ku merasakan perubahan yang sungguh besar. semuanya bermula karenanya. hanya karena satu orang setiap waktu yang kulewati terasa berbeda. SUNGGUH BERBEDA.
Bagaikan tak ada yang bisa membuat ku terseyum setulus senyum ku saat bersamanya. Hidup ku dalam sekejap menjadi hitam. tak ada yang bahagia tak ada yang sedih. Aku tidak bisa merasakan apa-apa.
Aku tau semua ada akhirnya. Tetapi apa aku dan dia juga harus berakhir? harus secepat ini? hanya 5 bulan lamanya aku bisa merasakan bersama orang yang aku sayang?
Lagi-lagi aku harus pergi ke sekolah harus bertampak biasa saja. seakan....tak ada masalah mungkin? serasa dunia adalah dunia bahagia dan pengabul mimpi. Itu dulu, tidak lagi sekarang. Inilah hidup yang sebenarnya.
merahasiakan rasanya apa itu cinta dari awal. merahasiakan rasanya jauh dari seseorang yang aku sayang. Mungkin terlihat sangat mudah. Tapi, tidak. tidak sama sekali.
Rebecca menebak-nebak sesekali.
"Lo napa sih? Akhir akhir ini diem aja. Ada masalah?" tebaknya yang pertama. aku terdiam dan menggelengkan kepala.
"Kapan sih lo mau cerita gw? Lo butuh cerita sa. Lo gabisa nyimpen sendiri. Ada masalah ya sama Audie?" tanyanya menyudutkan ku sekaligus menebak kedua kalinya.
"rebecca, gw gapapa kok." jawab ku pendek.
"gw kenal lo sa. gw tau lo sayang banget sama Audie. dari awal lo kenal sama Audie juga cuma dia yang bisa bikin lo kayak gini. diem gak jelas. gak mau cerita. selalu tertutup tentang perasaan semenjak lo deket sama dia." celitehnya panjang.
"Gw gak sayang kali. Sayang sebagai sahabat doang. hahaha ada-ada aja sih lo" ku lontarkan tertawa kecil untuk membuatnya tak terlalu tegang. sekali lagi aku mengurungkan niar ku untuk membohongi perasaan ku.
"terus aja boong sama diri lo sendiri" kata Rebecca yang cukup menusuk ke hati.
Aku hanya terdiam. Tak mau melanjutkan pembicaraan yang sangat membuat ku kehilangan kendali.
aku menjalani sekolah dengan baik. Hanya sedikit gangguan dari Rebecca tentang pertanyaan nya yang menindas ku. Sepulang sekolah tanpa rasa lelah aku mencoba mengirim pesan lagi.
Tak kunjung datang. Tak ada perubahan. Tak ada yang menandakan dia membalas. Tak ada sedikit pun celah harapan untuk ku.
23:00
Aku masih terbangun. Entah, ada suatu hal yang membuat ku tak bisa tertidur dengan nyenyak. Tapi,aku juga sama sekali tidak mendapatkan balasanya. Sama sekali tidak.
Apakah aku bisa sebut ini dengan perubahan? Perubahan yang sebenarnya. Sungguh, aku tidak bisa merasakan hal yang sama terjadi kembali.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Between Friendship
Randomkita gak akan pernah tau kapan cinta itu tumbuh karena kita tidak bisa melarang cinta itu untuk menghilang. cinta itu perasaaan yang tidak bisa kita tebak bahkan di dalam perbedaan status yang ada.