Tujuhbelas

2 1 0
                                    

      Hari ini sakinah akan wisuda, sekaligus hari bahagia sakinah.ayah dan ibu sakinah hari ini ke kota begitupun juan.

"Wah nak juan, tampan sekali pakai setelan jas ini"
"Iya bu' makasih".

Usai acara mereka berkumpul bersama di tempat sakinah.
Hari ini penuh air mata, sakinah tak menyangka akan sampai pada tahap ini.

"Nak maafkan ibu sama bapak yang ngga percaya sama kamu, yang ngga mendukung kamu kuliah"
Tangis ibu sakinah melihat sakinah kini yang mengenakan pakain wisuda
"Bapak sebagai orang tua merasa bersalah,karena tidak bisa membantu biaya kuliah kamu hingga saat kelulusan kamu nak"

Ayah sakinah tak kuasa menahan air matanya melihat anak gadisnya kini tumbuh dewasa menjadi orang yang berpendidikan.

Sakinah memeluk kedua orang yang paling berharga di hidupnya.

"Pak, bu sakinah akan sangat bersyukur jika bapak dan ibu  tetap sehat, sakinah ngga akan minta hal lain lagi "

"Sakinah minta maaf sama bapak dan ibu, belum bisa kasi apa apa,tapi sakinah janji sakinah akan selalu jadi anak yang membanggakan bapak dan ibu"

Juan yang melihat itu pun meneteskan air mata, dia sangat merindukan sosok orang tuanya yang telah lama wafat.

Sakinah yang melihat juan menangispun memeluk juan.

"Kamu rindu?  Sama bapak dan ibu kamu?"

Juan hanya mengangguk dan tertunduk mengusap air matanya.

"Tenang aja, Bapak dan ibuku juga adalah orangtua kamu. Aku berterimakasih juan, selama ini kamu juga selalu ada untuk aku, selalu jagain aku, dan membantu mewujudkan keinginan aku"

"iya sa' "

Suasana mengharukan ini membuat juan merasa sangat bersyukur memiliki orang orang yang mengisi kekurangannya.

"Aku sadar orang yang aku butuhkan saat ini adalah kamu sakinah"(batin juan).

Di sisi lain, ada adnan yang kini berharap bisa bersama kembali dengan sakinah seperti dulu lagi.walaupun kenyataanya dia tidak pernah berani bertemu sakinah lagi.

Selama beberapa tahun ini adnan juga terus merindukan keluarganya terutama sang ibu.tapi adnan bingung harus mengambil langkah apa pada situasinya saat ini.

"Adnan kamu mau ke kebun teh yah? "
Panggil paman iwan pada adnan,yang melihat adnan tengah bersiap siap sore ini
"Iya paman, adnan mau pergi refreshing sejenak "
"Ohiya hati hati nak"
"Iya paman, adnan berangkat dulu"

Hari ini adnan berencana ke kebun teh, untuk sekedar melepaskan penatnya dan menyalurkan hobby melukisnya di tempat tersebut.

"Wah segar banget!! "
Adnan tersenyum puas melihat pemandangan dan sejuknya kebun teh di hadapannya ini.

Adnan memilih duduk di sebuah kursi panjang yang tersedia di tempat tersebut.

"udah lama banget aku ngga ngelukis terakhir SMP, itupun ngelukis muka guru bp yang lagi marah"

Adnan mengeluarkan perlengkapan melukisnya dan mulai menikmati saat saat menyenangkan ini,adnan begitu fokus saat ini.

Setelah beberapa menit,
"Wahh udah jadi,wuidih sang multi talenta  nyoret aja hasilnya keren"

Senyum adnan puas melihat lukisannya sendiri.

"Eh bentar"

Adnan melihat kembali lukisannya, ada hal aneh.
"kapan aku ngegambar ini? "

Adnan melihat sosok gadis di dalam lukisannya, adnan tak sengaja melukis gadis itu yang kini berada di tengah tengah kebun teh.

Adnan melihat kembali objeknya, dan tiba tiba saja gadis itu berbalik melihat adnan dengan sebuah kamera yang mengarah ke adnan.

Aku JanjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang