12

767 170 30
                                    


(Y/n) menjatuhkan diri dengan telentang dan menatap ke atas.

Dia lupa sudah berapa lama dia berada di dalam lantai kematian bersama enryu.

Hari ini adalah final dari segalanya. Enryu akan kembali ke lantai atas. Sedangkan (Y/n) akan mendatangi Garam Jahad.

Latihan hari ini benar benar gila. Enryu menyita 2 jarum milik (Y/n) dan membawanya pergi.

Kata enryu, (Y/n) harus lebih melatih fisiknya daripada shinsu.
Alhasil, selama latihan (Y/n) dilarang menggunakan shinsu dan senjata juga tanpa shinsu.

(Y/n) kembali berdiri dan melanjutkan perjalanannya.

Suhunya bertambah dingin. Terpaksa (Y/n) memakai mantel.

"Aaah!!! Kenapa dingin sekali sih?!!!" Keluh (Y/n)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aaah!!! Kenapa dingin sekali sih?!!!" Keluh (Y/n).

Dia terus berjalan hingga akhirnya dia melihat sebuah pondok.

Diketuknya pintu pondok itu dengan agak keras.

Pintu terbuka. Memperlihatkan sesosok perempuan cantik yg menggunakan jaket tebal.

Dia menatap (Y/n) tidak percaya.
Sadar kalau (Y/n) menggigil, perempuan itu segera membawa (Y/n) masuk dan menyuruhnya duduk di sofa depan perapian.

Coklat panas diserahkan, (Y/n) menerimanya dan berterima kasih.

Perempuan itu ikut duduk di samping (Y/n) dan menatap (Y/n) kembali.

"Sudah 20 tahun ya. Kau juga sudah tumbuh. Bagaimana kabarmu?" Tanya perempuan itu.

Meletakkan gelas di meja kecil, (Y/n) menjawab.
"Aku baik baik saja. Anda sendiri bagaimana?"

"Aku baik~" sahut si perempuan yg sebenarnya adalah garam.

"Ada kemajuan dengan urek?"

Pertanyaan (Y/n) seketika membuat garam terdiam.

Garam dengan cepat melempari (Y/n) dengan bantal sofa. Karena (Y/n) menghindar, bantal itu telah menjadi bahan bakar tambahan untuk api di perapian.

(Y/n) tertawa lepas. Garam yg baru pertama kali melihat (Y/n) berekspresi tercengang. Dia menutup mulut dengan tangan saking kagetnya.

"Kau benar benar mirip ibumu...."

"Aw~ terima ka----"

"Tapi sifatmu ternyata bobrok ya~"

Kali ini gantian, (Y/n) yg melempari garam dengan bantal.

Siapa coba yg terima disebut bobrok?!

"Ngomong ngomong, garam. Apa kau sendirian di sini?" Tanya (Y/n).

Garam menggeleng. Masuk saja ke kamar itu" garam menunjuk sebuah kamar yg berada di pojok.

(Y/n) berdiri. Dia mengetuk pintu kamar itu dan mendengar sahutan dari orang yg ada di dalam.

Our Fate Is Always One {Tower Of God}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang