18

625 131 11
                                    

Khun mendengus. Dia lelah.
Ini sudah lewat 2 hari tapi keadaannya masih sama.

Sepertinya ini ulah cecil.
Dia pasti memasukkan sesuatu ke dalam obat itu sehingga efek samping yg diterima (Y/n) menjadi semakin lama.

"Krrr..."

Khun lagi lagi mendengus.
Dengkuran itu benar benar membuatnya kesal.

"Aguero...."

Khun menutup matanya. Mengacak surainya frustasi.
Ini benar benar melewati batas!!

Khun mendorong (Y/n) yg menempel padanya. Mengambil nafas banyak banyak karena terlalu lama menahan diri.

Sret!
Brak!

"Eh!"

Khun terjatuh, lalu menatap (Y/n) yg duduk sambil menyilangkan kaki di atas sofa.

Dan ternyata (Y/n) baru saja menjatuhkannya dengan buntutnya.

Ya. Buntut.

"(Y/n)~ aku membawakanmu susu hangat~"

Bam datang sambil membawa segelas susu vanilla dan sepiring kue kering yg dia dapat dari kereta.

Bam meletakkannya di meja. Kemudian membantu khun yg masih rebahan di lantai.

"Maaf aku tidak bisa membantu banyak khun..." Ucap bam dengan senyuman kikuknya.

Khun mengangguk pasrah.
"Tidak apa apa"

Keduanya kembali mendudukkan diri di sofa. Menatap (Y/n) yg sibuk memakan kue keringnya dan sesekali meminum susunya.

Bam memperhatikan buntut (Y/n) yg bergerak gerak tanda dia senang.
Lalu tatapannya beralih ke telinga kucing (Y/n) yg sesekali juga bergerak.

Efek samping dari semua obat yg ada di lemari bertuliskan (Y/n) itu adalah (Y/n) yg akan menjadi setengah kucing dalam waktu satu hari.

Tapi karena kejailan cecil, (Y/n) harus menjadi seperti itu selama 4 hari.

3 hari sudah terlewati. Besok mereka harus ke dunia data dan untungnya bertepatan dengan habisnya efek obat itu.

Yg menyulitkan itu, (Y/n) sangat lengket dengan khun.
Kemana khun pergi, (Y/n) pasti mengikutinya.
Bahkan saat khun ingin ke toilet (Y/n) pasti harus ditahan agar tidak ikut masuk.
Dan saat tidur (Y/n) juga akan ditemani khun dulu, setelah itu baru dia bisa tidur.

Tapi, dibalik itu semua, khun diam diam merasa senang.
Setidaknya dia bisa bersama dengan (Y/n).

Kembali ke bam.
Bam masih memperhatikan telinga itu.
Dengan penasaran, di menarik sedikit telinga kucing itu.
Membuat (Y/n) terkejut dan berteriak dengan keras.

"Nya!!!"

Bam sontak membeku.
Khun melarikan diri karena tidak kuat melihat keimutan (Y/n) selama 3 hari berturut turut.

"A-apa?"

Bam tersadar. Dia menaikkan sebelah alisnya saat melihat ekspresi bingung (Y/n).

"(Y/n)? Kau kenapa?" Tanya bam.

(Y/n) menoleh ke arah bam. Nampak takut sekaligus malu.
Wajahnya saja sudah sangat merah.

"Sudah berapa lama aku seperti ini??" Tanyanya dengan suara bergetar.

"Eh? Kau tidak ingat?" Bam balik bertanya.

"T-tidak... Sudah berapa lama?"

"3 hari"

(Y/n) melongo. Dia tersadar sepenuhnya di saat bam menarik telinga kucingnya.

Dengan kata lain, (Y/n) selama ini tidak menyadari tindakannya.

Our Fate Is Always One {Tower Of God}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang