23

523 107 49
                                    

(Y/n) membuka matanya perlahan. Dia melihat sekitar dan bingung dengan dirinya yg berada di sebuah sofa, diselimuti  dengan sebuah selimut yg tebal.

"Oh? Kau sudah bangun?"

(Y/n) menoleh. "Evan?"

"Kau tertidur malam tadi. Bam juga sudah bangun. Dia mengkhawatirkanmu dan ingin membawamu ke kamar, tp kau tidak mau melepaskan genggamanmu pada kaca milik khun. Jadi bam hanya memindahkanmu ke bawah dan menidurkanmu disitu" jelas evan seraya menyodorkan semangkuk ramen.

(Y/n) menerimanya.
"Terima kasih. Ngomong ngomong, dimana bam sekarang?"

Evan menghela. "Makan saja dulu baru kuberi tahu"

"Tapi---!"

"Jangan membantah!"

(Y/n) diam. Dia mengangguk dan mulai memakan ramennya.
Kalau diingat ingat, setelah keluar dari dunia data (Y/n) tidak ada makan sama sekali dan hanya berada di sisi bam atau khun.

Ramen yg dimakan (Y/n) baru saja habis. Dan evan dengan cepat menyerahkan segelas teh pada (Y/n).

"T-terima kasih... Tapi kenapa?"

"Keadaanmu itu sekarang kurang baik (Y/n)! Mentalmu terguncang dan aku ingin mencegah kau mengalami kegilaan"

(Y/n) sweetdrop. "Aku masih waras evan..."

"Tidak setelah kau mendengar kabar kemaren!"

(Y/n) mengingat kabar yg dimaksud dengan evan.

"Oh... Maksudmu ttg kematian cecil?" Tanya (Y/n).

Evan mengangguk.

"Sayangnya, kau salah evan... Aku tidak peduli jika cecil mati. Itu bukan masalah besar"

"Eh?!"

"Yg membuatku terguncang itu..."

(Y/n) berdiri. Dia tersenyum ke arah evan dan menunjuk peti khun.

Evan membulatkan matanya.
(Y/n) tersenyum. Tapi tatapannya terlihat kosong.

"Kau... Jangan jangan menyukainya ya?"

"Yang benar saja...."

(Y/n) kembali mendudukkan diri. Menghabiskan teh yg dibuatkan evan.
Dia lalu menyandarkan dirinya dan menatap ke tempat khun yg berada dalam peti.

Tersenyum tipis sebelum akhirnya tersenyum kecil dan bergumam.

"Setidaknya biarkan aku mengatakannya padamu aguero bodoh... Kau membuatku harus menunggu"

Evan melirik ke arah sofa. (Y/n) kembali tertidur dengan cepat.
Dia mendengar gumaman (Y/n) dan menggeleng pasrah.

"Dasar tsundere" ucap evan.

Keheningan menyelimuti mereka. Evan masih sibuk dengan bacaannya. Dia menyeka keringatnya dan mendengus.

SRAT!!

"Ahh!!! Aku tidak akan tidur!! Ini panas sekali!!! Kenapa bam menyelimutiku?!!!" Teriak (Y/n) frustasi.

Evan melongo. Anak satu ini sangat menarik dan tidak bisa ditebak.

(Y/n) mungkin merasa mati sebelumnya. Tapi dia mendapat sebuah buku catatan milik khun yg ditemukan beta dan diberikan padanya.

(Y/n) membaca semua yg khun tulis di buku itu.

Awalnya isinya normal saja. Hanya beberapa catatan dan sebuah list barang. Namun, semakin kebelakang, catatan itu mulai berubah menjadi coretan dan tulisan ttg kekesalan khun pada cecil.

Our Fate Is Always One {Tower Of God}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang