~Epilog~

1.4K 152 11
                                    

Doyoung menoleh saat seseorang menepuk pundaknya.

"Seonbae kau tidak pulang?" tanya Haechan.

Doyoung melihat ke sekeliling dan hanya menemukan dirinya dan Haechan yang ada di ruangan. Dia tidak sadar kalau ini sudah waktunya pulang.

"Ah benar juga. Aku akan merapikan barang-barangku dan pulang." Kata Doyoung seraya menutup semua aplikasi yang ada di komputernya kemudian mematikannya.

"Hyung ada apa denganmu hari ini? Sepertinya kau sedang banyak pikiran." Tanya Mark yang tiba-tiba saja muncul di belakang Haechan.

Doyoung menggeleng pelan. "Tidak ada apa-apa. Aku hanya sedikit lelah." Kata Doyoung.

Ya benar. Doyoung hanya lelah.

Lelah mencari keberadaan seseorang yang telah membawanya ke dunia ini. Orang yang telah membantunya memperbaiki penyesalannya.

Lee Taeyong.

Sudah satu tahun lebih dia tidak menemukan keberadaan Taeyong. Bertanya pun percuma. Tidak ada yang mengingat eksistensi Taeyong di dunia ini kecuali dirinya.

Kenapa Doyoung mencari Taeyong? Padahal awalnya dia sangat tidak ingin berurusan dengan Taeyong.

Entahlah. Doyoung sendiri tidak tahu alasannya.

Bukan bukan. Bukan tidak tahu.

Tapi Doyoung tidak mau mengakuinya. Dia merindukan sosok Lee Taeyong.

"Kalau ada apa-apa ceritalah seonbae. Siapa tahu kami bisa membantu." Kata Haechan membuyarkan lamunan Doyoung.

Doyoung mengulas senyumnya. "Terima kasih." Kata Doyoung tulus. "Oh ya, bukankah kalian harus pergi? Nanti filmnya keburu mulai." Kata Doyoung mengingatkan kedua junior di depannya.

Mark segera melirik jam tangannya. "Shit. Kau benar. Ini sudah hampir waktunya. Ayo Hyuck." Kata Mark sambil menarik lengan Haechan. Namun sang submissif hanya bergeming.

"Darimana seonbae tahu kalau kami akan menonton film?" Tanya Haechan heran.

"Ah itu..." Doyoung menggaruk tengkuknya canggung. "Mark yang cerita saat makan siang tadi. Ya benar, dia yang cerita." Jawab Doyoung akhirnya.

Haechan mengalihkan pandangannya pada Mark. "Kau cerita hyung?"

Mark nampak berpikir. "Mungkin iya. Aku lupa. Apa benar aku menceritakannya?" Tanya Mark balik pada Doyoung.

"Tentu saja. Kau sangat bersemangat bercerita akan pergi kencan dengan Haechan." Kata Doyoung. Sebelum Mark menyela lagi, Doyoung segera memotongnya. "Sudah sudah, pergi sana. Kalian bisa terlambat." Kata Doyoung lagi.

"Oh benar Hyuckie, kita harus segera pergi. Ayo!" Buru Mark.

"Kalau begitu, kami duluan seonbae. Selamat menikmati akhir pekan." Kata Haechan sebelum dirinya pergi bersama Mark.

Doyoung menghela nafas. Sering sekali dia kelepasan menceritakan hal yang sudah pernah dialaminya. Namun saking seringnya, dia juga bisa berkilah dengan mudah.

Doyoung pun akhirnya pergi meninggalkan kantornya. Namun saat di perjalanan menuju halte, hujan tiba-tiba saja turun. Dia segera mencari tempat berteduh di depan sebuah toko buku.

Sial sekali, pikirnya. Padahal dia tahu hari ini akan hujan, tapi dia malah lupa membawa payung. Tidak seperti waktu itu, dia membawa payungnya.

"Waahh, hujannya benar-benar deras." Ucap seseorang di samping Doyoung.

[JaexDoxTae FANFIC] Sun & Moon (FIN✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang