Mungkin sejak aku pertama kali bertemu dengan lelaki satu ini aku hanya berharap untuk hanya sebatas sahabat. Niat ku tak pernah berubah sedikit pun sampai akhirnya aku dekat dengannya lebih dari seorang sahabat. Lebih? mungkin aku hanya bergurau. Mungkin aku hanya berharap kata-kata lebih itu menjadi kenyataan?
"Saaa!! Saa!!" teriakan itu menghentikan lamunan ku.
Yapp , itu nama panggilan ku dari kepanjangan nama ku "Elsa Edgard" dan manusia yang memanggil ku hm.... bisa ku tebak ia lah manusia yang paling gila yang pernah ku kenal karena sikapnya yang suka berbicara pada diri sendiri dan suka tertawa pada saat keadaan hening di kelas karena hal kecil tapi dari ke jelekan nya tersebut hanya ia satu satunya sahabat yang selalu ada buat ku 24/7. Sahabat ku satu ini bernama "Rebecca Clein" bisa di panggil "Caca" okay, balik ke kejadian pada saat itu.
"kenapa lagii caa?" tanyaku malas karena aku tau biasanya hanya hal sepele yang ia ingin beru tau. antara 'Gw ngeliat cogan (cowok ganteng) di situ sa!!' atau 'Woy makan ini yok! Makan itu yok!' entah dengan badannya yang bisa terbilang kurus Caca sanggup menghabiskan makanan yang tergolong banyak.
"Ini Pentinggg!!" jawabnya panik
"Ya kenapa?" tanyaku ulang
"Kesitu yuk! tadi gak sengaja gw ngeliat ..." sebelum ia dapat menyelesaikan kalimatnya aku sudah memotong omongan nya dan berkata "iya, ayok!"
sahabatku ini hanya tersenyum malu karena aku dapat menebak apa isi pikirannya tanpa harus mengatakannya secara lengkap. Iyalah, aku sudah berteman dengannya 2 tahun dan hanya itu topik yang ia berikan setiap melihat gerombolan cowok cowok 'popular' di sekolah.
aku hanya duduk di tempat yang sahabatku pilih karena berdekatan dengan cowok-cowok tersebut dan aku hanya bisa memandangi Caca yang sedang menatap satu persatu cowok tersebut dengan mata yang berbinar seperti melihat sekotak emas di depan matanya. RUTINITAS YANG TAK PERNAH TERTINGGALKAN.
5 menit sebelum masuk pelajaran biasanya aku sudah ada di depan kelas bersama Rebecca dan setelah itu biasanya aku hanya menunggu guri untuk datang dan memulai pelajaran.
Hidup ku hanya berjalan seperti ini...
seperti biasanya..
Rutinitas ku tetap sama..
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Between Friendship
Randomkita gak akan pernah tau kapan cinta itu tumbuh karena kita tidak bisa melarang cinta itu untuk menghilang. cinta itu perasaaan yang tidak bisa kita tebak bahkan di dalam perbedaan status yang ada.