Sembilan

3 1 0
                                    

      "Degg"

Entah perasaan apa yang dia rasakan saat ini dan detik ini,melihat sakinah saja saat ini membuat jantungnya berdetak tak karuan.

"Aduh aku kenapa gugup begini sih"
"Aduh, bisa mati nih aku"
"Jantung normal dong"(Batin adnan)

Dia berusaha sekuat tenaga menyembunyikan kegugupannya di hadapan sakinah.

"Adnan?? Kamu baik baik aja kan? "
Tanya sakinah pada adnan yang membuat adnan seketika fokus kembali
"Eh iya,aku baik baik aja, oh iya selamat ulang tahun bro"
Ucap adnan pada juan
"Iya makasih nan"
"Kamu juga sa' terima kasih karena udah peduli sama seorang juan"
"Aduh juan, jangan bicara lembut gitu, aku jadi pengen nangis, kalau ingat persahabatan kita selama ini"
"Alay banget sih"
Sindir adnan dengan matanya yang judes
"Iri? "
"Yeh bodo amat"
"Berantem aja terus sampai subuh"
Kesal juan melihat sakinah dan adnan yang selalu bertengkar.

"okelah lupakan sejenak masalah kita yah kalau gitu are you ready to party gaes? "
Semangat sakinah malam ini
"Let's go"

Sakinah dan adnan bernyanyi di iringi suara gitar dari juan

Suatu hari,
Di kala kita duduk di tepi pantai...
Dan memandang,
Ombak di lautan yang kian menepi
Burung camar,
Terbang bermain di derunya air
Suara alam ini...
Hangatkan jiwa kita...

Kemesraan ini, janganlah cepat berlalu
Kemesraan ini, ingin ku kenang selalu
Hatiku damai, jiwaku tenang di sampingmu

Suara indah sakinah menambah kebahagiaan malam ini

"Eh bentar deh, nan kado aku mana yah? "
"Yah ngga tau lah"
"Eh tadi Kan aku suruh kamu bawa kado aku dugong"
"Yehh kamu salah sendiri"
"Dasar kecoa"
Sakinah melempar adnan dengan pasir

"Woyy!!! "
"Cuih,cuihh!!!"
Adnan terus meludahkan pasir dari mulutnya
"Woy sakinah pasir masuk nih di mulut aku"
"Yeh bodo amat, tuh kan andalan kamu"

Sakinah beranjak dari duduknya dan bergegas mengambil kado yang ketinggalan di tasnya.

Kini tersisa juan dan adnan menikmati pemandangan laut di temani cemilan murmer mereka.

"Juan? "
"Hm?kenapa bro? "
Berbalik juan pada adnan sambil mengunyah snack di mulutnya.

" aku suka sama sakinah"

Ada apa ini kenapa tiba tiba sekali
Seketika waktu terasa terhenti, tak ada suara ombak,tak ada suara angin bahkan suara nafas mereka.

Hening,,, keadaan detik ini

"Selamat"
Satu kata yang terlontar dari bibir juan

"Kamu ngga masalah? "
Tanya adnan pada juan, sekarang keadaan benar benar serius

"Satu hal yang pasti, kamu itu orang yang baik untuk sakinah"

Juan kembali menatap lautan,sembari tersenyum

"Makasih bro"
Lega adnan mendengar penuturan juan,

Tak lama kemudian sakinah muncul dengan omelannya terhadap adnan

"Adnan!!!!! "
"Adnan!!! Kamu ambil kado aku kan"
"Iya sih,  nih"

Adnan menyodorkan kado juan kepada sakinah dengan wajah tanpa bersalah sedikitpun.

"Dasar kecoa,bikin aku capek nyari kado"
"Heheheh bodo amat"

"nih juan, kado dari aku,nanti aja bukanya nanti si kecoa liat"
Sindir sakinah pada juan
"Penting amat"
Juan menerima kado dari sakinah
"dari tadi aku tungguin nih kado"
Omel juan pada sakinah.
"Yah maaf, gara gara kamu sih nan"

Adnan mengangkat bahunya seolah tak bersalah apa apa.

•••

   Menghitung hari lagi adnan dan sakinah lulus dari bangku SMA.Tak terasa satu tahun ini mereka bertiga menghabiskan banyak waktu bersama.
Adnan sudah seperti remaja yang berasal dari desa tersebut,setiap hari adnan mengahabiskan waktunya di rumah juan atau sakinah tanpa di ketahui ayahnya.

"Hari kelulusan nanti, ke rumah aku yuk sa' "
Ajak adnan pada sakinah,yang kini tengah mengunyah permen karetnya.
"ngapain?"
"Yah acara, mama aku manggil kamu"
"Tau dari mana mama kamu, kalau kita sahabatan"
"kan aku ceritain dugong, gimana sih"
Sakinah memukul lengan adnan
"Jangan panggil aku dugong woy! My name is nursakinah"
"nyenyenye giliran aku di panggil kecoa lah, dugong lah, inilah itulah"
"yeh bodo"
"ingin sekali ku seleding batang lehernya"(batin adnan)

"Jadi gimana? "
Tanya adnan kembali pada sakinah
"deal!!juan ikut kan? "
Adnan terdiam sejenak, niatnya tak lain mengajak sakinah adalah ingin memperkenalkan sakinah pada orang tuanya dan saat itu tanpa juan.
"Nan? "
"Eh iya"
"okedeh, "
"Duh gimana nih?"(batin adnan)
"Nan? "
"why? "
"Coba aku liat telapak tangan kamu? "
"Ngapain?  Mau liat garis masa depan kita yah?"
"iya nih"
Adnan kemudian menampakkan telapan tangannya pada sakinah
"nih masa depan kamu dugong"
Secepat kilat sakinah berlari menghindari adnan
Sebuah permen karet menempel di telapak tangan adnan yang lembut.

"Sakinah!!!!!!!!! "
Teriak adnan pada sakinah di hadiahi tawa oleh sakinah.
"Kamu gila! Tapi aku cinta"(batin adnan)
Hingga akhirnya adnan berlari mengejar sakinah di taman sekolah.

Setelah mandi, juan kini duduk di tepi ranjangnya dengan wajah murungnya setiap waktu.

Tib tiba saja ponsel juan berdering, menampakkan nama adnan

"Halo? Assalamualaikum bro"
"waalaikumsalam"
Balas juan pada adnan di telefon
"Aku mau bicara sesuatu  bro,"
"Bicara aja"
"Tentang sakinah"
Seketika juan kembali terdiam
"kenapa? "
"Jadi malam setelah pelulusan nanti, aku mau ngajak sakinah ke rumah aku, soalnya mama aku pengen banget ketemu sama sakinah boleh kan bro? "

Juan kembali terdiam sejenak, mencerna omongan adnan

"tanya sakinah kalau masalah itu, aku ini kan cuman sahabatnya"

"Masalahnya itu,sakinah kiranya kamu akan ikut, tapi kan maksud aku lain bro, kamu ngerti lah? "
"Iya aku ngerti, nanti aku cari alasan"
"Huft,  yaudah thanks banget bro, aku tutup yah"
"iya"
Adnan mengakhiri panggilannya pada juan dengan perasaan lega

Sementara juan?
Entahlah dia masih bingung ingin merespon bagaimana situasi saat ini.

"Aku harus gimana yah? "
Tanya juan pada dirinya sendiri sambil mengacak rambutnya frustasi.

•••

    "Juara umum tahun ini adalah,nursakinah dari kelas 12 ipa 2"

Yup, hari ini adalah hari pengumuman kelulusan sakinah dan adnan

"Wahh ngga sia sia, kamu jadi guru nyontek aku sa' "
Bangga idham terhadap partner nyonteknya sakinah.
"Selamat yah sa' "
Ucapan hangat dari mahirah
"Wah hebat kamu dugong"
Siapa lagi kalau bukan adnan

Setelah pengumuman kelulusan, semua berkumpul untuk merayakan hari ini saling mengucapkan kata perpisahan setelah tiga tahun ini.

"Sa'makasih selama tiga tahun ini, kamu mau jadi teman dan sahabat aku"
Sakinah dan mahirah berpelukan untuk terakhir kalinya begitupun adnan, idham, dirga, ali dan semua teman teman yang lainnya.

"Sinta i lopyu bebi,will you jadi mygirlfrend? "
Tulisan di spanduk besar  berwarna pink dengan tulisan berwarna black persis seperti blackpink terpampang jelas di lapangan sekolah,siapa lagi kalau bukan karya ali bin soleh.
"Suit suit!! "
"Yuhuuuuu!!! "
"Terima dong!!! "
"Ali hebat euy"
Sorakan terdengar di dalam satu sekolah, pasalnya ali menembak sinta di hari kelulusan ini.
"ali udah gede woy,udah berani nembak cewe"
Teriak idham menggunakan pengeras  suara, semua guru hanya tertawa melihat momen perpisahan murid muridnya ini.

"Wah ali hebat banget yah"
"Emang iya? "
Tanya adnan pada sakinah
"Iyalah berani banget kan ali, di depan umum loh"
"Cihh aku juga bisa kali"

Mendengar itu, sakinah lantas berbalik pada adnan yang kini telah menghilang dari sampingnya dan berada di dekat idham memegang pengeras suara.

"Gila mau nembak siapa dia? !!!! "(batin sakinah)

>>>


























Aku JanjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang