Duapuluhdua

0 0 0
                                    

    "Pak,bu sebenarnya..... "
"Iya kenapa nak?  Jujur aja"
"Sebenarnya sakinah dapat beasisiwa S2 di canada"
seketika wajah ibu dan ayah sakinah terkejut bukan main.

"Alhamdulillah nak!! Apapun keputusan kamu bapak dan ibu mu akan mendukungmu"

Senyum sakinah,

"Tapi, sakinah ragu , sakinah rasanya ngga bisa ninggalin bapak dan ibu jauh banget"

"Nak sakinah, kamu sudah dewasa sudah tau mana yang terbaik untuk dirimu"

"Makasih pak,bu"

"Tapi nak bukan kah sekarang usia mu sudah dewasa, cita citamu pun telah tercapai"
Dengan hati hati ibu sakinah mengungkapkan keinginannya

"Sekarang waktunya kamu menikah nak, membangun keluarga, usiamu sudah dewasa,ibu sudah bangga melihat kamu sukses ibu dan bapak hanya ingin menimang cucu"

Jujur ibu sakinah pada anaknya sekarang.

Sakinah kembali berpikir keras, sekarang keputusan ada di tangannya sendiri.

Apakah sakinah akan pergi ke negeri orang untuk melanjutkan studinya, atau menetap di negerinya dan memulai kehidupan baru.

"Nanti aku pertimbangkan dulu bu' ".

Setelah beberapa hari di desa, sakinah pun kembali bersama juan ke kota.

Usai pamit pada ayah dan ibunya dengan waktu yang sangat lama,bahkan sakinah sujud ke kaki kedua orang tuanya dengan linangan air mata.
sakinah dan juan pun berangkat.

"Sedih banget kayanya perpisahan kali ini sama orang tua kamu"

Sakinah hanya tersenyum pada juan,yang kini belum mengetahui apa apa.

"Juan "
Panggil sakinah pada juan
"Hm?? "
"Maafin aku yah"
"Sakinah kenapa sih kamu minta maaf terus, kamu itu ngga buat salah apapun sama aku".
"Hmm iya"

Sesampainya di kost,lantas sakinah segera mengemasi barang-barangnya,membawa semua perlengkapan yang nantinya akan di butuhkan saat di canada.

Pagi ini,
Waktu menunjukan pukul 08.15

Juan sedari tadi berangkat kerja ke restoran.
Sama halnya dengan adnan, yang hari ini bergegas ke kantor ayahnya sebagai hari pertamanya mulai bekerja.

"Maafin aku juan, adnan aku pergi tanpa pamit sama kalian, aku hanya takut ngga bisa pergi kalau liat kalian"

Sakinah kini berangkat ke bandara dengan perasaan yang benar benar sulit di gambarkan lagi.

Di sisi lain,
"Sakinah udah di kantor ngga yah?"
Adnan segera merogoh ponselnya di saku dan menelepon sakinah,Tapi tak aktif.

"Tumben banget,"
"Atau dia lagi kerja yah?"

Berkali kali adnan menelfon sakinah tapi nomornya tak aktif, seketika firasat buruk menghampiri adnan karena tak biasanya sakinah seperti ini.

Dengan segera adnan menelepon juan.

"Halo juan!! Sakinah udah berangkat ke kentor ngga tadi lu liat? "
Alis juan seketika mengkerut
"Ngga, bukannya sakinah ngga masuk kerja yah? Katanya hari ini libur"
Adnan kini sama bingungnya
"dia kerja ko', tapi dia bilang hari ini dia mau berangkat sendiri"
"Gimana sih nih?Semalam Dia bilangnya ke aku ngga kerja!!jadi pagi tadi aku ngga gangguin istirahatnya"
Juan semakin di buat bingung sekarang
"Yaudah kalau gitu aku tutup ".

Dengan segera adnan melangkah keluar dari ruangannya dan bergegas ke rumah kost sakinah.

Di sisi lain ada juan yang kini dengan wajah panik berlari keluar dari restoran tanpa permisi ataupun meminta izin.

Aku JanjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang