Jauhkan dari manusia emosian, karena cerita ini cukup membuat orang ingin baku hantam. Pastikan disamping kalian jangan ada barang apapun, karena bisa memicu gerakan spontan buat melempar.
Baca ditempat yang dingin seperti lemari es, tunggu sampai...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
--------------------
"Jadi ?"
"Jadi ?"
Kamu menaruh cangkir tehmu lalu menatap Sehun miris, apakah Sehun sudah benar benar buta akan hal itu ? Selama ini dia terlalu menutup telinga mengenai semua cerita yang kamu ucapkan mengenai calonnya itu.
"Lo lanjut nikah, atau hubungan keluarga kita udah sampe sini aja."
"Enak banget lu ngomong, hubungan lu sama temen lu keknya lebih penting daripada keluarga lu sendiri Y/N."
"Penting, karena mereka yang ada disaat mama dan papa ga jarang banget ngajak gue bicara sepatah dua patah kata dirumah. Lo asik dengan dunia lo sendiri, gue asik juga-asik mencoba bunuh diri karena depresi tau nggak."
Kamu berdiri dari tempat dudukmu dan pergi meninggalkan kakakmu di café itu. Kamu tau kalo keegoisanmu ini salah, tapi keluargamu sendiri tidak pernah mendengarkan apa yang kamu inginkan.
Bahkan kamu merasa bahwa kamu benar benar dibuang di kompleks itu, ya benar kata temanmu bahwa disana hanyalah orang orang buangan yang mencoba untuk bahagia dengan cara mereka sendiri. Tanpa sadari juga kamu bernasib sama seperti mereka.
Merasa tidak ada bedanya, hidup di rumah berasa kos kosan dan diasingkan ke kompleks itu tanpa persetujuanmu sendiri. Kamu baru menyadari bahwa betapa menyedihkannya dirimu selama ini, berpikir bahwa itu adalah hal yang positif bahwa keluargamu ingin mendidikmu agar mandiri, ternyata adalah hal yang salah.
"Hidup gue gini amat anjimm!" Teriak kamu di tepi sungai sampe dilihatin orang orang yang lewat.
Bodo amat kamu nangis sampe bengek bengek ngik ngik ga jelas biar semua rasa sakit apa yang ada di hati kamu mereda.
"Bisa ga sih gue lahir lagi jadi ikan-"
"Sama aja lu jadi ikan juga bakalan goblok makan pancingan orang." Kamu menengok ke sumber suara.
Lisa..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
