I'm baaaaacckkk. Sorry baru update lagi :")
Enjoyy...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.********************
"Digimon!"
"Naruto!"
"Digimon lebih populer daripada Naruto."
"Itu menurutmu saja. Semua orang tahu kalau Naruto lebih populer."
"Digimon lebih dulu tayang daripada Naruto."
"Tapi Naruto tayang lebih lama daripada Digimon."
"Enak saja. Digimon juga merlilis season baru mereka. Kau tidak lihat Digimon Adventure Last Evolution Kizuna sangat diminati?"
"Hah? Memangnya Digimon ada yang series terbarunya?"
Komentar Jeno menghentikan perdebatan Taeyong dan Doyoung tentang series anime mana yang lebih populer. Doyoung sedikit gelagapan, karena di masa ini series Digimon terbaru memang belum rilis.
"Ngg, katanya sih di masa datang mereka akan merilis series terbaru mereka. Aku juga membaca dari forum internet." kilah Doyoung.
"Nah, mumpung ada Jeno kita tanyakan saja." usul Taeyong. "Jeno, menurutmu mana yang lebih populer? Digimon atau sang Hokage ke tujuh, Naruto?" tanya Taeyong.
"Naruto hokage ke tujuh? Bukannya tingkatannya pun masih genin ya sekarang? Lagipula Tsunade masih menjabat menjadi hokage ke lima kan?" Jeno semakin bingung. Pasalnya dia mengikuti kedua series tersebut dan kedua orang di hadapannya ini mengatakan informasi yang aneh.
Taeyong menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Anu, aku hanya menebak. Cita-cita Naruto menjadi hokage kan? Aku yakin suatu saat dia akan menjadi hokage." kata Taeyong sambil tersenyum canggung.
"Lupakan itu. Sekarang jawab Kim Jeno! Naruto atau Digimon yang lebih populer?" tanya Doyoung.
"Haruskah aku menjawab pertanyaan ini?" tanya Jeno. Jujur saja dia sangat malas menghadapi kedua orang dewasa yang bertingkah seperti anak-anak ini.
"Harus!" Jawab Doyoung dan Taeyong serempak.
Jeno menghela nafas. "Baiklah. Naruto lebih populer." jawab Jeno.
"Yess, sudah ku bilang kan?" Taeyong tertawa puas karena jawaban Jeno.
Sedangkan Doyoung mendelik kesal pada adiknya. "Kau tidak memihak kakakmu sendiri?"
Jeno hanya mengangkat bahu. "Aku hanya mengatakan kebenaran. Tidak baik kan jika aku berbohong di saat kalian sangat serius mendebatkan hal ini." kata Jeno sambil menekankan kata serius.
Taeyong menghampiri Jeno dengan senyum bangga. "Kau benar. Tidak baik jika kau berbohong. Hyung macam apa dia menyuruhmu berbohong. Setelah ini aku akan mentraktirmu minuman sebagai hadiah kau telah berkata jujur." kata Taeyong sambil merangkul pundak Jeno.
"Benarkah? Aku mau kita ke kedai minuman yang baru buka di ujung jalan sana ya!" Jeno terlihat antusias dengan ajakan Taeyong.
"Boleh. Kalau perlu kita keliling semua kedai minuman yang ada di kota ini." kata Taeyong.
Doyoung semakin kesal melihat kedekatan adiknya dengan Taeyong. Padahal mereka baru bertemu hari ini. "Lihat saja, akan ku pastikan bahwa Digimon lebih populer."
***
Doyoung terkejut saat tiba-tiba ada yang menaruh minuman di mejanya.
"Kenapa wajahmu? Apa ada yang salah dengan sarapanmu hari ini?" tanya Jaehyun yang baru saja menaruh minuman di meja Doyoung.
"Jae, jawab dengan jujur ya." kata Doyoung serius.
Jaehyun menegakkan tubuhnya, bersiap mendengar pertanyaan Doyoung dan bertekad akan menjawabnya dengan jujur apapun itu.
"Menurutmu Digimon atau Naruto yang paling populer?" tanya Doyoung.
Ekspektasi Jaehyun jatuh seketika. Dia kira pertanyaan apa yang akan dilontarkan Doyoung hingga memasang wajah yang sangat serius seperti itu. Sesaat kemudian, Jaehyun tertawa karena menyadari bahwa ini sesuatu yang konyol.
"Kenapa kau tertawa? Ayo jawab!" kata Doyoung tak sabar.
"Kau sedang bertaruh atau apa? Harus ku jawab ya?" tanya Jaehyun.
"Aku sedang bertaruh dengan Taeyong. Jadi kau harus jawab agar bisa membuktikan argumen siapa yang benar." kata Doyoung.
"Hmm, memang menurutmu mana yang lebih populer?" tanya Jaehyun.
Doyoung otomatis membuat gerakan mengunci mulutnya. "Rahasia. Kalau aku memberitahumu, nanti kau hanya memilih berdasarkan apa yang ku pilih. Bukan jawabanmu yang sebenarnya."
Jaehun terkekeh pelan. "Baiklah. Jawabanku, Naruto lebih populer." jawab Jaehyun.
Raut wajah Doyoung berubah sendu seketika. Dia langsung menenggelamkan wajahnya diantara lipatan tangannya. "Kenapa semua orang menjawab Naruto?" lirih Doyoung, namun masih bisa didengar oleh Jaehyun.
"Hei, maaf. Jawabanku mengecewakanmu ya? Makanya, tadi ku tanya kau memilih yang mana. Dengan begitu kau tidak akan kecewa." kata Jaehyun.
Doyoung mengangkat wajahnya. Raut wajahnya masih nampak sedih. "Tidak apa-apa. Lagipula aku yang memintamu untuk jujur. Terima kasih sudah menjawabnya." kata Doyoung.
Jaehyun menangkup kedua pipi Doyoung kemudian dia mendekatkan wajahnya dan mengecup bibir Doyoung sekilas. "Sudah, tidak usah bersedih lagi. Digimon juga sama populernya dengan Naruto kok." Hibur Jaehyun.
Wajah Doyoung saat ini mungkin seperti kepiting rebus. Yakinlah, mereka saat ini ada di kantin kampus dan Jaehyun menciumnya. Entah apa yang ada di pikiran Jaehyun saat ini.
Doyoung melepas tangan Jaehyun yang masih setia menangkup pipinya. "Ini di tempat umum Jae." pekik Doyoung dengan suara menahan malu.
Jaehyun mengedarkan pandangannya. "Di sini sedang tidak banyak orang. Jadi kau tidak perlu khawatir. Lagipula, orang-orang sudah tahu kalau kau itu kekasihku." kata Jaehyun sambil tersenyum jahil. Dia tahu Doyoung akan merasa malu jika Jaehyun berkata seperti itu dan Jaehyun menyukainya.
Benar saja. Doyoung menutup wajahnya yang sudah semakin merah. "Tidak bisakah sehari saja kau tidak menjahiliku?" kata Doyoung yang memang sudah tahu kebiasaan Jaehyun.
Jaehyun terkekeh. "Aku lebih suka melihat wajahmu yang seperti ini daripada wajah sedihmu." kata Jaehyun..
Doyoung sudah berhasil menguasai dirinya kembali. Dia menatap Jaehyun sebal. "Kau menyebalkan." kata Doyoung.
"Iya iya., aku tahu aku menyebalkan. Tapi kau suka kan?" kata Jaehyun kembali menggoda Doyoung.
Jika saja kantin kampusnya ini beralaskan tanah, Doyoung ingin mengubur kepalanya saja saat ini juga.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..
.
.
.
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
[JaexDoxTae FANFIC] Sun & Moon (FIN✅)
Fanfiction[COMPLETED] Tanpa adanya matahari, maka bulan pun akan redup