Kediaman ceil
"Jadi aku yg disini juga membuat kesalahan begini?" Gumam ceil di saat dia melihat layar lighthousenya yg menampilkan sosok cecil dengan sosok yg sangat mirip dengan cecil.
"Celio...." Gumamnya lagi.
"Anda memang sesuatu tuan... Tapi sepertinya cecil lebih sesuatu lagi daripada anda" ucap cruster yg ada disampimgnya. Ikut menonton pertarungan cecil.
"Berarti, jika cecil berhasil melawan celio, dia akan menjadi seperti celio?" Gumam ceil lagi.
Cruster mengerutkan alis. "Apa maksud anda?"
"Pada dasarnya, celio adalah half dari diriku dan mungkin cecil sendiri. Kami mungkin memutuskan untuk membuat half karena alasan yg sama" jelas ceil.
"Dan apa alasan itu?"
"Sisi tidak waras kami... Celio adalah sosok yg kami buat dengan menumpahkan rasa haus darah kami padanya. Lalu kami akan membunuhnya agar rasa haus darah kami hilang.
Namun, saat ini celio berada pada tahap 2. Jadi jika dia mati, sisi tidak waras itu akan kembali" ceil mendengus."Ini merepotkan" sambung batinnya.
.
.
.
.
.
.
.
."Kenapa kau membunuhku?"
"Sudah jelas kau tidak waras!"
"Tapi aku itu kau"
"Persetan! Siapa juga yg mau hidup dengan sisi tidak waras?!"
BLEDAR! DUAR!!
Cecil terus menyerang. Baik dengan shinsu, senjata, atau lainnya.
Bahkan dia rela memakai sihir terlarang yg beresiko besar.
Contohnya, mengcopy semua kemampuan jahad yg dia bisa."Kau hampir mati" ucap celio.
"Sudah kubilang, persetan!!!"
Cecil menggunakan cosmos. Ditambah dengan sedikit penguatan dan bang.
"Kenapa sangat bersikeras?" Celio terlempar jauh, tp dia kembali dengan cepat.
"Kenapa kau ingin hidup? Bukannya kau selalu berpikir untuk mati saja?"
"BERISIK!!!"
"Sudah kuduga. Apa karena gadis itu? (Y/n)?"
Cecil menggertakkan gigi. Dia mengambil Resderax Edavoc dan menyalurkan seluruh shinsunya ke pedangnya.
"Hmm? Kau benar benar gila~ hanya karena aku menyebut namanya, kau begitu marah~"
"Berisik. Kau meminum darahnya dengan rakus begitu, siapa yg sudi??"
Cecil menyisir rambutnya kebelakang agar penglihatannya lebih jelas.
"Aku akan menghancurkanmu dan tidak akan memasukkanmu kembali kedalam diriku" cecil pun menggunakan sihir terakhirnya.
Sebuah portal besar terbentuk diatas mereka. Cecil mengarahkan ujung pedangnya yg masih bersarung ke arah celio.
Dari sini, celio pasrah. Dia tau dia tidak akan menang.
"Celiotash precvour lecalicus"
.
.
.
.
.
.
.
.
."Bunuh aku!"
"Mana aku bisa!!! Berhentilah bersikap konyol begitu!!!"
"Tidak apa. Aku hanyalah musuh abadi"
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Fate Is Always One {Tower Of God}
RandomBagaimana kalau sebenarnya selama ini baam tidak sendirian? bagaimana kalau sebenarnya anak arlene bukan hanya baam? bagaimana kalau sebenarnya waktu telah berputar sebanyak 2 kali? bagamana jika sang penolak takdir dipertemukan kembali dengan takdi...