20.sebuah teror

210 13 1
                                    

Hay guys aku up lagi hehe:)
Sorry banget up nya lama,sekalinya up part nya pendek.sebenarnya aku masih mau hiatus dulu hehe,masih males buat nulis!cuman ini aku sempetin 1 part,biar hiatus nya gak kelamaan hehe,tapi hiatus nya masih ya!
So,happy reading

"Aaaaaaaaaaaaaaaa"teriak ana kencang.

"Ana?"

"Sayang?"

"Woy napa?"

"It-it-u.... ad-da bangkai tikus,rayan...ana takut"ujar ana lalu berjalan mendekati rayan dan memeluk kekasih nya erat.

"Hush cup cup cup,kamu kebawah dulu ya sama sasa,aku sama mars mau berisihin ini dulu"ucap rayan sambil mengelus rambut ana.dan dibalas anggukan oleh ana.

Ana dan sasa berjalan keluar menuju lantai bawah.sedangkan rayan dan mars beranjak dari duduknya dan mendekati kotak berisi bangkai tersebut.

Rayan perlahan membuka kotak berisi bangkai itu lalu melihatnya secara detail.entahlah,rayan dan mars tidak merasa jijik sekalipun.padahal bangkainya sangat menjijikkan,semua badannya terpisah dari badannya.

"Lo punya musuh mars?"tanya rayan kepada mars.

"Musuh? Gak tau gue,tapi kalau gue punya nusuh pasti nerornya ke gue,bukan nya malah neror sasa"balas mars.

"Karna dia tau,kalo sasa adalah pacar lo. tapi itu baru asumsi gue,kita belum tau jelas siapa pelakunya"ujar rayan.

"Gimana kalo kita cek cctv rumah sasa,siapa tau yang ngirim kotak ini terekam"ujar mars .

"Ide yang bagus"

Rayan dan mars berjalan keluar kamar dengan kotak itu ditangan mars.mereka turun melewati tangga dan berjalan keluar rumah.

"Kalian mau kemana?"tanya sasa.ana dan sasa terlihat duduk disofa dengan ana yang senantiasa memeluk sasa.

"Kita mau buang ini,sama kita juga ada urusan penting,kalian disini aja dulu"ucap rayan.

"Rayaaaannnn"rengek ana.

"Bentar ya sayang,ini menyangkut kenyamanan kita semua"balas rayan dan dibalas anggukan oleh ana.

"Ayo mars"rayan dan mars berjalan keluar dan memasuki mobil,lalu pergi entah kemana.

"Kok bisa ya na ada bangkai di kado gue?"tanya sasa pada ana.

"Iya ih,ana jijik lihatnya,serem lagi"balas ana.

"Apa alasan mereka neror gue?"monolog sasa

"Mungkin mereka nggak suka kali sama sasa"celetuk ana.

"Mungkin aja na,tapi emang sih beberapa hari ini dikamar gue suka ada yang aneh.mulai dari jendela kebuka sendiri,jendela diketuk,bayangan hitam yang seliweran,ish pokoknya banyak deh"ujar sasa.

"Tuh kan,aaa ana takut sasa.ana pulang aja ya"pinta ana sambil melihat sekeliling rumah sasa.

"Tunggu rayan ana! Gapapa disini ada gur kok,ada mama juga"balas sasa .

Saat ana melihat kearah pintu keluar rumah sasa,tiba tiba diujung halaman rumah tepatnya dibawah pohon,ana melihat sosok laki laki berpakaian hitam,seperti sedang mengintai sasa dan ana.

Ana memastikan nya dengan mengucek matanya berkali kali.

"Sasa sasa,ada orang"ucap ana sambil menyolek lengan sasa.

"Kita kan emang orang na"balas sasa.

"Iiih bukan,itu loh dibawah pohon"ujar ana sambil menunjuk pohon yang ia lihat tadi.

Sasa kaget,lalu menatap pohon yang ana tunjuk.namun nihil?tidak ada orang.

"Mana?nggak ada tuh"

"It~ loh kok gak ada,tadi ada sasa ,beneran deh,dia pakai baju serba item,dan kayak lagi merhatiin kita gitu"balas ana.

Sasa menggangguk percaya,tidak mungkin sahabat polos nya yang satu ini berbohong.ia harus segera memberitahu mars tentang ini.

"Loh kok turun sa?"ujar mami fasya dari arah belakang sasa dan ana.

"Gapapa mih,bosen hehe"balas ana.

"Iya mih bosen"tambah sasa.

"Oo yaudah,mars sama rayan mana?masih didalem kamar?"tanya mami fasya.

"Em itu mereka lagi ada urusan penting,jadi barusan pergi naik mobil"jelas sasa.

"Yaudah kalo gitu,mami mau kerumah tetangga dulu ya,kalian hati hati dirumah.kunci aja semua pintunya"ujar mami fasya.

"Siyap mami"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

POSESIF BOY (HIATUS!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang