Jauhkan dari manusia emosian, karena cerita ini cukup membuat orang ingin baku hantam. Pastikan disamping kalian jangan ada barang apapun, karena bisa memicu gerakan spontan buat melempar.
Baca ditempat yang dingin seperti lemari es, tunggu sampai...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bentar lagi tamat yokk bisa yokk
----
Kamu mendapatkan kabar bahwa Nyai masuk ke UGD pada malam itu, rencana benar benar berjalan sesuai dengan rencana. Sana tertangkap polisi atas laporan percobaan pembunuhan berencana terhadap Nyai.
Dengan adanya bukti dan saksi kasus ini terselesaikan dengan cepat. Ya, karena bau bangkai dalam rumah pasti akan tercium keluar, kebusukannya telah terbukti. Lin sebenarnya juga menusuk Sana dari belakang, sebelum pergi meninggalkan pihak Sana, Lin sempat merekam beberapa voice dan akhirnya itu menjadi bukti. Semua bawahan dan keluarganya telah berada ditangan polisi.
Kamu, Lin, dan Lisa merasa menang karena telah berhasil menghilangkan musuh kalian sedari dulu. Tapi dibalik kegembiraan kalian, ada satu orang yang merasakan trauma teramat dalam.
"Bwang, makan bwang~" Bujuk kamu sambil gedor gedor pintu kamarnya.
Sehun, dia trauma akan uluran dari orang orang sekitarnya. Dia tidak salah mencintai Sana, karena tidak ada cinta yang salah di dunia ini, sungguh. Yang salah hanyalah ekspetasi kita yang terlalu tinggi pada pasangan kita.
Sana mengulurkan tangannya pada Sehun yang kala itu sedang tidak baik baik saja, hatinya luluh atas perlakuan dan perkataanya. Sana adalah orang yang menjadi penyemangat kehidupannya. Tapi yang terjadi adalah penghianatan yang menimbulkan kekecewaan.
Setelah kejadian itu, Sehun semakin menutup dirinya. Enggan berbicara dengan siapapun, termasuk dirimu. Satu keluarga khawatir apabila terjadi apa apa dengannya.
"Bwang, kalo ga ini gue makan ya! Ih anjir ena oseng oseng megalodon.." Kamu masih mencoba untuk membujuk kakakmu itu. Biarlah orang orang menganggap dirimu aneh atau bagaimana, Sehun adalah kakak yang paling kamu sayangi.
"Bang Sehun~ kalo lo ga makan, gue juga ga makan bang. Anjir laper nih, makan kek."
"Oke gue hitung 1 sampe 100 lo harus buka pintu kalo engga gue dobrak sampe ke Antartika!"
"Satuuu sampee seratus!!!" Ucapmu yang kemudian mendobrak pintu kamar Sehun. Nihil, kamu ga kuat. Sok sok an banget cmiiw.
Tapi tenang, papa kamu datang dengan membawa kunci Inggris yang ga tau gunanya buat apaan.
