Chapter 04

78 22 43
                                    

[UTAMAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA, SERTAKAN DENGAN MEMFOLLOW AKUN INI!]

Jangan lupa untuk play musik di mulmed yang udah aku siapkan buat para bucin nya NCT( ◜‿◝ )💚💚

🎵 [Fmv] Melukis Senja - Lee Haechan 🎵

🎵 [Fmv] Melukis Senja - Lee Haechan 🎵

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











----------------------------------------------

Nathan memarkirkan motor ninja nya di halaman rumah. Melangkahkan kaki nya masuk kedalam rumah yang dari kecil dia tempati. Besar dan mewah rumah-rumah orang kaya ya gak jauh dari dua kata itu.

Malam hari langit terlihat gelap, angin pun terasa dingin menusuk membuat tubuh membuat enggan lama-lama di luar, Nathan melangkahkan kaki nya menuju kearah dapur.

"Udah pulang Bang?" Suara lembut terdengar menyapa indra pendengaran Nathan, wanita paruh baya yang masih terlihat cantik dengan Appron melekat di tubuh nya, menatap anak semata wayang nya dengan tatapan lembut.

"Belum." Jawab Nathan seraya menuangkan air kedalam gelas, lalu meneguk nya sampai tandas.

Mira. Ibu Nathan hanya menggeleng-gelengkan kan kepalanya melihat tingkah anak nya itu, ibu satu anak yang Nathan sayangi itu tengah menyajikan beberapa masakan untuk makan malam hati ini, Nathan duduk dengan tenang di kursi meja makan seraya memainkan ponsel nya.

Keluarganya adalah keluarga yang harmonis dan Nathan sangat bersyukur bisa memiliki keluarga utuh.

"Wah udah pada ngumpul nih." Suara Rama, ayah Nathan terdengar membaut Nathan menoleh kearah papanya.

Lengkap sudah kini keluarga Nathan, berkumpul di meja makan dengan kehangatan yang mungkin bagi sebagian orang iri.

"Gimana sekolah kamu? Papah gak mau lagi ya dapet surat panggilan karena ulah kamu." Ujar Rama, walaupun sekolah itu adalah milik keluarga nya namun dia juga selalu mendapat surat panggilan, anak nya itu benar-benar duplikat nya waktu remaja.

"Baru panggilan dari guru kok, bukan dari yang maha kuasa. Jadi, gak usah khawatir." Balas Nathan seraya memakan ayam goreng buatan ibunya dengan nikmat.

"Abang kamu kalau ngomong suka ngawur, gak baik ah." Ujar Mira menasehati anak nya yang sungguh bikin gemas sampai rasanya pengen bejek-bejek muka nya.

Mira menuangkan nasi keatas piring suaminya. "Di sekolah, kamu gak rusakin lagi kan gedung sama fasilitasnya?" Kini giliran Mira bertanya pada Nathan, soalnya anak nya satu ini kelewat bandel sampai membaut mereka kewalahan karena tingkah nya.

"Kalau buat sekarang belum, mungkin nanti." Jawab Nathan masih dengan menikmati makanannya.

"Kalau guru gak ada yang resing lagi kan? Udah berapa guru yang keluar gara-gara kamu loh Bang, papah kamu sampai pusing dibuatnya."

NATHAN : My Amazing BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang