[FOLLOW SEBELUM MEMBACA!]
-Ketika sang Badboy berjuang untuk cintanya-
Nathan Angkasa laki laki tampan yang memiliki pesona bak dewa yunani, seorang mostwanted yang merangkap menjadi ketua tim basket yang paling di kagumi. Nathan yang cuek mampu mem...
[UTAMAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA, SERTAKAN DENGAN MEMFOLLOW AKUN INI!]
Jagan lupa untuk play musik di mulmed yang udah aku siapin buat para bucin nya NCT ( ◜‿◝ )💚💚
🎵 [Fmv] Aku Bukan Untukmu - Lee Jeno 🎵
Utamakan untuk vote
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nathan memantul-mantulkan bola basket dengan keras kearah dinding. Dia terlihat begitu santai namun bisa di lihat dari gerakannya yang melempar bola Nathan terlihat begitu emosi, sampai membaut Alvi, Daniel dan Rafka bergidik ngeri melihat tingkah Nathan.
Seperti biasanya mereka akan datang ke sekolah namun tidak masuk ke kelas, membolos dari pelajaran adalah hal yang sudah sangat biasa di lakukan oleh keempat lelaki itu.
"Tuh orang kenapa? Gue kok takut dia kemasukkan setan." Alvi dan Daniel mengangguk setuju ketika mendengar perkataan yang di lontarkan oleh Rafka.
"Panggil guru agama buaran, kali aja bener si bos kemasukan setan."
"Kalau panggil guru agama nggak bakalan mempan, tuh si bos mestinya di kasih kembang tujuh rupa se baskom biar setan nya mabok kembang." Timpal Daniel.
Sekali lagi mereka bertiga kembali mengalihkan tatapan kearah Nathan yang masih setia melakukan aksi yang tidak berfaedah.
"Nath berhenti lah entar jebol tuh dinding." Ujar Rafka namun tidak di gubris sama sekali oleh Nathan.
"Budeg kali ya tuh orang."
"Berisik!" Nathan melemparkan bola basket nya dengan keras memantul dining, tidak disangka bola basket tersebut melayang kearah Rafka hingga membentur kepala nya.
"ANJING! OH MY HEAD!" Petik Rafka histeris seraya memegangi kepalanya yang terkena lemparan bola untung saja lelaki itu tidak sampai kehilangan kesadaran.
"Sorry." Ujar Nathan dengan raut wajah tak bersalahnya.
"Maju sia kadieu! Gue pelintir leher lo tau rasa lo!"
Nathan melangkahkan kaki nya kearah Rafka. "Apa? Mau gelut lo sama gue heh?!" Mendengar perkataan yang di lontarkan oleh Nathan membuat Rafka ciut seketika.
"Canda kali baperan banget si lo." Balas Rafka seraya cengengesan dengan sembari memukul pelan dada bidang Nathan.
Tidak merespon perkataan Rafka Nathan lebih memilih untuk duduk di sofa dengan menyadarkan badannya dengan tenang.
Sementara Alvi dan Daniel sudah di buat puas melihat drama diantara kedua temannya itu.
"Lo kenapa sih Nath? Muka lo asem banget." Tanya Alvi, sudah bisa mereka tebak bila mimik wajah Nathan terlihat tidak seperti saat ini pasti ada hal yang membuatnya merasa kesal.
