Hariku di sekolah tidak lah jauh berbeda. Semuanya sama. Rutinitas ku di sekolah tidak ada yang berganti sedikit pun. Menemani Rebecca untuk melihat para cowok sok "cool" tersebut tak pernah tertinggal. Semuanya masih terasa indah. Tidak membosankan. Memamng aku tidak menginginkannya berubah sedikit pun.
Mendengarkan ceramah guru yang tak pernah berhenti seperti menyanyikan lagu Indonesia Raya selama 7x tak berheti membuat telingaku berdengung setiap harinya.
*sesampainya di rumah*
Entah mengapa aku tidak langsung menyambungkan koneksi ku untuk ber telfonan dengan sahabat cowok ku yang sangat unik satu ini. Aku mau memastikan jika dirinya sudah ada di rumah dan siap untuk berbincang bersama ku. Aku menunggu balasannya.
Selama bermenit menit aku menunggu. tak ada jawaban. Tak terasa sudah satu jam aku hanya memandangi hp ku yang tidak terlihat tanda tanda bahwa Audie membalas pesanku. Aku tetap optimis. Tidak ada pikiran negative sekali pun terlintas dalam pikiran ku. Aku tetap menunggu hal yang sangat jarang terjadi ini.
Tanpa tersadar aku terlelap. Beberapa jam kemudian aku terbangun dan aku melihat lock screen pada hp ku ini. Aku melihat balasan pesannya. jujur entah menggapa aku merasakan ada hal yang aneh tapi aku singkirkan pikiran burukku.
"Audie,call yuk. Bosen" Alasan ku seperti biasa saat meminta nya untuk menelfon ku.
"iyaa , tunggu." jawabnnya singkat
Tanpa tunggu panjang ia menelfon ku.
"Kenapa dari tadi pesan ku baru di jawab?" tanyaku sekaligus memulai pembicaraan pada telfon ku. Memang aku dan dia menggunakan kata "aku-kamu" pada satu sama lain.
"Tadi gak ada signal" jawabnnya singkat.
"Emang kamu abis dari mana? Gak langsung pulang?" Tanyaku menyelidiki.
"Enggak , tadi aku pergi ke mall deket rumah ku dulu." Jawabnnya menjelaskan
Entah apakah ini hanya perasaan ku saja atau benar yang pasti aku merasakan bahwa ia menyembunyikan sesuatu. Menyembunyikan sebuah kebohongan mungkin?
Pada akhirnya aku memutuskan untuk hanya terdiam. Tak membalas perkataan terakhirnya. Perasaan khawatir ku mulai membanjiri sekujur tubuhku. Takut rasanya kehilangan sahabat ku yang satu ini... Apa karena aku menyembunyikan hal yang lebih padanya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Between Friendship
Aléatoirekita gak akan pernah tau kapan cinta itu tumbuh karena kita tidak bisa melarang cinta itu untuk menghilang. cinta itu perasaaan yang tidak bisa kita tebak bahkan di dalam perbedaan status yang ada.