halo, maaf gue baru sempet nulis dikarenakan gue lupa alur ceritanya wkwkwkwkwkwk.
ohiya, ini beneran chapter terakhir tapi gue masih punya epilog sama dua bonus chapter, jadi tolong jangan pergi dulu ya?
selamat membaca, semoga chapter terakhirnya gak membosankan.
seisi kelas kini disibukkan dengan merapihkan diri sendiri agar kelihatan oke saat pemotretan nanti, termasuk gue dan anak gembel lainnya tentu saja.
"kok lu bawa liptint sih, anjir?" tanya jenna ke gwen yang baru aja mengangkat liptint miliknya tinggi-tinggi—lagi pamer kayaknya.
"ssst, jangan berisik nanti kedengeran panitia." ujar gwen masih tetap cengengesan.
gue memerhatikan seisi kelas, "dicepuin anak kelas mampus lo, gwen."
raut wajah gwen seketika berubah, liptintnya itu ia sembunyikan di dalam saku roknya.
"anjing, gak kepikiran."tolol sih.
"tapi kayanya gak mungkin." ujar jeslyn yang sedang memperhatikan pantulan wajahnya pada cermin kecil yang digenggamnya.
"itu punya siapa lagi anjing, kok pada bawa gituan sih?"
jenna cengengesan. "yang itu punya gua."
yeeeee, sama aja dong.
"gue doain abis ini ada radzia mampus."
"aamiin."
jenna dan gwen merengut bersamaan —najis.
"ra, lo gak mau kacaan?" tawar jeslyn setelah kegiatannya selesai.
gue menggeleng. "udah cakep gak perlu kacaan."
"najis."
gak lama setelah itu seluruh mentor kelas ini masuk secara bersamaan. jenna dan gwen panik di tempat, sibuk menyembunyikan benda-benda terlarang yang mereka pakai barusan.
hadah.
"udah pada isho ashar?" tanya kak tzuyu mengawali pembicaraan.
seisi kelas serentak menjawab sedangkan gue cuma mengangguk, males ngomong soalnya.
"maaf ya, tadi abis briefing terus ngambil urutan buat sesi foto, kabar baiknya kelas kita dapet giliran kelima." ujar kak seulgi sambil mengangkat bekas kertas undian berangka 5 tinggi-tinggi.
"spot fotonya mau dimana? biar nanti gaperlu cari-cari." tanya kak krystal.
"bagusnya aja dimana kak."
"kalo bagus mah depan kesiswaan bagus, mau? tapi kayanya backlight eh tapi gatau deh." ujar kak tzuyu.
gue mengangkat tangan kanan gue ke udara yang otomatis membuat seisi kelas menoleh.
"di lapangan belakang yang depan masjid itu kayanya bagus deh kak, disitu boleh gak kira-kira?""gak boleh."
"boleh."
loh, yang bener yang mana.
kak taehyung dan kak tzuyu saling berpandangan.
"kata siapa gak boleh gue tanya." ujar kak tzuyu.
"ya kata gua lah, orang gua koordinator lapangannya." jawab kak taehyung agak ngegas dikit.
"sesi fotbar gak boleh diluar area lapangan depan." lanjutnya kemudian.
"ih padahal gue rapat sama anak pubdok boleh kok."