mungkin rasa penasaran ku harus ku hindari. rasa penasaran ku terus menambah di setiap waktu. Tak jelas mengapa yang pasti aku merasakan hal yang berbeda. Hal biasanya aku tak pernah rasakan. mungkin perasaan ini datang disaat Audie menjauh dari ku. Aku hanya mempunyai perasaan jika Audie menjauhiku. Entah datang dari mana yang pasti itulah perasaan ku yang sebenarnya.
Aku mencoba percakapan ku di pagi hari ini. Mungkin disini aku bisa dibilang aku lah yang terlihat lebih "aggresive" . Tapi , sungguh ini lah aku. Aku akan berjuang sampai titik darah penghabisan ku untuk mendapatkan orang yang aku anggap berharga dalam hidupku. Tak ada kata menyerah di dalam kamus hidupku.
"Bangun oi" untuk memulai pembicaraan ku pada pagi hari ini.
"Bangun tuh jangan siang-siang. Kebo banget." setelah mlihat jam menunjukan pukul jam 10 siang.
Aku menunggu pesannya lagi. Jujur, aku kecewa dengan perubahan Audie yang secara tiba-tiba drastis dan membuat ku pusing 7 keliling. Aku masih belum bisa menerima perubahan dia yang terlalu cepat. Perubahan yang tak pernah ku inginkan. Dulu, tak pernah sedikit pun ia membuat ku kecewa dan menelantarkan ku seperti ini.
setengah jam sudah aku menghabiskan waktu ku memandangi layar HP ku. Tak ada perubahan. Tak ada jawaban yang kuinginkan. Mencoba menjalani aktifitas yang lain tapi tetap pikiran ku melayang ke hal yang sama. Hanya Audie. Sampai pada akhirnya aku memutuskan untuk berdiam di atas ranjang ku. Merenung.
"Apa ini benar benar terjadi? Jika ini adalah mimpi aku harap aku akan segera bangun dari mimpi ter buruk ku saat ini." isi lamunanku yang pada saat ini terus berada di awan
Aku mendengar dering pesan masuk dari hanphone ku. Aku berharap itu dia. lelaki yang sudah membuat ku seharian tak berkutik. Tak tau arah.
Ku lihat pesan itu perlahan. Jantung ku berdebar kencang. Tak karuan.
dan ternyata itu adalah ......
pesan dari LINE EVENT. yap, tebak gambar. seperti biasa.
Rasa kesal ku mulai di ujung kepala. Terasa sudah tak ada batas atau ruang untuk menyimpan darah ku yang naik ke kepalaku. semuanya terasa penuh terpenuhi dengan rasa amarah yang sudah tak tertahan
Ingin meledak rasanya. aku tau, aku tak bisa. Yang ada, aku hanya menambah masalah besar baru yang akan membuat ku terlewat batas.
Aku memutuskan untuk mematikan telefon genggamku. Aku ingin merasakan tak ada gangguan dari sore itu sampai esok pagi. Hanya satu hal yang mewajibkan ku untuk pergi ke sekolah dan bertindak se normal mungkin.
Aku ingin merasakan rasanya bebas dari beban yang paling berat yang peprnah aku bayangkan untuk saat ini. Aku berusaha untuk tenag agar mendapatkan sesuatu yang baru yang dapat membuat ku lebih baik dan bersikap leih dewasa untuk menghadapi masalah ini.
Aku mencoba untuk tidak lebih dalam menaruh perhatian ke orang orang sekitar secara mudah. Karena aku belajar aku akan mengalami perasaan yang sama sakitnya jika aku salah untuk menaruh orang di ruang yang istimewa di hati ku....
Jujur, mungkin tidak ada yang tau akan perasaan ku yang sebenarnya. Tapi memang aku menaruh dia di ruang istimewa tersebut meskipun sampai sekarang aku belum bisa menyatakan jika ia yang mengisi ruangan tersebut. Aku masih terus mendorong diriku untuk tidak benar-benar sepenuhnya memberi kesempatan untuk memenuhi ruangan tersebut.
Sedari itu aku tak pernah bisa membicarakan soal isi hati ku. Tidak terkecuali kepada sahabat ku, Rebecca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Between Friendship
Randomkita gak akan pernah tau kapan cinta itu tumbuh karena kita tidak bisa melarang cinta itu untuk menghilang. cinta itu perasaaan yang tidak bisa kita tebak bahkan di dalam perbedaan status yang ada.