya.Hingga Tak terasa aku menangis cukup lama dipelukan Meli sampai-sampai aku tertidur dipelukan nya karena saking capeknya aku menangis.
dan setelah kejadian itu aku selalu berharap untuk tidak lagi bertemu dengannya
Kelanjutan nya di Next Chapter 💖
jangan Lupa Vote untuk mendukung Author⭐
jangan Lupa Komentar yang membangunnya💬
KAMU SEDANG MEMBACA
color in my life
Ficção AdolescenteTak semua pertemuan harus berjalan secara singkat dan kehadirannya belum tentu memberikan warna bagi nya dan untuk orang lain. Dengan kedatangan dia di sisi ku membuat ku tau akan arti sebuah warna dalam hidup ku pertemuan kurang menyenangkan denga...