Part 8

24 6 15
                                    


"NON ILA BANGUN NON"  Kata Bik Ijah sambil mengetok pintu kamar Ayla
"Masih ngantuk" jawab Ayla

"NON BANGUN AYOK"

"Jam berapa Bi?" tanya Ayla sambil mengusap kedua matanya itu

"Sekarang udah jam 07.50 Non" ucap Bi Ijah,
Ayla langsung membuka matanya lebar, "mati gue bakal telat lagi nih"

Ayla langsung bergegas mengambil handuk dan berlari kekamar mandi dengan terburu buru.

Mandi dengan kekuatan maksimal hanya membutuhkan waktu 1 menit baginya, "jangan sampai gue telat lagi, mati gue" kata Ayla sambil menepuk jidat nya, dengan terburu buru Ayla memakai bajunya.

Ayla melangkahkan kaki dengan cepat saat melewati tangga rumahnya.
"Non makan dulu" kata Bi Ijah
"Gak sempat" Ucap Ayla yang langsung berlari keluar untuk menemui supirnya yang dari tadi menunggunya.

"Ayok pak" kata Ayla
"Gini amat hidup gak ada perhatian orang tua" Kata Ayla sambil melihat ponsel miliknya

"Ayla rindu kalian, apa kalian merasakan rindu ke Ayla" kata Ayla saat melihat foto papa dan mamanya

"Non, kalau rindu ditelpon saja" kata pak selamat yang mendengar ucapan Ayla.
Ayla mendengarkan omongan pak selamat , dia tidak bisa bohongi perasaannya Ayla sangat rindu orangtuanya

Ayla mulai mencari aplikasi berwarna hijau yang terdapat gambar ponsel didalamnya dan mulai mencari nomor Papanya

Tuutt Tuttt
Berdering tapi tak ada jawaban, dia mencoba menelpon Mamanya

Tutt Tuut
Suara itu berbunyi lagi tapi kali ini bukan hanya tak menjawab melainkan panggilan ditolak.

Apakah Ayla sedih? Pasti, hancur hatinya melihat orang tua nya tak merasakan rindu sama sepertinya.

"Sangat sibuk, sampai lupa mereka punya anak membutuhkan perhatian mereka" kata Ayla dengan airmata yang menggenangi kelopak matanya.

"Bodoh lo mau kuliah kok nangis sih" ucapnya sambil menghapus air mata nya.

Setelah 20 menit dalam perjalanan akhirnya Ayla sampai di kampus.
Sebelum turun Ayla memejamkan mata sebentar untuk mengumpulkan semangatnya hari ini.

"Non, nanti dijemput jam berapa?" kata pak Selamat
"Nanti Ayla kabarin" kata Ayla sambil membuka pintu mobil

Ayla pun masuk didalam ruangan dimana tempat belajarnya hari ini.

"Hy Ila"  sapa Putri dengan ramah
"Juga" jawab singkat Ayla
"Nanti istirahat kita ke kantin bareng ya" ucap Putri yanh berusaha akrab dengan Ku.

Ayla hanya mengangguk menandakan iya, Mood dia belum balik dikarenakan orangtuanya tadi, tapi gak adil bagi Putri yang harus menerima efeknya.

Ayla mencoba membuka novel nya itu dan mulai membaca, buku yang menarik batinnya.

"Lo lagi baca buku aja cakep loh"
Serasa di ajak ngomong sama hantu, Ayla langsung kaget dan melihat cowok nyebelin itu sudah duduk disamping Ayla.

"Sejak kapan anak ini ada di sini?"
Ayla langsung menutup buku dan bersiap untuk pergi, namun lengan Ayla ditahan olehnya.

"Jangan pergi, gue gak akan mengganggu Lo, gue janji, tetaplah disini" bujuk Elvan.
"Kesambet apa nih anak" ujar Ayla yang kembali duduk dan membuka buku tadi, tapi tentu saja Ayla sudah tidak fokus lagi dengan bacaan itu.

Ayla melirik wajahnya Elvan yang memainkan mata ke Ayla dengan tangan didagu runcing milik Elvan.

Ayla langsung melototkan matanya, "Apa lo?" ucap Ayla sambil aba aba mau melemparkan buku yang dia pegang ke muka Elvan yang tampan itu.

Tapi usaha Ayla gagal, Elvan malah menarik buku itu hingga jarak mereka cukup dekat saat ini .

Ayla menatap datar, apa yang mau dilakukan anak ini? Ayla menyesal udah percaya dan masih duduk di dekat nya kalo seperti ini jadinya.

"Cowok mesum Lo" kata Ayla sambil melepaskan bukunya itu.
"Orang tua lo beruntung ya punya lo" katanya sambil menatap Ayla lagi

Mata cokelat milik Elvan menatap Ayla dalam.
"Ya sangat beruntung milik anak se
sempurna Lo" katanya lagi

"Basi gombal Lo" kata Ayla sambil melihat wajah Elvan dan beranjak pergi ke bangku milik Putri.

"Gue boleh duduk sini?" tanya Ayla kepada Putri
"Boleh banget" jawab Putri yang masih ramah kepadanya.

Gak berapa lama  dosen yang ditunggu pun datang, suara riuh pun berubah menjadi hening.

Pelajaran pun dimulai, dosen tersebut sudah mulai mengajarkan pelajarannya untuk hari ini, semua mahasiswa mencoba untuk serius dan memahami pelajaran dosen itu.
Kecuali Elvan, dia masih berusaha ingin melihat  Ayla kesal, menurut Ayla.

"Husstt cewek jutek, gue kesepian" katanya kepada Ayla dengan suara yang dipelankan dan lemparan kertas kecil, Ayla duduk tepat disamping Nya.

"Bodo amat" kata Ayla
"Tega Lo" kata Elvan dengan memonyongkan mulutnya.

                                            ••
Jam pelajaran pun berakhir, semua mahasiswa bergegas untuk pulang kerumah masing masing. "Ayla kita ke kantin dulu yok gue laper" kata Putri yang merengek.
"Ogah ah" kata Ayla sambil memasuki buku kedalam tas
"Ayoklah Ayla" rengeknya lagi sambil menarik narik tangan Ayla

"Oke ayok" kata Ayla males.
Sesampainya di kantin Ayla melihat cowok nyebelin itu dikantin, Ayla berusaha menutupi mukanya dengan tas miliknya, hari ini dia males harus berdebat dengan cowok itu.

Tapi sial usaha Ayla tidak membuahkan hasil, tetap saja Ayla ketahuan oleh Elvan.

"Eh ada teman sekelas gue nih, ayok gabung dong" ucap Elvan yang menghampiri mereka.

Sial Elvan malah mengajak Putri dan Ayla untuk bergabung dengan Nya
*****************"*********************

Makin hari makin nggak jelas aja cerita ini, maaf kan aku yang lagi gak enak badan dan masih tetap mau melanjutkan part yang gakjelas ini😥, jangan pernah bosen loh ya.
coba kasih saran dan kritik buat part ini ya, jangan sungkan apapun itu aku coba untuk nerima
Oiya aku bakal lanjutin cerita kalo udah 800 pembaca ya😁
Dahlah gaktau mau bilang apa lagi
Loveyou❤
See you part selanjutnya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 21, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Senja Fajar Dan HarapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang