PROLOG

399 30 1
                                    

Siiinnngggg.... DUAR!! DUAR!!

"Komandan musuh ada di arah jam 10" -Prajurit

"Tetap di posisi masing-masing, Para penembak bersiap diposisi kalian!" -Komandan

"SIAP!!"

Cklek-Cklek-Cklek

"Sesuai arahanku...."
.
.
.
.
.
"TEMBAK!!!"

Dorr....Dorr....Dorr....Dorr....Dorr....Dorr....Dorr....Dorr....Dorr....Dorr

"Dinamite...!!"

Wuussshh...tuk.. tuk.. tuk.. tik...!

DUAR!!

Yah seperti inilah gambaran keadaan dunia kami saat ini. Ledakan, ledakan, dan ledakan. Kenapa? Karena terjadinya perang dunia inilah yang menyebabkan terjadinya situasi seperti sekarang ini. Penyebabnya karena perluasan wilayah, Satu
untuk memperluas teritorial negaranya(menjajah) dan yang satunya menjaga agar negaranya tidak diambil alih oleh pihak mereka (dijajah).

Aku merupakan salah satu tentara dari daerah (dijajah) yang bertugas digarda depan bersama reguku yang terdiri kurang lebih 15 orang untuk berjaga didaerah yang disebut "Medan Magnet" disebelah Timur negara kami, yang juga merupakan pembatas dengan negara mereka.

"Hey Ray sudah di posisi?" -....

"Ya aku sudah diposisi dan saat ini semua masih sesuai dengan rencana belum ada pergerakan atau tanda-tanda dari sana" -Ray

Ya namaku Ray umur 18 tahun dan rata rata reguku seumuran denganku. Jangan salah walau kelihatannya umur 18 itu amatiran/muda dikalangan tentara, tapi regu kami sudah dicap sebagai profesional dibidang masing-masing.


"Baik dimengerti, tetap pantau situasi dan lakukan sesuai rencana, dan jangan bertindak gegabah kita tidak tahu mereka sudah menyadari kita atau belum!" -....

"Dimengerti Kapten!!" -Ray

Kapten? Ya dia Kapten direguku namanya Akhsan. Dia lebih tua 1 tahun dariku tapi sudah Kapten? Itu wajar dia punya wibawa, ahli dalam bidang strategi dan pandai dalam hal-hal merepotkan yang hanya diketahui para pemimpin.

"Bagaimana dengan yang lain?" -Ray

"Semua masih aman, walau katanya tadi ada sesuatu yang mencurigakan dari arah utara menuju ke pusat kota mereka, aku sudah melaporkan ini ke para petinggi" -Kapten Akhsan

'sesuatu mencurigakan?!'

"Untuk saat ini kau tenang dan ikuti rencana saja, aku belum dapat perintah untuk bergerak menyerang" -Kapten Akhsan

"Hah, baiklah terserah dirimu saja, kau yang memberi perintah" -Ray dengan nada malas

"Hei yang sopan kepada atasanmu!!"

"Bye~"

"HEY!!"

TUTT-TUTT-TUTT (suara panggilan diputus)

"Hahhh, yah setidaknya dia dapat diandalkan"

Tidak sopan kepada kapten? Yah bisa dibilang begitu, Aku, Akhsan dan satu lagi orang direguku sudah kenal sejak kecil dan berlatih bersama dengan Ayahnya Akhsan yang merupakan mantan komandan dan ayahku merupakan sahabat dekatnya. Jadi tidak perlu heran apabila aku tidak sopan kepadanya.

New World For MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang